Saturday, June 15, 2013

Dari Kami, Salam Perbaikan

Inspirasi – Masih saja ulah akun-akun berkeliaran menyebut kami tidak independent di grup Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa BSI (IKBM BSI). Rasanya seperti tidak puas dengan jawaban dua tulisan kami membahas ini atau mungkinkah memang karena kurangnya  kemampuan untuk mencerna dan memahami apa yang coba kami gaungkan dan usahakan. Ini tidak mudah kawan, apalagi jika tipikal software mahasiswanya masih berbobot hanya penggulir issue, lempar batu sembunyi tangan.

Agak pedas terbacanya bukan, maksud kami cobalah melihat lebih seksama. Kami tidak menyalahkan para pengkritik bukankah itu tanda kepedulian dan perhatian. Namun jika memang grup itu sudah tidak efektif karena bercampurnya suara sesumbing alumni-alumni yang tidak bertanggungjawab saran kami untuk para dewan eksekutif mahasiswa segeralah menutup ruang tersebut dan sediakan tempat yang lebih nyaman untuk berdiskusi secara lebih cerdas dan manusiawi.

Ini tidak menyalahkan para alumni yang masih giat berkontribusi dan menyempatkan sedikit waktu dan luangnya ditengah kesibukan untuk tetap terjun mengawasi dan membimbing para adik dibawah tingkatnya, bahkan lebih kepada ingin mengajak para teman-teman di UKM dan SEMA yang sedang menjalankan roda organisasinya masing-masing di seluruh cabang kampus BSI agar kita bisa bersinergi bersama-sama. Terutama kepada para senat atau contact person acara yang akan menyelenggarakan agenda kegiatan supaya ada komunikasi yang terjalin baik dengan para reporter kami yang ada disetiap cabang kampus.

Sehingga tak kesulitan untuk bisa mempublish acara yang diselenggarakan di media kami, bahkan jika memang ada kemampuan menulisnya bisa saja membuat sedikit coretan sederhana yang hanya terdiri dari keterangan unsur pemberitaan 5W1H (what,where,when,who,why,how) ditambah minimal satu buah foto yang dibuat oleh humas acara sehingga ada sedikit pembelajaran untuk memaksa menulis juga bukan. 
Kemudian kirimkan ke alamat email redaksi kami (baca : inspirasionline@gmail.com). Jika langkah sederhana ini bisa dapat disosialisasikan kepada seluruh aktifis kampus, maka komunikasi lebih cerdas dan efektif dengan cara menulis juga bisa dihasilkan.

Kembali sadari lagi, tugas kita hanya sebagai manusia pembelajar dengan segala lenggok liku kehidupan yang disajikan. Jadi siapa yang paling banyak menuai hikmah dari setiap  rentetan kejadian yang menjadi skenario Tuhan sebagai pengatur segala keadaan adalah orang yang paling beruntung untuk hidup hari ini dan seterusnya. Salam Perbaikan! (A01)



Comments System

Disqus Shortname