Monday, July 22, 2013

Bersahabat dengan Al-Qur’an sebagai Sumber Cinta

MajalahInspirasi.net – Ramadhan. Sudah menginjak di 10 hari kedua di bulan Ramadhan ini siapakah yang sudah mengkhatamkan tilawah Al-Qur’annya? Mungkin sebagian atau seperempat dari 30 Juz di dalam Al-Qur’an? Siapa juga yang sudah menambahkan hafalannya bisa satu Juz? Surah? Atau mungkin satu ayat saja. Semogha selalu keistiqomahan yang dimiliki untuk bisa mencintai Al-Qur’an sepenuh hati.

Al-Qur’an merupakan surat cinta tersyahdu, termesra, terromantis yang disampaikan Allah SWT kepada kekasihnya Rasulullah Muhammad SAW dengan malaikat Jibril sebagai perantaranya. Segala sumber ketenangan jiwa, sebagai petunjuk dan pedoman kehidupan untuk mencapai jalan-jalan keselamatan di dunia dan akhirat. Al-Qur’an yang hanya tersentuh oleh kesucian dibandingkan kitab-kitab Allah yang lain ( Taurat, Zabur, dan Injil) Al-Qur’an senantiasa terjaga dari sejak diturunkannya tidak ada satu ayat pun yang dapat dibuat sebanding maupun serupanya. Oleh karenanya hanya tulisan-tulisan Al-Qur’an didalam mushaf yang berpahala dengan 10 kali kebaikan dan dihitung per huruf  yang dibaca dan dapat dijadikan sebagai sarana ibadah. Bahkan untuk yang masih terbata-bata membacanya pun mendapatkan dua kali pahala kebaikan, dari apa yang dibacanya dan dari kemauan dan semangat untuk belajar membaca Al-Qur’an. Selain itu,  banyaknya ayat-ayat Al-qur’an yang memuat ilmu-ilmu pengetahuan, seperti bidang kedokteran, astronomi, matematika, geografi, dan tata hubungan antarindividu  dan penemuan-penemuan modern terbaru dengan perkembangan teknologi mutakhir yang banyak ditemukan oleh para ilmuan ternyata semua dapat dibuktikan dan dikemukakan bahwa Al-Qur’an telah berbicara sejak 1400 tahun yang lalu.Inilah sumber dari segala sumber  hukum yang Allah telah tetapkan untuk mengatur kehidupan manusia, sumber peraturan untuk kebaikan kehidupan, dan sumber ketenangan hati.

“Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. “ (Q.S An Nahl [16]:89)

Ketika seorang yang berilmu mengamati isi Al-Qur’an maka dia akan bertambah kuat imannya. Allah juga akan membukakan pintu menuju ketinggian ilmu yang bermanfaat baginya. Pada saat itulah ia mendapat anugrah sebagai panutan dan pemimpin dimasyarakatnya. Oleh karenanya, tidak heran bila ilmu Al-Qur’an adalah cahaya. Bagi setiap jiwa yang mampu mengamalkan isi Al-Qur’an menjadi setiap gerak-gerak kehidupan dan langkah-langkah nya adalah dia yang berusaha meneladani yang terkasih Muhammad SAW. Karena dari Aisyah ra, Akhlaq Muhammad adalah Al-Qur’an.

Sebagai makhluk pembelajar dan para pencari ilmu dan kebaikan menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber pengetahuan dan hikmah-hikmah untuk dapat mengenali segala kekuasaan Allah dihamparan bumi yang dijadikan sebagai khalifahnya. Allah telah menyeru untuk mempergunakan perangkat-perangkat keilmuan yang telah Allah anugerahkan kepada kita agar bisa mengangkat derajat kemulian dengan ilmu-Nya, menunjang aktifitas ketaatan kepada-Nya, dan menambah keimanan kepada-Nya. Apakah kita juga sudah mengetahui bahwa ilmu yang bermanfaat yang hanya diniatkan untuk Allah semata akan menjadi pahala sedekah, mullti level marketing  dan senantiasa mengalir tiada henti meski setelah kita meninggal dunia.
Sabda Rasulullah SAW.

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari AL-Qur’an dan yang mengajarkannya.”

Olehkarenanya, mari buka surat cinta kita. Didalamnya berperan penting langkah-langkah meraih prestasi di dunia dan di akhirat. Al-Qur’an pun mampu menguatkan memori hafalan, menambah kecerdasaan, membina kerangka berpikir dan retorika.

Rasulullah SAW bersabda,
“Seseorang yang dikehendaki baik oleh Allah, maka Allah akan menjadikannya sebagai orang yang memahami ilmu agama. Ilmu itu hanya diperoleh dengan belajar.”


“Bertakwalah kepada Allah, maka Allah mengajarmu. Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu.” (QS.Al-Baqarah[2]:282) #(A01)

Comments System

Disqus Shortname