Tuesday, February 24, 2015

Pameran Aku Diponegoro “ Sang Pangeran Dalam Ingatan Bangsa “


Belajar dan mengenal sejarah bangsa ini dengan metode bisa seperti mendengarkan guru berserita di depan kelas merupakan hal yang sangat konvensional dan banyak murid yang tidak menyukai sejarah karena cara pengajarannya tersebut. Saat ini untuk belajar sejarah bukan hanya dengan cara-cara lama seperti disekolah dan sejarah bukan hanya dapat dipelajari di sekolah. Saat ini banyak sekali intasi pendidikan sejarah dan seni yang mengadakan pameran – pameraan sebagai ajang memperkenalkan sejarah Indonesia kepada generasi-generasi muda.

Seperti yang dilakukan oleh teman-teman dari Goethe Institut Indonesia yang membuat pameran yang membangkitkan kembali ingatan kita akan sosok Pangeran Diponegoro. Pameran ini mengusung tema “Aku Diponegoro : Sang pangeran dalam Ingatan Bangsa dari Raden Saleh hingga Kini ”. Pameran ini digelar mulai tanggal 6 February – 8 Maret 2015 di Galeri Nasional Indonesia. Selama ini Sebagian besar masyarakat Indonesia mengenang Pangeran Diponegoro sebagai pahlawan perjuangan awal abad kedelapan belas yang memimpin perlawanan Jawa terhadap Belanda dalam pertarungan yang dikenal sebagai Perang Diponegoro (1825-1830). Selain dari itu, mungkin banyak juga yang mengenali figur Diponegoro dari lukisan-lukisan yang terpampang di ruang-ruang kelas seluruh pelosok Indonesia.


Pameran ini bertujuan untuk menarik generasi-generasi muda untuk tau sebagian kecil dari perjalan panjang bangsa ini “ Kita itu jangan hanya tahu super hero yang terkenal jaman sekarang kami ingin menunjukan bahwakita itu memiliki pejuang yang bernama pangeran diponegoro dengan beitu generasi-genari Indonesia semakin cinta dengan bangsanya karena bangsa ini memiliki sejarah yang luarbiasa “ tutur Derina koordinator Volunteer.

Pameran Aku Diponegoro ini memamerkan kurang lebih 120 Lukisan dan artefak. Terdapat 5 lokisan penting karya Raden Saleh, Basuki Abdulah, Sujono Abdullah dan Sujoyono yang dipinjam dari Istana Negara. Lukisan –lukisan yang lain didapatkan dari koleksipara pelukis . Animo dari masyarakat sendiri sangat luarbiasa Seperti penuturan Derina “ saya sangat senang karena animo masyarakat akan acara ini luarbiasa untuk weekdays kiasaran visitornya mencapai 300 – 600 orang dan itu lebih ramai jika menjelang weekend “.Semoga akan banyak acara-acara seperti ini sebagai metode belajar yang menarik dan menyenangkan.(Meyra Sugandi)

Comments System

Disqus Shortname