Saturday, March 26, 2016

KONSOLIDASI IKBM MENYIKAPI KEBIJAKAN LEMBAGA YANG MENAIKKAN BIAYA DAN MINIMAL IPK UNTUK BISA TA


Majalahinspirasi.net- Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa (IKBM) yang terdiri dari Senat Mahasiswa (SEMA), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) melakukan konsolidasi bersama untuk meminta klarifikasi lembaga perihal kebijakan baru mereka yaitu menaikkan biaya pendaftaran dan minimal IPK untuk bisa mengikuti Tugas Akhir (TA).

Konsolidasi yang berlangsung pada hari Senin, 21 maret 2016 ini bertempat di sekretariat SEMA 45 gedung B, jalan Dewi Sartika, Cawang, yang berdekatan dengan kantor pusat BSI di gedung A. SEMA cabang lain yang hadir yaitu Bogor, Depok, Pemuda, Bekasi, dan Cikarang. BEM diwakili oleh Molky, ketua baru saat ini periode 2016, sedangkan Beny mewakili anggota MPM.

Kebijakan yang dikeluarkan lembaga yaitu menaikkan biaya pendaftaran TA sebesar 100 ribu, yang semula 480 ribu menjadi 580 ribu, dan minimal IPK untuk bisa TA, yang semula 2,75 menjadi 3,00. Mahasiswa yang mayoritas ekonomi menengah kebawah harus merogoh kocek lebih dalam lagi untuk mendaftar, dan belum lagi biaya melakukan perbaikan nilai atau HER jika IPK tidak mencapai 3,00 yang justru diterapkan dipenghujung perkuliahan semester akhir.

IKBM bereaksi karena banyaknya keluhan dan kritikan yang masuk dari mahasiswa semester akhir di berbagai cabang yang tidak setuju mengenai kebijakan ini. Sebelumnya lembaga mengumumkan di website nya perihal persyaratan mengikuti TA, yang sontak membuat mahasiswa terutama semester akhir geram karena menganggap kebijakan ini terkesan dipaksakan, mendadak, dan tanpa sosialisasi dijauh hari sebelumnya.

Akhirnya Molky mencoba menemui Pudir 1 bidang akademik, Mochammad Wahyudi di kantor pusat BSI, gedung A. Namun usaha ini tidak membuahkan hasil karena sampai disana staff admin mengatakan beliau sedang tidak berada di tempat. “Saya sudah berusaha menemui pudir 1, namun staff admin bilang pak Wahyudi sedang berada di Warungjati, dan meminta saya meninggalkan kontak yang bisa dihubungi untuk menjadwal ulang pertemuan”. (21/03)

Beny, anggota MPM mengatakan kenapa lembaga selalu saja mengeluarkan kebijakan menjelang hari H nya, mendadak tanpa pemberitahuan menyeluruh sebelumnya. Kecewa belum menyampaikan aspirasi mahasiswa dan mendapatkan jawaban lembaga, akhirnya para anggota IKBM yang hadir pulang tanpa hasil, namun sebelumnya memutuskan konsolidasi kembali dilakukan lusa di tempat yang sama. (Yusuf)

Comments System

Disqus Shortname