
Aklamasi berarti pengukuhan seseorang atau pasangan dalam suatu pemilihan umum tanpa pemungutan suara. Dengan kata lain meskipun yang mendukungnya sedikit calon tersebut akan tetap terpilih karena hanya dialah calonnya. Disadari atau tidak hal ini terjadi karena proses pengkaderan yang dilakukan ormawa hanya sebatas mencari generasi yang melanjutkan estapet kepemimpinan dilingkupnya masing-masing tanpa ada persiapan untuk regenerasi untuk memimpin pergerakan yang lingkupnya lebih besar (BEM).
Rendahkah Kesadaran Politik Mahasiswa?
Pemira yang diadakan tiap tahunnya ini sepertinya belum bisa meningkatkan kesadaran politik mahasiswa. Bagaimana bisa calon Presma dan Wapresma hanya 1 pasang. Hal ini mungkin harus dijadikan pelajaran karena sistem pengkaderan yang dilakukan ormawa belum mampu menghasilkan kader-kader yang siap terjun kedunia politik. Hingga akhirnya Pemira yang seharusnya menjadi ajang perhelatan politik kampus pun harus kandas karena tidak ada pasangan lain. Melihat kondisi ini seharusnya ormawa lebih tanggap dan menyadari bahwa ini pertanda mulai melemahnya pergerakan mahasiswa dan rendahnya tingkat kesadaran mahasiswa untuk berpolitik. Mengingat BEM merupakan wadah pergerakan mahasiswa dari berbagai ormawa internal kampus untuk melatih diri serta mengembangkan potensinya dalam melakukan perubahan baik untuk pribadi, kampus dan negara. Maka salah satu indikator tecapainya pergerakan mahasiswa yang lebih dinamis perlu sosialisasi yang merata agar kesadaran untuk berpolitik menjadi bagian dari tugas mahasiswa. *(Andrik Alami)