Monday, January 30, 2012

Menguak Dibalik Layar Andi F Noya


Andy F. Noya adalah sosok yang tak asing ditelinga, yang sering kita temui di layar kaca pertelivisian Indonesia. Dalam reality show yang di bintanginya, Andy F Noya membawakan acara Kick Andy yang bertemakan “Bloopers” pada hari Rabu kemarin di Studio Metro TV yang beralamatkan Kedoya, Jakarta Barat. Tema kali ini membahas tentang suatu kejadian yang pernah atau bahkan sering terjadi diluar konsep acara, contohnya pengulangan kata yang tak ada dalam skrip, atau lupa akan teks yang sebelumnya telah ia baca.


Bersama dengan Butet Kartarajasa yang merupakan bintang tamu pada malam itu, mereka berbincang-bincang seputar kejadian yang telah terjadi lebih dari dua tahun membawakan acara Kick Andy, semua penonton larut dalam adu debat mereka, Gaya bahasa Andy yang selalu merendah namun terkadang menyombongkan diri membuat Butet yang menjadi lawan bicaranya mengomentari setiap kalimat yang keluar dari mulut sang tuan rumah. “Mungkin saya bisa menjadi monolog seperti anda atau membintangi stand-up comedy karena saya rasa, saya orang yang lucu”, ucap Andy F Noya di awal pembicaraan mereka. “Mereka menertawakan anda bukan karena anda lucu, namun karena kasihan”, jawab Butet sambil memberi lelucon yang membuat seluruh studio tertawa mendengar jawabannya.



BIOGRAFI SINGKAT SEPUTAR ANDY F. NOYA


Andy Flores Noya atau yang biasa disapa Bang Andy lahir di Surabaya tanggal 6 November 1960. Ia mengawali pendidikan formal utamanya di Sekolah Dasar yang terletak di Malang, Jawa Timur. Hingga melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Publisistik. Saat itulah ia mulai aktif dalam dunia jurnalistik dan kepenulisan.


Bang Andy pertama kalinya masuk ke dunia jurnalistik saat terjun sebagai reporter Majalah Tempo pada tahun 1995. Kemudian Ia mulai bergabung dengan Harian Bisnis Indonesia dan tercatat sebagai salah satu dari 19 wartawan pertama di Harian Bisnis Indonesia. Lalu Andy diajak oleh Fikri Jufri seorang wartawan Tempo untuk menjadi salah satu wartawan majalah Matra yang baru diterbitkan oleh Tempo.


Tidak sampai disitu, tawaran tawaran dari berbagai pihak datang. Surya Paloh menawarinya untuk bergabung dengan Koran Media Indonesia dan dari situ ia belajar mengenai dunia jurnalistik yang berbasis televisi. Ia pun juga pernah dipercaya sebagai pimpinan Seputar Indonesia. Dan di tahun 2000, Surya Paloh mengajaknya untuk bergabung di Stasiun Televisi barunya yang saat itu baru mendapat izin siar dari pemerintah yaitu Metro TV. Kemudian di Tahun 2003 ditarik kembali ke Media Indonesia dan menjadi pimpinan redaksi di Media Indonesia. Memasuki tahun 2006 ketika pimpinan redaksi Metro TV, Don Bosco mengundurkan diri, Andy F Noya diminta merangkap menjadi pimpinan redaksi Metro TV. Hingga ia belajar jurnalistik secara menyeluruh, terbukti dengan ia dipercaya menjadi Host talk show yang namanya diambil dari namanya sendiri yaitu “Kick Andy” yang sudah kita kenal hingga saat ini.


BERHARAP MENJADI YANG LEBIH BAIK LAGI UNTUK TAHUN YANG AKAN DATANG

Dengan ditayangkannya reka ulang moment-moment yang sempat dipotong sang editor sebelum dipublikasi ke media masa, ia menyadari bahwa telah banyak kesalahan-kesalahan yang ia lakukan sebelumnya. Dan pada kesempatan malam itu, ia mengungkapkan akan menjadi sosok yang lebih baik lagi ditahun mendatang. Dan ia pun sempat meminta saran oleh sang monolog, Butet Kartarajasa tentang solusi bagi dirinya.

Butet turut menyimpulkan bahwa apapun yang ditampilkan di layar kaca televisi sebenarnya itu hanya pencitraan diri atau bagian dari konsep pembentukan image tokoh yang disorot oleh media. “Dari sebuah kesalahan, kita bisa menemukan sebuah kebenaran, namun bukan kebenaran yang justru menemukan kesalahan”, tutur Butet diakhir acara. Dan dengan ditampilkannya Pentaboyz dengan lagu I Feel Good yang dibawakan turut menutup serunya acara malam itu. # Atika Ningtyas -dari berbagai sumber

Comments System

Disqus Shortname