Diantaranya adalah “sweet dream sweet” sebuah performance documentation karya Melati Suryodarmo. Berangkat dari pemikiran tentang kemajemukan yang kian hari dipaksa untuk menjadi keseragaman yang ketika itu pula pribadi-pribadi menjadi surut peran dan fungsi. Seakan menjadi gejala yang seolah melawan individualisme dalam kehidupan modern, ini seolah tersiasati dalam gerakan yang seragam.
Ia mewujudkannya bersama tiga puluh penari yang masing-masing pelaku mengenakan kostum serba putih dengan selendang menutupi wajah mereka. Para penari berjalan berpasangan melakukan berbagai macam gerak tanpa melepas tautan tangan mereka sedetikpun. Kemanapun mereka berjalan, mereka melakukan koreografi yang sama serta berulang-ulang.
“Jika ditujukan untuk memperlihatkan warga dan Jakartanya pameran seni seperti ini sangat pas apa lagi tempatnya di parkiran, kerasa baget Jakartanya” ungkap Mesya salah satu pengunjung Jakarta Beinnale
“ia saya harap acara seperti ini bisa terus diadakan dan publikasinya bisa lebih baik lagi agar semakin banyak orang yang tahu soalnya jarang banget ada pertunjukan seni yang bagus” tutupnya. (A06)