Inspirasi - Kegiatan
Sertijab (Serah terima jabatan-red) BEM yang dilaksanakan pada tanggal 2
Februari 2013 secara keseluruhan berjalan lancar. Bertempat di aula kampus
Salemba 22, acara dihadiri oleh berbagai perwakilan elemen IKBM (Ikatan
Keluarga Besar Mahasiswa) dan lembaga Pudir III bidang kemahasiswaan. Dilaksanakannya sertijab menjadi langkah awal
bagi Ketua dan Wakil ketua BEM terpilih, Mulyo Ogiyanto serta Muhamad Sofyan,
sekaligus menandakan berakhirnya kepengurusan BEM Dedikatif yang dipimpin oleh
Syaiful Ullum. Acara yang terdiri dari pengambilan sumpah jabatan dan pembacaan
SK oleh lembaga yang diwakili oleh Bapak Syamsul Bahri MM,M.Kom kali ini
memiliki warna baru dengan adanya launching buletin rekam jejak 1 tahun
kepengurusan BEM dedikatif.
Dalam sambutannya selaku ketua KPU, Muhammad Taufik
mengucapkan terimakasih kepada seluruh elemen IKBM yang telah berpartisipasi
mensukseskan pemira 2013. “Selamat kepada Mulyo Ogiyanto semoga dapat mengemban
amanah menjadi presiden mahasiswa BSI dengan baik, semkain memajukan nama BEM
BSI di eksternal kampus, mampu mendengar dan memperjuangkan aspirasi mahasiswa
dan PRODUKTIF (profesional,edukatif,dan aspiratif) initinya menjalankan
program2 kerja yg sudah di rancang ketika roadshow”, tambah Taufik.
Setelah resmi menjabat ketua BEM masa bhakti 2013/2013,
Mulyo Ogiyanto memberikan pidato perdananya. “Saya mengucapkan terimaksih
kepada seluruh teman-teman IKBM dan tak lupa juga kepada teman-teman KPU, atas
kerjasama dan kerja cerdasnya sehingga pemira ini dapat berjalan dengan baik.
Semoga kedepan IKBM BSI lebih solid lagi, insya alloh!”. Ketua BEM dari elemen
UKM BADARIS ini juga mengajak seluruh ormawa untuk mendelegasikan
kader-kadernya dalam kepengurusan BEM sekarang. “Karena kita di BEM masih
belajar dan masih butuh masukan dan ide-ide cemerlang dari teman-teman IKBM.
Dan menurut saya BEM di BSI hanya bagian terkecil di IKBM, kalau diibaratkan
hanya hanya setetes air yang ada di lautan Indonesia, hanya sedikit darah yang
tumpah dinegeri ini, hanya setetes airmata yang mengalir dinegeri ini, hanya
ide-ide kecil yang kita punya. Oleh karena itu BEM tidak dapat mengurus kampus
ini sendiri tanpa ada kerjasama teman-teman IKBM”. Ogy juga menekankan agar
rekan IKBM tidak terpaku dengan masalah jabatan, “Karena jabatan berbeda dengan
karya, jabatan berbeda dengan produktifitas, jabatan berbeda dengan kemampuan,
bahkan seringkali jabatan besar malah menjatuhkan kita jika jabatan besar itu
tidak sepadan dengan kemampuan dan akhlak kita. Oleh karena itu yang kita
butuhkan disini tidak hanya satu presiden tapi team yang solid yaitu team
impian, salam produktif dari kami” tutup Ogy dalam pidatonya.
Sebagai orang yang pernah menjabat posisi ketua BEM
sebelumnya, Syaiful Ulum memberikan pesan khusus untuk ketua BEM sekarang, “Seorang
pemimpin adalah orang yang melihat lebih banyak daripada yang dilihat orang
lain, melihat lebih jauh daripada yang dilihat orang lain dan melihat sebelum
orang lain melihat. Oleh karenanya IKBM butuh perubahan. Perubahan dan inovasi
pada dasarnya bukanlah menerapkan tekhnologi, metode, prosedur, struktur atau manajemen
baru, tapi perubahan pada dasarnya adalah mengubah cara mahasiswa dalam
berpikir dan berprilaku”.
Di kesempatan yang sama, Bapak Syamsul Bahri MM, M.Kom
mengunakan moment tersebut untuk klarifikasi masalah intervensi pemasangan
baliho hasil audiensi yang belum juga direalisasikan oleh pihak lembaga. Beliau
menjanjikan bahwa dalam waktu dekat baliho akan segera dipasang ditiap kampus
dan masih menunggu cuaca stabil. Rangkaian panjang sertijab memang secara
keseluruhan berjalan lancar. Namun minimnya kesadaran akan komitmen di IKBM
dalam menghargai waktu kembali terulang. Acara yang seharusnya dimulai pukul
13.00 WIB ternyata baru dimulai pukul 14.00 WIB. Setelah dikonfirmasi ternyata molornya acara disebabkan oleh telatnya
pengurus BEM Dedikatif pada kegiatan evaluasi yang sejak awal diagendakan
tertutup hanya dihadiri oleh MPM, BEM, KPU dan lembaga beberapa jam sebelum
acara sertijab dimulai. Terkait masalah tersebut Taufik selaku ketua KPU memberikan
pernyataan, “Sangat di sayangkan, karena waktu evaluasi menjadi sangat
terbatas, padahal butuh waktu yg lebih lama lagi untuk mengevaluasi kinerja BEM
selama satu tahun kepengurusan dan akibatnya agenda sertijab pun menjadi molor 1 jam”.(ZF)