Setelah pembukaan, acara pertama disampaikan oleh Bapak Ir.
Naba Aji Notoseputro . Materi tentang Memberi Makna terhadap Kehidupan Mahasiswa.
Dimana disampaikan bagaimana menumbuhkan semangat dan optimism menjadi
mahasiswa Indonesia dengan merubah cara pandang dan mindset positif, tujuannya
yaitu menjadi orang yang paling berguna dan bermanfaat di dunia. Selain itu,
bapak direktur BSI ini juga banyak memaparkan beberapa visi-misi BSI kedepannya
yang ingin dicapai diantaranya : Menciptakan 1000 entrepreneurs, Menjalin kerjasama dengan 1000 perusahaan/instansi.
Memberikan 1000 beasiswa S2 dan S3 kepada dosen-dosen, Menciptakan 1000
prestasi mahasiswa, Menjadi perguruan
tinggi peringkat dunia yang disegani,
Memberikan 1000 beasiswa kepada yatim dan dhuafa, dan lain-lainnya. Sebuah semangat dan optimism tinggi yang
terus mengalir dan ditularkan kepada para mahasiswa yang aktif berperan dalam
keorganisasiannya.
Selanjutnya acara dipegang oleh Focus Grup Discussion (FGD)
yang memaparkan jelas akan bahaya narkoba dan menjadikan NAPZA sebagai musuh bersama. Dalam rangka
penguatan kader anti narkoba dan peran serta kampus dalam menciptakan kampus
yang bebas narkoba. Sesi yang diisi oleh Bapak Engkos Kosidin S.Sos,“Katakan
tidak pada narkoba, jangan pernah mencoba karena ini zat aditif. Lakukanlah
pola hidup sehat, menggalakkan aspek pencegahan yang tidak kalah pentingnya
dilakukan sebagai penyeimbang upaya pemberantasan yang terus-menerus
dilaksanakan, “ ungkap Kepala Seksi Peran Serta Masyarakat Bidang Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi DKI Jakarta ini. Banyak pertanyaan dan sharing juga yang dilakukan
oleh peserta untuk mendapatkan penjelasan mengenai zat aditif yang merugikan
tersebut.
Bada dzuhur, materi Aktif
dan Kontributif dengan Menggunakan Otak Kanan training oleh Sultan J.A.
Ramdhani. Beberapa senam-senam kecil permainan untuk mengaktifkan dan
mensinergikan otak kanan, serta pemaparan akan manfaat dan kesuksesan yang
mampu dihasilkan dengan kekuatan otak kanan yang kreatif dan imajiner.
Kegiatan akhir hingga pukul 17.00 WIB, ditutup oleh
pemaparan Bapak Syamsul Bahri selaku pimpinan Pudir III yang menyampaikan
tentang tata tertib dan aturan untuk penyerahan kesekertariatan proposal dan
LPJ untuk ormawa serta rincian-rincian untuk proses peminjaman alat dan ruangan
yang penting dan juga harus dipenuhi oleh mahasiswa organisasi secara procedural
yang ada.
Namun tidak semua peserta coaching mengikuti acara
hingga akhir, banyak para peserta yang undur diri meninggalkan acara saat waktu rehat. “Hal ini juga akan ada
pengurangan point tersendiri, untuk ormawa yang meninggalkan acara”, jelas Bapak
Heri Selamet perwakilan lembaga pudir III menyampaikan pendapatnya saat
ditanyai tim inspirasi. Karena hal tersebut juga sebetulnya dapat merugikan
kondisi dilapangannya, pemaparan informasi tata-tertib dan aturan organisasi
yang sudah disampaikan biasanya banyak melakukan kesalahan bagi
organisasi yang tidak tahu caranya. (DZ)