Musyawarah pembahasan lambang dan nama KSR BSI dilaksanakan pada 16/04 di ruang rapat BSI Cawang B. H.Syamsul Bahri selaku Pudir III bersama KSR dan PMI ikut meramaikan musyawarah. Begitu juga Ketua BEM Mulyo Ogiyanto bersama dengan jajarannya serta pengurus MPM yang baru Rivan dan kawan-kawan. Sayang dalam pertemuan tersebut UKM yang sebelumnya menolak keras KSR PMI BSI didunia maya justru tidak hadir dalam rapat kordinasi tersebut. Ada apa ini?
Menurut perwakilan KSR Adi biasa disebut, "kami datang kemari ingin meluruskan kembali UKM KSR PMI BSI untuk tidak dikucilkan oleh BEM" tutur beliau saat diforum. Namun diskusi panjang yang memakan waktu 3 jam ini baru sampai menyetujui tidak memakai nama PMI dalam KSR BSI. Elmawan Ramdhani perwakilan KSR juga memberikan solusi terkait logo namun beberapa peserta forum tetap dengan keputusan untuk tidak memakai lambang palang merah. Padahal menurutnya " Se Indonesia memakai KSR unit PMI BSI" Namun Verdy Hartanto menolak keras nama PMI di KSR BSI. "Ada apa ini pak, kenapa bapak kekeh dengan PMI?" tanya Verdy sekjend MPM BSI. Jalan keluar juga diutarakan oleh Rivan soal kerjsama yang tidak mengerucut ke PMI namun keseluruh kelembagaan kemanusiaan lainnya.
Walau suasana panas saat perdebatan, diakhir para peserta baik dari KSR,MPM,BEM, berjabat tangan tersenyum bersama. Dan lebih mengutamakan kekeluargaan dalam persatuan IKBM. Diketahui pula Badaris sempat merasa keberatan dengan lambang PMI (Lihat beritanya disini ) yang ada di KSR beberapa waktu lalu lewat pesan singkat yang dilayangkan ke Pudir III (A2)