Namun akun tersebut ternyata kepunyaan alumni, padahal
sebagai pengurus media independent di kampus kami memiliki alamat redaksi yang
berkenan dimasukan hak jawab resmi oleh pihak dan organisasi manapun jika tidak
berkenan dengan pemberitaan yang dibuat dan hal ini telah juga jauh-jauh hari
telah disampaikan.
Jika hingga detik ini, masih saja banyak cercaan bahwa kami
bukanlah media independent atau pengulir fitnah sesaat, mungkin bisa saja ini
akibat dari keegoan sebuah organisasi besar yang memiliki banyak tangan dan
gurita disetiap cabang kampus yang tak mampu membuktikan kekuatannya dengan
karya dan prestasi, alih-alih berlindung dibawah nauangan organisasi kampus
yang jelas-jelas mereka terdiri dari para demisioner yang sudah tidak berkenan
untuk mengambil kebijakan di kampus, namun turut mengintervensi.
Inilah yang membuat kerdil organisasi dan perjalan politik
di kampus, dimana bukan orang-orang yang seharusnya berkembang dan
bergerak menjalankan fungsi dan perannya
masing-masing karena posisinya terus didominasi oleh tangan-tangan alumni.
Padahal jika para alumni memposisikan diri sebagai supporting, pengembang, dan
penyalur semangat itu sah-sah saja, namun jika ranahnya sudah terlampau jauh
hingga turut menentukan jalan apalagi ‘ paling berkuasa’ ini yang harus menjadi
koreksi besar.
Sebagai mahasiswa cerdas seharusnya mampu memahami dan
mempeta-petakan secara proporsional, apalagi jika isu yang dituduhkan karena adanya
percampuran dendam pribadi dengan masalah organisasi ini yang harus dijernihkan
sehingga tidak lagi ada noda yang kecipratan dan semua bisa berjalan dengan
sinergi dan harmonis. Dan mahasiswa teruslah berkarya besar, teruslah berjiwa
besar, untuk memenangkan hati-hati yang besar. SALAM PERGERAKAN! (A01)