Friday, August 2, 2013

Langkah Perjalanan Panjang Ini

MajalahInspirasi.net-Ramadhan. Hidup ini adalah sebuah perjalanan yang panjang, dan kita semua tidak ada yang tahu tentang apa sesungguhnya yang ada di depan. Sebagaimana perjalanan tentu saja kita membutuhkan pemimpin sebagai keharusan  dari segala upaya yang ditempuh untuk mengambil bagian dan konsekuensi pemahaman yang dimiliki.

Bisa saja kita membayangkan di depan sana adalah sebuah padang rumput hijau yang luas dengan segala bunga dan buah-buahan beraneka ragam sehingga kita bisa puas menikmati segala macam hal yang ada. Tentu kita akan bersusah payah dengan segenap kemampuan dan kekuatan agar sampai ke tempat tujuan nan indah tersebut. Namun justru bisa saja di depan sana ternyata sebuah akhir dari perjalanan yang berupa jurang terjang yang menjatuhkan lokomotif kendaraan kita. Inilah sebuah rahasia yang memang hanya taqdir Allah saja sebagai penentu dan kuasa atas segala kehendakNya. Karenanya demikian tugas kita sebagai makhluk ciptaannya hanyalah menyembah sebanyak-banyakNya hanya untuk mendapat maghfiroh dan keberkahan dari Allah SWT. Dan Imam Ghazali mengatakan “Hendaknya suatu perjalanan dipimpin oleh orang yang paling baik akhlaknya, paling lembut dengan teman-temannya, paling mudah terketuk hatinya, dan paling mungkin dimintakan persetujuannya untuk urusan penting. Seorang pemimpin dibutuhkan karena pandangannya yang beragam untuk menentukan arah perjalanan dan kemaslahatan perjalanan. Tidak ada keteraturan tanpa kesatuan pengaturan. Tidak ada kerusakan kecuali karena banyaknya pengaturan. Alam ini menjadi teratur karena pengatur alam semesta ini adalah satu.” (Ihya Ulumudin)

Keterhubungan antara satu dengan yang lainnya adalah sebuah keniscayaan jika bertemu di persimpangan jalan, banyak kawan-kawan yang ditemukan dan dijumpai meski hanya bertutur sapa ringan atau cukup menyunggingkan senyuman, namun tidak sedikit ditemukan karakter dan sifat yang unik dimiliki yang satu dan tidak dimiliki oleh yang lainnya. Berkat interaksi tersebut adakala muncul sebuah ketidaknyamanan, perbedaan pendapat, perselisihan, bahkan bisa memunculkan ketidaksukaan bahkan kebencian dan permusuhan. Ketetapan hati untuk terus bersama berjalan dan bergerak di jalan kebenaran yang sama adalah sebuah keputusan bahwa kami ingin berjalan bersama untuk menuju surgaNya. Karenanya, toleransi dan saling menghargai selama bukan kategori yang jelas merupakan sebuah penyelewengan dari ajaran Allah dan Rasul-Nya adalah satu pelajaran berharga agar kita bisa terus berlatih dalam kesyukuran dan kesabaran. Sabda Rasulullah SAW : “Jika ada seseorang yang mencacimu dan menghinamu dengan sesuatu yang ia ketahui ada pada dirimu, maka janganlah engkau kembali melakukan hal yang sama lantaran ada sesuatu yang engkau ketahui ada pada dirinya. Karena dengan demikian engkau akan mendapatkan 
pahala. Dan ia mendapatkan dosanya. Dan janganlah engkau mencaci seseorangpun.”

Perjalanan ini adalah perjalanan yang dijauhi oleh orang-orang yang selalu dibalut kekhawatiran tentang masa depan keduniannya. Jalan yang membuat orang-orang jahil merasa heran, mengapa masih bertahan di atas jalan kebenaran. Disinilah, berkumpul orang-orang yang menghendaki perjalanan menuju akhirat. Orang-orang yang mencoba mengabaikan ketakutan tentang sulitnya perjalanan. Disinilah perjalanan yang menyimpan karakternya sebagai perjalanan yang ditempuh oleh manusia menuju keselamatan di akhiratNya.

Perjalanan di kehidupan ini adalah kendaraan di mana ketakwaan kepada Allah SWT, mengenal Allah, mencintai Allah dan tidak berpaling dari Allah adalah merupakan sebaik-baik bekal hingga sampai dipuncak kemenanganNya. Melaui perjalanan inilah kami membersamai merengkuh bekal-bekal tersebut bersama saudara-saudara yang berada pada jalan yang sama. Memandang bahwa sebagaimana berkah suatu makanan itu adalah ketika dinikmati bersama-sama, maka berkah berupa pelipatgandaan pahala melaui amal-amal shalih yang kami lakukan adalah merupakan komitmen untuk tetap hidup, bergerak dan terus melangkah dijalan ini.

Dan berpegang teguhlah kalian kepada tali Allah, dan janganlah kalian terpecah belah.” (QS. Ali Imran :103)


Di dalam perjalanan yang amat panjang akan ada onak dan duri yang mengahadang, tentang nafsu dan syahwat yang menjadi ujian, tentang ego dan kesombongan yang menjadi perusak keimanan. Andai ditengah perjalanan ini, kami harus mengalami terpaan ujian, fitnah, godaan, dan rayuan. Berharap agar setiap buhul yang ada, simpul yang tercipta tak akan menghempaskan kami dari jalan ini. Hingga kami sama-sama tersenyum penuh keharuan dan berpeluk mesra dalam kesukaan di dalam Al- Adn. Wa’Allahu alam  

Comments System

Disqus Shortname