Tuesday, November 27, 2012

Beringin Kembar, Alun-Alun Kidul Yogyakarta


  Salah satu tempat wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta adalah alun-alun selatan (kidul) Keraton. Alun-alun yang berupa lapangan cukup luas yang sebagian permukaannya tertutupi oleh rumput ini memiliki 2 buah pohon beringin yang letaknya persis di tengah-tengah alun-alun, masyarakat setempat menyebutnya dengan nama beringin kembar. 

  Untuk dapat menuju kesana, kita dapat berjalan kaki ataupun menggunakan jasa becak yang banyak terdapat di sekitaran alun-alun utara menyusuri pinggiran keraton sejauh kurang lebih 1 km untuk tiba disana. Saat saya pertama kali melihat alun-alun selatan, ternyata alun-alun ini memiliki luas yang lebih kecil dibandingkan dengan alun-alun utara. Karena jika di perhatikan secara seksama alun-alun utara itu merupakan halaman depan keraton, sedangkan alun-alun selatan merupakan halaman belakang keraton sehingga memiliki ukuran yang lebih kecil.

  Di sekitaran alun-alun selatan ini dikelilingi oleh tembok keraton yang berwarna putih polos, tak banyak pedagang yang bisa jumpai di sini hanya terdapat beberapa orang yang menjajakan dagangannya, mungkin karena saya mengunjungi alun-alun ini pada siang hari yang cukup terik jadi tak banyak pedagang atau turis yang berkunjung. Berbeda halnya saat waktu malam tiba, alun-alun ini ramai dikunjungi oleh turis maupun warga sekitar untuk hanya sekedar duduk bercengkrama dengan teman, menyewa sepeda LED roda empat yang menyala dengan berbagai macam warna dan bentuk yang indah atau mencoba tantangan melewati beringin kembar yang ada di tengah alun-alun selatan ini.

  Keunikan dari alun-alun selatan ini adalah tantangan untuk melawati celah diantara 2 buah beringin kembar sambil menutup mata dengan kain, menurut bapak yang menyewakan penutup mata “jika kita berhasil melewati celah diantara 2 buah beringin tersebut keinginan maupun doa kita dapat secepatnya terwujud, namun tentu saja dapat terkabul karena kehendak Allah SWT dan bantuan dorongan dari istana,” ujarnya.

  Walau terlihat mudah namun sebenarnya untuk dapat melewati celah tersebut tidaklah mudah, padahal celah diantara 2 pohon beringin ini cukup besar kurang lebih 10 meter. Banyak para turis yang mencoba tidak berhasil melewatinya, kebanyakan dari mereka dapat berjalan lurus pada awal memulai tantangan ini namun saat semakin mendekati pohon beringin tersebut mereka malah berjalan menyerong menjauh dari celah pohon beringin tersebut. Saat saya mencoba untuk pertama kali ternyata gagal, bukan karena menyerong dari celah namun baru sampai di depan celah pohon saya sudah membuka penutup mata yang dikenakan. Karena saat saya berjalan mendekati pohon tersebut belum juga sampai di bawah pohon beringin tersebut, terasa udara disekitar saya menjadi sejuk. Dikira sudah melewati celah pohon tersebut namun nyatanya belum, pada percobaan kedua saya berhasil melewati celah pohon tersebut walaupun tidak tepat di tengah-tengahnya.

  Setelah lelah mencoba tantangan melewati celah diantara beringin kembar, kita bisa beristirahat sejenak di sekitaran alun-alun selatan sambil menikmati minuman yang dijual para pedagang. Saya memilih untuk membeli es beras kencur yang dijual pedagang minuman, selain es beras kencur juga terdapat es kunyit asem dan juga es doger yang pastinya membuat kita segar kembali setelah menikmatinya. (RM)

Comments System

Disqus Shortname