Baru-baru ini publik khususnya umat Islam di kejutkan dengan pemblokiran 19 situs Islam oleh pemerintah karena diduga berisi paham radikalisme. Hal itu menimbulkan reaktif dari berbagai kalangan, tidak ketinggalan Ustadz Felix Siauw memberikan pernyataan keras melalu akun pribadi di socialmedia.
Berikut tanggapan Ustadz Felix Siauw atas pemblokiran situs-situs Islam di Indonesia.
pemblokiran situs-situs media Islam itu stigmatisasi negatif terhadap Islam | tanpa diskusi tanpa dengar pendapat, diktator nyata
isu ISIS dan terorisme ini memang seksi untuk digoreng | siapa saja yang mengkritik status-quo langsung dicap ISIS cap teroris tanpa bukti
"yuk berhijab, kan wajib bagi Muslimah" | dasar lo radikal! ISIS lo! (padahal yang nuduh gak pernah belajar agama)
"Al-Quran dan As-Sunnah itu wajib diterapkan secara total" | ini pemikiran radikal! cikal bakal ISIS (hadeh.. males mikir ya begini)
"Islam itu agama paling tinggi dan tak ada yang lebih tinggi darinya" | ini radikal dan teroris! pasti cabang ISIS! (nuduh tanpa bukti)
ketika "palu" teroris dan bukan teroris diserahkan pada barat, dan orang yang tak tahu agama | ulama dituduh teroris, Islam dianggap monster
Kemenkominfo atas perintah BNPT telah memblokir 19 situs Islam pada 30 Maret 2015. Namun, beberapa situs yang masuk dalam daftar blokir BNPT tersebut bukanlah situs-situs pendukung radikalisme, bahkan merupakan situs-situs yang menyerukan kemoderatan, di antaranya dakwatuna.com (milik LKD), hidayatullah.com (milik ormas Hidayatullah), aqlislamiccenter.com (milik Ustadz Bachtiar Natsir), gemaislam.com (milik ormas Al Irsyad), an-najah.net (milik ormas MMI), dan eramuslim.com.