“Sehingga perguruan tinggi tidak hanya berlomba-lomba untuk
memasarkan ‘jualan’ nya tetapi mampu mengakomodir kebutuhan para pencari ilmu
di dalamnya
untuk senantiasa meningkatkan kualitas. sumber daya manusia yang dihasilkan menjadi insan-insan yang terampil dibidangnya”
Webomatrics atau web rangking merupakan pemeringkatan
akademik institusi pendidikan tinggi terbesar, untuk saat ini. Pemeringkatan berstandar
internasional yang diharapkan mampu menempatkan laman kampus di dunia maya
menjadi sumber terpercaya bagi publik.
Beragam kegiatan
akademik terakomodasi lewat sistem yang dibangun. Mahasiswa dapat memaksimalkan
segala fasilitas yang disediakan di laman website kampus untuk melakukan
pendaftaran, perkuliahan, hingga kelulusan dalam jarak jauh.
Adapun kriteria penilaian perguruan tinggi berdasarkan versi THES
(the Times Higher Education Supplement)
yakni Ada 4 parameter yang menjadi acuan penilaian dalam
rangking webometrics yaitu: Presence (20%), Impact (50%), Openness (15%),dan
Excellence (15%).
Untuk parameter Excellence merupakan jumlah artikel-artikel
ilmiah publikasi perguruan tinggi yang bersangkutan yang terindeks di Scimago
Institution Ranking (tahun 2003-2012) dan di Google Scholar (tahun
2007-2012). Presence adalah jumlah halaman website
(html) dan halaman dinamik yang tertangkap oleh mesin pencari (Google), tidak
termasuk rich files. Impact merupakan jumlah eksternal link yang
unik (jumlah backlink) yang diterima oleh domain web universitas (inlinks) yang
tertangkap oleh mesin pencari (Google). Openness merupakan
jumlah file dokumen (Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps, .eps),
Microsoft Word (.doc,.docx) and Microsoft Powerpoint (.ppt, .pptx) yang
online/open di bawah domain website universitas yang tertangkap oleh mesin
pencari (Google Scholar).
Penilaian dilakukan setiap enam
bulan sekali berdasarkan kehadiran laman dan dampaknya terhadap publik. Fokus
pada aktivitas, keluaran, relevansi, dan dampak jadi bukan karena popularitas
konten yang diukur berdasarkan jumlah pengunjung.
Untuk merancang dan
mengelola konten website merupakan
indikator yang paling menentukan peningkatan rangking suatu perguruan tinggi,
seperti kemudahan untuk mengunduh karya ilmiah karena semakin banyaknya
publikasi yang diberikan perguruan tinggi kepada khalayak. Selain itu
penugasaan kepada dosen-dosen untuk membuat tulisan atau artikel secara rutin
dan mempublikasikannya disitus resmi.
Disini diperlukan
kedisiplinan para dosen/instruktur dan pengajar untuk mengunggah skripsi,
tesis, karya ilmiah ke jurnal atau situs kampus. Karena dampak dari aktifitas tersebut juga merupakan
pengawasan secara online sehingga jika ada mahasiswa maupun dosen yang
melakukan plagiat hasil karya pasti ketahuan karena materinya sama.
Sehingga perguruan tinggi tidak hanya berlomba-lomba
untuk memasarkan ‘jualan’ nya tetapi mampu mengakomodir kebutuhan para pencari
ilmu di dalamnya untuk senantiasa meningkatkan kualitas. sumber daya manusia
yang dihasilkan pun menjadi insan-insan yang terampil dibidangnya.
Tidak kalah penting
kampus juga harus punya manfaat bagi masyarakat sekitar. Kontribusi kampus
terhadap pertumbuhan perekonomian harus menjadi salah faktor dalam menentukan
perguruan tinggi berkualitas. Proses belajar mengajar yang efektif dan kreatif untuk mewadahi lewat penempatan suasana akademik
yang kondusif. Kampus yang berupaya untuk menggalakan penelitian, seminar,
hingga temu wicara di setiap pertemuan akademik. Suasana kampus yang dinamis
juga diharapkan agar membuat para mahasiswa betah belajar di kampus.
Meskipun peringkat
yang disematkan pada setiap kampus bersifat relatif dan tidak dapat ditelan
bulat-bulat. Karena bisa saja sistem pemeringkatan yang terjadi menerapkan
dualisme, yakni penetapan standar tinggi namun tidak dibarengi dengan sarana
dan prasarana yang memadai. Ketersedian tenaga dosen tidak sebanding dengan
jumlah mahasiswa yang diajar setiap tahun,
fasilitas perkuliahan juga tak ada standar di setiap kampus. Akhirnya
siapa bermodal kuat maka kampus tersebutlah yang memiliki fasilitas mentereng.
Meski demikian, proses pendidikan yang
mengarahkan menuju pemenuhan kebutuhan utama mahasiswanya, yakni bekerja.
Ternyata masih banyak diminati dan digandrungi masyarakat. Oleh karena demikian
terus berupaya untuk meningkatkan segenap potensi dari segala lini dan peningkatan kualitas menjadi pilihan untuk
tetap menjaga eksistensi di hati masyarakat.
*dari berbagai sumber