Thursday, August 1, 2013

Fakta dan Mitos Menjawab Pemetaan Konflik Mesir Part 1

Kali ini penulis akan menjawab terkait artikel berjudul Pemetaan Konflik Mesir oleh Dina Y Sulaeman yang dimuat oleh indonesia.irib. Ada beberapa poin yang sebenarnya ganjal dan perlu dipertanyakan dalam artikelnya Mursi dan IM disebut-sebut sebagai biang keladi lahirnya konflik di Mesir.

Terkait Ikhwanul Muslimin
Menurut artikelnya Muhammad Mursi, doktor lulusan AS dan aktivis Ikhwanul Muslimin (IM) naik ke tampuk kekuasaan dengan memenangi 52% suara dalam pemilu bulan Juni 2012. Jumlah turn-out vote saat itu hanya sekitar 50%. Artinya, secara real Mursi hanya mendapatkan dukungan seperempat dari 50 juta rakyat Mesir yang memiliki hak suara (karena ‘lawan' Mursi saat itu hanya satu orang, Ahmad Shafiq, mantan perdana menteri era Mubarak). Dalam posisi seperti ini, bila benar-benar menganut azas demokrasi, idealnya Mursi melakukan pembagian kekuasaan dengan berbagai pihak.  Apa benar ?

Mari simak baik-baik
Faktanya dari 12413 TPS yang sudah dihitung, Mursi meraih 12. 447. 229 suara. Sementara Ahmad Syafiq meraup 11. 403.030 suara. Hasil ini merupakan 97% dari keseluruhan suara masyarakat Mesir. Setelah itu TVOne Mesir dalam rilis langsung hasil piplres hingga 18 Juta lebih pemilih menempatkan Dr. Mursi di posisi pertama dengan keunggulan 50.01 %, sementara Syafiq meraih 49.99 %. Suara inilah yang diakui oleh Ahmad Syafiq sampai saat ini. Keseluruhan suara yang akan diperebutkan berkisar 23 juta suara. (Update puku 05.00 CLT) Mursi adalah presiden Mesir yang sah !.

Sikap sektarianisme
Disalah satu paragraf ia menyatakan bahwa Mursi sangat kental dengan sektarianisme ( semangat membela suatu sekte atau mazhab) Lalu saya balik bertanya kepada ibu cantik ini dari semua isi artikel yang ia tulis. Kenapa harus Iran yang disandingkan, dan mengapa menghakimi orang-orang yang mendukung mursi sering mengtakfiri dan disebut tidak logis, tidak cerdas, dan semata didasarkan pada kebencian yang membabi-buta. Sebaliknya, yang menolak kudeta pun, belum tentu pro-Mursi atau pro-takfiri. Apa benar ?
Baik kita akan tarik  masalah Pro Mursi atau tidak, yang jelas dalam Al-Qur’an dijelaskan :

QS Al- Hujurat ayat 10 : “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua sodaramu, (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat Rahmat”

Maka mari kita bandingkan siapakah orang yang mudah mengkafirkan orang, merendahkan saran orang, dan enggan menerima kebenaran. Melihat artikel yang telah ia buat dimulai dengan nada sinis dengan sesama saudaranya yang belum tentu benar faktanya.

Adz Dzahabi rahimahullah berkata, “Kesombongan yang paling buruk adalah orang yang menyombongkan diri kepada manusia dengan ilmunya, dia merasa hebat dengan kemuliaan yang dia miliki. Orang semacam ini tidaklah bermanfaat ilmunya untuk dirinya. Karena barang siapa yang menuntut ilmu demi akhirat maka ilmunya itu akan membuatnya rendah hati dan menumbuhkan kehusyu’an hati serta ketenangan jiwa. Dia akan terus mengawasi dirinya dan tidak bosan untuk terus memperhatikannya. Bahkan di setiap saat dia selalu berintrospeksi diri dan meluruskannya. Apabila dia lalai dari hal itu, dia pasti akan terlempar keluar dari jalan yang lurus dan binasa. Barang siapa yang menuntut ilmu untuk berbangga-banggaan dan meraih kedudukan, memandang remeh kaum muslimin yang lainnya serta membodoh-bodohi dan merendahkan mereka, sungguh ini tergolong kesobongan yang paling besar. Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sekecil dzarrah (anak semut), la haula wa la quwwata illa billah.”

Lanjutnya Dina menyebutkan bahwa Mursi tidak tegas dengan Israel dan justru melakukan diplomatik dan anti palestina. Apa benar ?


Mari simak faktanya
Setelah Pembebasan Tujuh Tentara, Mesir Buka Kembali Perbatasan Rafah, Kementerian Dalam Negeri Palestina menyatakan, otoritas Mesir membuka kembali pintu perbatasan Gaza-Rafah setelah pembebasan tujuh prajurit Mesir yang diculik kelompok militan di semenanjung Sinai, Rabu pagi (22/5/2013). Bahkan pada (9/11/2012) Pemerintahan Mursi membuka pintu perbatasan Raffah-Gaza untuk para Jemaah Haji di Palestina. Pemerintah Mesir di bawah Presiden Muhammad Mursi untuk pertama kalinya sejak tahun 2007 mengizinkan truk pembawa bantuan memasuki Jalur Gaza di Palestina melalui wilayahnya. Konvoi truk tersebut dilaporkan membawa bantuan yang berasal dari Qatar dan memasuki Gaza melalui pintu perbatasan di Rafah pada Sabtu (29/12/2012) waktu setempat. Dan ini fakta bahwa Presiden Mursi sangat mendukung Palestina.

Mursi pernah  berbicara di televisi nasional Mesir dalam rangka peringatan hari raya Idul Adha pada (26/10/2012)  “Kami tidak akan melakukan serangan dan pengepungan terhadap rakyat Palestina. Mesir akan menyediakan segala kebutuhan Palestina seperti makanan dan pakaian,” katanya, seperti dikutip Al Ahram Online.

 “Darah warga Palestina adalah darah kami, hidup mereka adalah hidup kami dan rasa sakit mereka adalah rasa sakit kami. Namun mendukung Palestina bukan berarti kami mendeklarasikan perang melawan siapa pun,” tambahnya mengacu pada Israel. Pernyataan ini mengulang pernyataan Mursi sejak dilantik sebagai Presiden Mesir.

“Rezim Suriah harus menghentikan pertumpahan darah, terutama di Idul Adha,” kata Mursi. “Orang Mesir menyadari tanggung jawab mereka terhadap saudara-saudara kita. Kami tidak pernah mencampuri urusan negara mana pun. Tapi kita berdiri di belakang negara-negara yang berupaya mendapatkan kembali hak-hak mereka dan menjalani kehidupan yang layak,” tambah insinyur lulusan Amerika Serikat ini.

Sepekan sebelum Idhul Adha 1432 H  Mursi menerima surat diplomatik yang berisi kritikan halus dari Presiden Israel Shimon Peres dan Mursi dengan tegas membalasnya. “Saya tidak terbiasa memperhatikan hal-hal sepele dan hal-hal kecil. Anda dapat menemukan surat yang dibuat siapa pun, tapi rakyat Mesir tahu posisi saya sebebenarnya,”


Kotroversi Pinjaman IMF
Menurut Dina dalam artikelnya menuliskan bahwa  Kebijakan ekonomi Mursi justru tak jauh beda dengan Mubarak. Segera setelah meraih tampuk kekuasaan, Mursi mendapati bahwa kas negaranya hanya tersisa 14 milyar dollar. Untuk mengatasinya Mursi tidak melakukan langkah radikal seperti yang diambil negara-negara Amerika Latin yang memutuskan hubungan dengan lembaga rente Barat. Ia malah bernegosiasi dengan IMF. Dan untuk melunakkan protes dari kalangan Salafi, dalam sebuah pidatonya bulan Oktober 2012, Mursi menyatakan, "Ini bukanlah riba."

Faktanya adalah

Abdul Rahman al-Barr, Mufti dari Ikhwan dan anggota maktab al-irsyad, membantah bahwa Ikhwant telah mengeluarkan fatwa mengenai memberikan legitimasi pinjaman dari sudut pandang agama “Pertama-tama kita perlu mempelajari situasi dan kondisi pinjaman sebelum membuat keputusan.”

“Ini tidak logis bahwa kita mengambil pinjaman dari bank dan membiarkan bank membayar biaya. Peminjam adalah orang yang harus membayar biaya-biaya tersebut, tetapi mereka tidak dikategorikan sebagai bunga. ”
Barr menambahkan bahwa ia dan sekelompok ulama Islam bersedia untuk memberikan advice kepada pemerintah tentang pinjaman jika diminta. “Segera setelah kami diberikan semua rincian tentang pinjaman, kita dapat mengevaluasi di mana pinjaman itu berdiri dari sudut pandang Islam,” Lagi-lagi Dina berbohong.

Min Syahril

Sumber :

http://www.al-khilafah.org/2009/11/mesir-buka-pintu-perbatasan-rafah-untuk.html

http://www.inilah.com/read/detail/1919951/mursi-mesir-tetap-di-belakang-palestina

http://www.eramuslim.com/berita/dunia-islam/pinjaman-dana-imf-menuai-kontroversi-di-mesir.htm#.UfeBk9KSAy4

http://www.suara-islam.com/read/index/6199/Pemerintahan-Mursi-Mulai-Izinkan-Truk-Bantuan-Gaza-Melalui-Rafah

http://www.dakwatuna.com/2013/05/23/33738/setelah-pembebasan-tujuh-tentara-mesir-buka-kembali-perbatasan-rafah/#axzz2aVwXWaNG

http://www.merdeka.com/dunia/mursi-unggul-dalam-penghitungan-sementara-pemilu-mesir.html

http://news.detik.com/read/2012/07/11/100711/1962696/934/mk-mesir-membatalkan-dekrit-presiden-mursi

http://www.islamedia.web.id/2013/07/fakta-dan-mitos-menjawab-artikel.html

Comments System

Disqus Shortname