Friday, March 11, 2016

Antusias Masyarakat Melihat GMT


kondisi Taman Ismail Marzuki
Majalahinspirasi.net- Gerhana Matahari merupakan peristiwa dimana posisi Bulan berada sejajar dalam satu garis lurus diantara Matahari dan Bumi. Sehingga bayangan Bulan mampu menutupi sinar Matahari. Sangat istimewa bagi Indonesia, karena menjadi daratan di Dunia yang hanya dapat melihat Gerhana Matahari total kali ini dan bertepatan dengan hari raya Nyepi umat Hindu.

Gerhana Matahari total terjadi di 12 provinsi di Indonesia, sedangkan Jakarta hanya terlihat Gerhana Matahari sebagian saja. Waktu berlangsungnya gerhana di Jakarta mulai pukul 06.19 WIB sampai dengan 08.31 WIB. Kemudian mencapai puncaknya pada pukul 07.21 WIB dengan ketertutupan 88,74 %.

Berdasarkan hasil pantauan Planetarium akan terjadinya Gerhana Matahari, Lembaga tersebut menyelenggarakan kegiatan Nonton Bareng (Nobar) fenomena Gerhana Matahari pada Rabu, 9 Maret 2016 di halaman depan Planetarium, kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Tidak tanggung-tanggung, ribuan pengunjung memadati lokasi Nobar dan terlihat sangat antusias menyambut fenomena langka astronomi Gerhana Matahari ini. Pihak Planetarium membagikan 4700 kaca mata filter khusus yang mampu meredam efek sinar ultra violet, dan ratusan goodybag berisi modul, katalog, peta bintang, peta bulan, stiker, dan kalender astronomi.

Tersedia juga delapan teleskop pengamatan, tiga tempat live streaming, dan musholla shalat Gerhana yang tersedia di Planetarium. Kondisi cuaca Jakarta pun cerah berawan sehingga pengunjung dapat mengamati Gerhana Matahari dengan leluasa. “Jam 04.00 WIB saja 1000 lebih kacamata sudah ludes,diluar ekspektasi kita. Pengunjung yang hadir sekitar 100.000 lebih,” kata Eko Wahyu Wibowo, selaku Kasubag Planetarium (9/3).

Tak ketinggalan, Rahmat, warga Bekasi, Jawa Barat pun beserta keluarganya datang jauh-jauh ke Planetarium hanya untuk menyaksikan fenomena Gerhana Matahari.
“Saya tahu Gerhana Matahari dari media dan baru kali ini bisa menikmati bersama keluarga. Dulu tahun 1983 hanya dengar cerita saja, karena tidak boleh melihat atau keluar rumah oleh pemerintah Orde Baru. Anak saya pun senang sekali,” ujarnya.

Keli, anggota kepolisian sektor Menteng mengatakan tidak ada kendala dan pengamanan khusus yang terjadi dilapangan. Personil yang dikerahkan oleh pihak kepolisianpun hanya lima orang. (Yusuf)

Comments System

Disqus Shortname