Monday, November 17, 2014

Mengenal Nahkoda di Kementrian Kelautan dan Perikanan


Pelantikan menteri di bawah pimpinan bapak presiden Ir.H. Joko widodo berbendarakan nama kabinet baru yaitu “Kabinet kerja”. Dimana harapan besar ditujukan kepada para menteri untuk terus bekerja, bekerja dan bekerja mengingat begitu kritisnya sistem pemerintahan dalam negeri. Sejumlah nama asing di temukan dalam perombakan kabinet tersebut. Diantaranya untuk menteri kelautan dan perikanan yang di pimpin oleh ibu Susi Pudjiastuti.
Ibu susi lahir di Pengandaran, 15 Januari 1965. Saat ini ia tercatat sebagai pemilik dan presiden direktur(presdir) “PT ASI Pudjiastuti Marine Product” perusahaan yang bergerak dalam bidang eksportir hasil-hasil perikanan dan “PT ASI Pudjiastuti Aviation” atau lebih di kenal dengan sebutan “Susi Air”. Banyak pesawat canggih yang di datangkan langsung dari luar negeri yang sudah diketahui integritasnya. Guna menumbuhkan kepercayaan lebih dari para pelanggan(customer) Susi Air –pun tak segan untuk merogoh kocek lebih dalam untuk merekrut para ahli penerbangan untuk bersedia bekerja sebagai pilot di perusahaannya.
Anak ke-3 dari pernikahan bapak Haji Ahmad Karlan dengan beristrikan ibu Hajjah Suwuh Lasminah yang berasal dari jawa tengah yang sudah lima generasi menetap di pengandaran. keluarganya adalah  saudagar sapi dan kerbau yang terkenal. Kebanyakan ternak sapi dan  kerbau tersebut dibawa dari Jawa Tengah dan di perdagangkan ke Jawa Barat. Ibu susi hanya berijasah SMP. Setamat SMP ia sempat melanjutkan ke jenjang SMA, di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Namun ia berhenti sekolah saat menginjak kelas dua (2).
Setelah tak menempuh pendidikan. Saat berumur 18 tahun  Ia beranikan diri untuk memulai berwirausaha  sebagai pengepul ikan dengan hanya bermodalkan Rp 750.000  di dapat dari menjual perhiasan. Bisnisnya terus berkembang pesat hingga sampai pada tahun 1996. Akhirnya ibu susi memutuskan untuk mendirikan sebuah pabrik pengolahan ikan  “PT ASI Pudjiastuti Marine Product” dengan produk unggulan bermerk “SUSI Brand”. Bisnisnya tersebut berkembang pesat dan meluas sampai ke pasar ASIA dan AMERIKA. Tuntutan permintaan akan barang dagangannya terus bertambah. Setelah di pertimbangkan betapa pentingnya sarana transportasi udara untuk mengangkut lobster, ikan, dan hasil laut lain kepada pembeli dalam keadaan segar.
Pada tahun 2004, dibelilah sebuah pesawat Cessna Caravan seharga Rp 20 milliar menggunakan pinjaman bank. Bermodalkan satu pesawat tersebut ibu susi mulai berani mendirikan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penerbangan bernama “PT ASI Pudjiastuti Aviation”.
Patutlah kiranya jikalau ia disebut sebagai srikandi masa kini. Sudah banyak penghargaan yang ia raih; “Pelopor Wisata dari Dinas kebudayaan dan Pariwisata jawa Barat tahun  2004, Young entrepeneur of the year dari Ernst dan young Indonesia tahun 2005, Primaniyarta Award for Best small & medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia. Tahun 2006. Dan masih banyak lagi.”
Kehidupan rumah tangganya tak semulus bisnisnya. Ia sempat dua kali bercerai dan kemudian menikah dengan Cristian von Strombeck. Dari pernikahan-pernikannya ia di karuniani tiga anak; Panji Hilmansyah, Nadine Kaiser (dari pernikahannya dengan Daniel Kaiser) dan Alvy Xavier.

Dengan segala pengalaman pahit dan manis dalam hidupnya tersebut. Ia memberanikan diri untuk menerima undangan Bapak presiden ke-7 kita untuk menahkodai kementrian kelautan dan perikanan. Semoga ibu susi sukses dan terus beramanah dengan apa yang telah menjadi tanggung jawabnya. Amin. (Udin)

Comments System

Disqus Shortname