Subkorwil
Sumba Barat Daya - Tim Kehutanan
Ekspedisi NKRI 2015.
Melakukan penelitian sejak Februari dengan
memasuki hutan-hutan di Sumba yang rata-rata memiliki vegetasi tanaman pinang. Tanaman
pinang memiliki nama latin Areca
Catechu
merupakan salah satu tanaman
tropis yang cukup populer di Indonesia. Keberadaannya secara geografis tersebar
diseluruh Asia Selatan dan Asia Tenggara seperti Thailand dan India.
"Rata-rata dihutan Sumba Barat Daya terdapat pohon pinang ada
yang bergerombol dan ada juga disela-sela pepohonan lain" Ujar Heida Tim Kehutanan Ekspedisi NKRI Subkorwil 5/Sumba Barat
Daya.
Tanaman yang termasuk jenis palem–paleman atau Arecaceae tersebut memiliki banyak manfaat bagi kehidupan
sehari–hari. Tanaman Pinang menjulang tinggi rata-rata 10m sampai dengan 15m
yang sudah berbuah.
"Pinang itu bukan pohon soalnya
tidak berkambium" jelas dari Kustanti.
“Kambium adalah yang mengantarkan
air dari tanah ke tanaman, Karena
saat di sayat bagian batang tanaman pinang tidak mengeluarkan getah’’ Tambah Heida
menjelaskan.
Pinang
dijual dipasaran Sumba Rp. 5000,-/bungkus plastik yang berisikan 20 sampai 30 pinang
sepaket dengan kapur putihnya. Menurut warga sekitar orang pertama yang baru
mencoba pinang akan merasa mabuk apabila belum cocok kepala pusing dan lidah akan terasa tebal. Namun bagi yang sudah terbiasa
pinang sudah menjadi pengganti makanan ringan atau sekedar iseng-iseng.
Ekspedisi
NKRI selain menggali potensi yang ada didaerah meliputi flora dan fauna serta
kekayaan alam yang belum diberdayakan. Juga melaksanakan pengabdian kepada
masyarakat, Melalui kegiatan pembangunan karakter dan bela Negara, Penyuluhan
keluarga berencana (KB), Keluarga pra-sejahtera, Penyuluhan kelestarian sumber
daya alam, Pengobatan massal, Bakti sosial, Karya bakti infrastruktur sekolah
dan tempat ibadah, Kegiatan sanitasi lingkungan, Serta pemberdayaan ekonomi
masyarakat.(Tim Media Ekspedisi NKRI 2015)