Jakarta, Sabtu (17/11/2012). Para
Pelajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Islam 1 dari Kamal Jakarta Utara
mengadakan kunjungan kebeberapa museum yang ada di Kota Tua, Jakarta Utara.
Hari libur mereka manfaatkan bersama-sama untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang sejarah. Murid-murid yang berasal dari kelas 4, 5 dan 6 yang
berseragam pramuka ini berkumpul di sekolah dan berangkat bersama-sama pada
pagi hari dipandu oleh pembimbing pramuka dan satu orang guru.
Beberapa museum yang dikunjungi
diantaranya Museum Fatahillah, Museum Seni Rupa & Keramik dan beberapa
museum lainnya. Untuk Museum Seni Rupa dan Keramik dibuka dari hari Selasa-Minggu
mulai pukul 09.00-15.00 WIB. Untuk dapat masuk ke dalam museum setiap anak dikenai
biaya tiket masuk sebesar dua ribu rupiah. Setelah selesai masuk kedalam museum,
ada beberapa dari mereka yang asik menikmati hiburan dengan menaiki sepeda ontel
berboncengan dengan temannya berkeliling lapangan Museum Fatahillah. Meskipun
banyak kendaraan yang berlalulalang parkir secara bebas dan terlihat merusak pandangan,
namun mereka menikmati jalannya hari itu dengan penuh canda dan tawa bersama
teman-teman dan para guru.
Saat kita temui anak-anak pramuka itu
sedang asik membicarakan apa yang mereka lihat didalam museum. Sambil
beristirahat setelah selesai berkeliling dari museum satu ke museum lainnya.
Memang sangat diharapakan setiap siswa-siswi untuk mengetahui sejarah dan benda
benda antik yang ada di Indonesia, salah satunya melalui study tour ke museum. Selain
teori yang mereka dapatkan dari sekolah mereka juga dapat melihat perjuangan
para pahlawan yang benar-benar mempertarukan jiwa dan raga sampai titik darah
penghabisan.
Mungkin dengan mereka mengetahui itu
semua para generasi bangsa ini lebih memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi dan
dapat mempertahankan serta membudayakan kesenian-kesenian yang memang
eksistensinya semakin tertelan waktu dan perkembangan zaman. Beberapa siswa
juga mengaku bahwa ia cukup senang dengan adanya kunjungan-kunjungan ke museum-museum
bersejarah seperti saat ini.
Seorang guru yang sedang duduk
bersama anak-anak pramuka itu mengatakan bahwa mereka ingin muris-muridnya mengenal
sejarah Indonesia bukan hanya menikmati dan merusak, namun mereka juga dapat
menghargai perjuangan-perjuangan para tokoh Pahlawan serta mengetahui bahwa
merebut kemerdekaan Indonesia bukanlah hal yang mudah namun sangat dibutuhkan
perjuangan yang keras. Guru yang ramah ini berharap mereka dapat mencintai
kebudayaan Indonesia dengan sepenuh hati mereka, “Maunya saya, pengetahuan
anak-anak semakin luas mengenai sejarah” Ujar Ibu Safiah.
Seperti halnya MI Nurul Islam, kita
juga berharap sekolah-sekolah lain dapat memberikan pengajaran untuk para siswa
agar pengetahuan sejarah putra putri indonesia luas dan makin cinta tanah air.
Selain itu diharapkan pemerintah juga dapat memperbaiki museum yang gedungnya
mulai tak terurus dan rusak disana-sini, juga banyaknya sampah dan kendaraan
yang parkir disepanjang jalan. Disolusikan agar disediakan tempat khusus untuk
parkir serta jalan khusus menuju museum supaya keindahan sekitar museum lebih
terlihat dan terjaga.