Wednesday, January 23, 2013

H.Sukmawijaya, Sistem Pendidikan menjadi Bernilai Ibadah


Inspirasi - Bupati Sukabumi, H. Sukmawijaya telah menjabat dalam dua priode (2005 - 2015), tim inspirasi diterima dikediaman beliau, di Desa Mangkalaya Cisaat Sukabumi, Jawa Barat dengan ramah dan senyuman hangat penuh inspiratif. Terlahir di Sukabumi pada tahun 1956 dengan memiliki empat orang anak. Meniti karier di PNS sejak tahun 1982 dan menduduki jabatan penting di pemerintahan kabupaten Sukabumi seperti kepala Bappeda, PLH kadis pengairan dan PLH kadis pengelolaan pasar, Sukmawijaya juga sempat menjadi camat Surade dan camat Cibadak.

Sosok dan karakter yang dibangun penuh nilai-nilai agamis dan keimanan, terus dijaga dengan sebuah konsistensi yang kemudian nilai-nilai inspiratif tersebut dapat turut juga diturunkan pada aktifitas-aktifitas Bapak Bupati Sukabumi berkaitan dengan program-program pendidikan yang telah dilakukan yakni diantaranya : Memberikan dukungan Perda tentang Pendidikan, Kebijakan penganggaran bidang pendidikan minimal 20% dari APBD, Memberikan pembinaan kepada Kepala Sekolah, Guru, Kepala UPTD Pendidikan, Kepala Dinas dan jajarannya dalam moment-moment tertentu, Membuka secara resmi kegiatan-kegiatan pendidikan seperti Hari Keaksaraan Internasional, Hari Pendidikan, Launching Mulok Kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup jenjang Sekolah Dasar di UPTD SBI, dan lain-lainnya.

Muatan lokal yang ditanamkan di Sukabumi adalah yang bersifat peningkatan keimanan dan ketaqwaan serta penanaman kearifan lokal; melalui Perbup nomor 30 tahun 2009 tentang pembiasaan 10 akhlak mulia, kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup jenjang Sekolah Dasar yang dicanangkan tahun 2010 di UPTD SBI Cikembang, dan banyak lagi lainya. Dimana titik yang terpenting adalah bagaimana menciptakan sebuah sistem pendidikan menjadi bernilai ibadah karena apalah arti ilmu pengetahuan tanpa iman dan taqwa.

Harapan akan sebuah penerapkan sistem pendidikan yang seharusnya adalah pendidikan yang ramah anak dengan menerapkan 10 hak anak dan anti kekerasan. Maka peserta didik dapat tertanam rasa saling menghormati kepada sesama, peduli terhadap apa yang ada di sekelilingnya. Dan hal ini juga sudah dihimbau dalam al-qur'an dan hadits bahwa pendidikan yang harus diasah bukan hanya akal tetap juga spirit dan nafs, belajar adalah proses maka dan jika seperti logika sebab dan akibat begitu yang al-qur'an sampaikan sehingga beriman itu bisa didapatkan ketika berproses dengan berilmu dan berakal, sehingga kembali bersinergi dengan keimanan itu pula akan diciptakan para insan-insan pembelajar yang berakhlak mulia.

Begitu apiknya Bapak Bupati Sukabumi ini menjabarkan akan ayat-ayat Al-Qur'an yang terus berusaha diterapkan dan diimplementasikan kedalam ranah sosial yang pastinya dimulai dari diri sendiri, dengan terus menanamkan jiwa tanggung jawab, demikian pula akan sebuah proses pendidikan yang merupakan tanggungjawab bersama bukan tanggung jawab kementerian pendidikan atau dinas pendidikan saja. Jikalah kita memang merasa sebagai manusia terdidik maka dimanapun dan kapanpun kita bisa menjadi guru bagi siapa saja. Sehingga apa-apa yang baik dapat kita tularkan kepada orang lain, dan tidak selalu hanya dengan proses di sekolah antara guru-siswa, tetapi kita dimana saja dan kapan saja bisa mengajak kebaikan, begitu pesan beliau. (DZ)


Comments System

Disqus Shortname