Friday, February 15, 2013

Pendidikan yang menghasilkan Agent of Lightment and Powerment



Inspirasi - Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec adalah seorang cendikia dan pakar ekonomi perbankan syariah. Memiliki background hasil didikan yang keras antara tradisi Cina, karena ayahnya adalah pendeta Konghucu dan Ibu Sunda, terlahir 12 Mei 1965 di Sukabumi dengan nama Nio Cwan Hung kemudian menjalani sekolah dasar, SMP, dan SMA di sekolah Muhammadiyah. Sempat di Pondok Pesantren An-Nhizom. Setelah lulus SMA mengambil kuliah di ITB dan IKIP kemudian pindah ke IAIN Syarif Hidayatullah. Kemudian melanjutkan kuliah di Yordania, karena lebih cepat mengambil kelulusan dan ada sedikit waktu untuk ke Cairo, dan akhirnya mengambil program master di Malaysia mengambil Ekonomi Syariah.

Pada tahun 1991 ada pengukuhan Bank Muamalat, kesempatan untuk mengambil manual prooduk-produk dari Bank Islam Malaysia dibawa ke Indonesia yang kemudian disinkronisasiskannya produk-produk tersebut dengan ketentuan dari Bank Indonesia, Fatwa-fatwa MUI, dan konsep Syariah. Kemudian mengambil posisi menjadi biro direksi dan syariah.

Awalnya dari suatu tantangan menjadi opportunity, mungkin karena ada blood Chinnese yang dimiliki untuk menjadi enterpreneurship. Ust. Antonio membuat lembaga konsultan perbankan syariah dengan training-training, ketika lembaga consultan ini terus berjalan dengan banyak mengislamkan bank-bank akhirnya muncul kebutuhan human resources dalam Islamic finance, akhirnya didirikannya lah STIE Tazkia untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Selain itu ada juga suatu peluang di Bank Muamalat yakni travel Haji dan Umroh yang sudah mengeola hampir 3000 orang pemberangkatan ke tanah suci setiap tahunnya. Memilki kampus banyak juga membutuhkan buku, sehingga diputuskannya membuat sebuah percetakan dan distribution books. 

Kemudian melihat  bahwa kebutuhan menejerial keuangan itu tidak hanya dibutuhkan oleh golongan atas apalagi dengan iklim Indonesia karenanya Tazkia Micro Finance ada konsen untuk membantu lapisan menengah kebawah yang merupakan mayoritas di Indonesia dan umat islam, modelnya mirip Gramming Bank Mohamad Yunus yang mendapat hadiah Nobel. Dengan konsep ini juga sudah banyak kementerian Negara yangmengunjungi Tazkia, dan ada tawaran juga agar Ust.Antonio mengajar di Harvard University, Amerika.

Ini menunjukan bahwa Islamic Finance is Growing, Islamic Micro Finance is beautiful girl, Indonesia adalah satu laboratory finance terbesar di dunia saat ini. Bagaimana membawa nilai-nilai Al-Qur'an dan Al-Hadist dalam sistem perbankan dan ekonomi yang bisa diterapkan.

Melihat pendidikan di Malaysia memang ketika tahun 1970an, merekala yang belajar di Indonesia. Kemudian disana ada perbaikan dan sekarang orang Indonesia yang malah banyak belajar ke Malaysia. Keunggulan pendidikan di Malaysia ada pada titik keseriusan, serta tindakan anti korupsi di sana juga sangat kuat, hal ini berhimpit dengan kekuatan ekonomi. Malaysia belajar hebat ketika terjadi pembunuhan masal ratusan orang meninggal karena dispariditas ekonomi, bagaimana pemerintahnya kemudian menekankan pribumi Malaysia untuk didorong habis supaya dapat kuliah ke luar negeri. Kelebihannya speak english very well, bagaimana dengan itu sudah masuklah ke dalam tahap global level. Jika ada mahasiswa dari Eropa dan Afrika agak kesulitan untuk masuk ke Indonesia, namun kalo di Malaysia bisa langsung. Sehingga English di Indonesia menjadi medium of resorce and medium of structure dan sebagai tantangan untuk jadi lebih baik.

Sampai saat ini saya dan teman-teman masih terus berharap bahwa Tazkia menjadi suatu role model untuk keluar dari probleme yang dihadapi bangsa Indonesia, mahasiswa kurangnya dari sisi internal adalah mental block, dan secara tekhnik dapat dilihat permasalahan anak-anak Indonesia yakni lemah Bahasa Inggris, lemah Bahasa Arab, lemah Matematika, Akhlaq, dan Motivasi. Padahal bangsa Indonesia adalah bangsa yang luar biasa, karena kita dapat lihat bahwa para pemenang olimpiade adalah anak-anak Indonesia.

Dengan demikian disini ada sebuah proses boarding, yakni mewajibkan seluruh mahasiswa awal untuk diasramakan dan dibangun karakternya dengan cara militer. Dimana di asrama ini tidak perlu ikhlas yang penting disiplin, misal : mahasiswa usia 17 - 18 tahun agak sulit untuk dibangunkan jam 3 pagi untuk Sholat Malam perlu 'digedor' dulu, yang penting bangun wudhu dan ke musholla posisi ikhlas dinomor dua. Kemudian sekitaran seminggu atau dua minggu sambil terus diberikan ceramah, asmaul husnah, dzikir, dan sholawat maka ikhlas dengan sendirinya akan muncul. Dalam hal inilah urgenitas untuk ikhlas akan kembali pada posisi yang pertama. 'Digodog' bahasa Inggris dan bahasa Arab, kemudian ada kelas khusus untuk matematika. Disamping itu ada basic knowledge economic dan penguatan disisi akhlaqnya, dengan puasa Senin-Kamis, wanitanya tidak boleh pake Jeans, Celana, dan tanpa Jilbab. Laki-lakinya gunakan kaos berkerah.

Anak-anak Indonesia potensi dan berkemampuan, di sini kita perlu berikan Dream, Example, Disipline, dan Motivation. Bahwa determinasi, disiplin, dan istiqomah adalah saraf-saraf kunci sukses. Orang yang biasa-biasa saja, tetapi memiliki komitmen dan disiplin yang luar biasa seringkali lebih baik dari orang yang luar biasa tetapi tidak memiliki komitmen dan disiplin, karena sombong bahwa pintar, pandai, jenius dan luar biasanya. Dan anak Indonesia pada dasarnya luar biasa, apalagi jika ditambahkan disiplin, komitmen, dan istiqomah. Kemana kita akan bergerak? Tazkia dari namanya, yang berarti tumbuh dan bersih. Menjadi satu sarat bagaiamana menjadi lebih baik, yakni tidak merugikan orang lain, tidak mendzolimi orang lain, tidak mencemari lingkungan, tidak nabrak aturan. Bagaimana bisa menjadi agent of lightment and powerment, yakni pencerahan dan pemberdayaan. Memberdayakan diri sendiri, memberdayakan keluarga, dan memberdayakan keluarga. Kalo saya beri rumus tidak perlu macem -macem cukup SPKK (Sholeh, Pandai, Kaya, dan Keren). Keren akhlaknya, keren bahasanya, keren bahasa Inggris dan Bahasa Arabnya. Perlu keren karena kita menjadi agent of Islam, karena kita menjadi agent of umat Muhammad SAW. Saya menekankan anak-anak saya untuk menjadi Entrepreneur. Bagaimana mahasiswa perlu sesuatu yang cepat, saya buatkan unit usaha saat masih kuliah, tanpa meninggalkan kampus tanpa meninggalkan pelajaran. Usaha tanpa modal, tanpa pegang barangnya, tanpa perlu dianter, tanpa perlu diambil uangnya. Kalo tidak berhasil minimal dapet ilmu, kalo gag juga dapet pahala.

Permasalahan pendidikan di Indonesia memang kompleks dan sangat beragam dari mulai kebijakan bagaiamana pendidikan di Indonesia itu harus dilihat secara keselurahan dari sarana dan infrastrukstur, baik dari tingkat bawah, menengah, dan atas. Bagaimana yang mengajar, akses aktifasi prosesnya hingga bahasa yang digunakan agar go global. Bagaimana berbicara pendidikan bukan hanya untuk setahun - dua tahun, tetapi 5 sampai dengan 10 tahun.

Bagaimana membangun karakter, dan kecintaan terhadap ilmu. Bagaimana membuat anak cinta kepada membaca dan cinta kepada ilmu. Bagaimana membangun dari sisi behaviournya, dan softskill. Sekarang ada beberapa elemen yang ditekankan, bagaimana mampu untuk memahami perbedaan ada dimasyarakat : bagaimana berbeda ideology, berbeda bahasa, berbeda kerangka berfikir, berbeda partai, dimana perbedaan itu adalah sebuah keniscayaan dengan hal ini memang yang harus disikapi dengan kelapangan hati agar dimasyarakat menjadi lebih baik.

Pendidikan terbaik di Indonesia, bagaimana memberikan pencerahan untuk dirinya, bagaimana memberikan pemberdayaan untuk diri dan keluarga dan masyarakat. Dimana setelah lulus bukan menjadi beban, melainkan bagaimana dapat bermanfaat di masyarakat.

Comments System

Disqus Shortname