Inspirasi - Ternyata upaya untuk melawan dampak pemanasan global tidak hanya dilakukan oleh aktivis-aktivis go green semata. Namun juga telah merambah di sekitar lingkungan institusi-institusi pendidikan tinggi.
Kita ambil contoh di 3 universitas negeri di 3 wilayah yang berbeda. Yang pertama adalah kampus Universitas Gajah Mada (UGM) di Yogyakarta. Dalam situs resminya http://sepedakampus.ugm.ac.id di sebutkan bahwa dalam penerimaan mahasiswa baru angkatan 2012 telah ada komitmen untuk tidak membawa kendaraan bermotor ke dalam lingkungan kampus UGM. Sebagai gantinya pihak kampus memfasilitasi mobilitas mahasiswa dengan menyediakan peminjaman sepeda gratis. Sedang untuk mmahasiswa yang tinggal di tempat yang jauh dari kampus, pihak kampus bekerja sama dengan pengelola bis Trans jogja dengan menyediakan kartu berlangganan dengan tariff Rp 100.000,- per bulan untuk semua rute. Meski begitu masih terlihat kendaraan bermotor yang bersliweran di kampus UGM.
Yang kedua kampus Universitas Indonesia (UI) di Depok. UI sebagai salah satu universitas negeri yang terletak di sekitaran ibukota yang terkenal panas pun tak mau kalah dalam hal go green. berbagai upaya telah di lakukan pihak kampus. Seperti memfasilitasi mahasiswa dengan bis gratis, serta peminjaman sepeda bagi mahasiswa, dosen, dan karyawan UI. Namun tidak jauh berbeda dengan Kampus UGM. Di wilayah kampus UI pun kendaraan masih banyak, bahkan lebih parah dari kampus UGM hal ini dikarenakan kawasan UI menjadi jalur alternatif dari berbagai wilayah di kota Depok khusunya bagian barat yang akan menuju Jakarta dan jalan Margonda atau sebaliknya.
Yang ketiga di kampus Universitas Negeri Semarang (UNNES). Penerapan larangan menggunakan kendaraan bermotor di kawasan UNNES bisa dikatakan paling ketat jika dibandingkan dua kampus sebelumnya. Karena di UNNES kendaraan bermotor sama sekali dilarang masuk ke kawasan UNNES. Namun dalam hal fasilitas pendukung UNNES hanya memiliki bis untuk mahasiswa. Tidak seperti dua contoh di atas. Hal inilah yang masih di keluhkan mahasiswa, seperti yang diungkapkan oleh Oktika dwi mulyani mahasiswa jurusan elektro semester 8 melalui akun facebooknya, “Sepeda dah pernah di sediain, tapi jarang yang mau pakai. Jadi sekarang Cuma ada bis mahasiswa dan dosen”. Namun yang mengecewakan justru para staff keamanan yang harusnya mengawasi jalannya peraturan tersebut justru menggunakan sepeda motor untuk berkeliling di wilayah kampus. (FNZ)