Tuesday, November 27, 2012

Penutupan Ekspedisi25 BSI


Inspirasi – Bertempat di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Selo, desa yang berada di dua kaki gunung Merapi dan gunung Merbabu pada 25 November 2012 dilaksanakan penutupan serangkaian acara Ekspedisi25, pendakian 25 gunung dan pendidikan/pengajaran di 25 titik desa terpencil yang diselenggarakan untuk menyambut ulang tahun BSI ke-25.

Agenda upacara yang dibuka dengan tarian topeng ireng oleh anak-anak dari SDN 1 Selo, sangat atraktif dan luar biasa mengesankan. Kesenian yang berasimilasi dengan budaya lokal Jawa Tengah ini adalah tarian rakyat kreasi baru hasil metamorphosis yang memadukan syiar agama islam dan ilmu beladiri atau pencak silat di daerah Merapi Merbabu. “Persiapan untuk hari ini cuma dua hari, mba” ungkap lugas Adnan, kelas 6 SD  salah seorang penari topeng ireng.  Tim penari topeng ireng dari SDN 1 Selo ini memang kerap memenangkan perlombaan tari-tarian sekecamatan, jadi waktu persiapan yang minim tidak juga mengurangi performance mereka saat naik pentas. Kostum berwarna-warni yang unik dengan bulu-bulu dikepala dan kerincing kaki, sangat semarak sekali dikenakan oleh tim yang terdiri dari anak kelas 5 dan kelas 6 ini.

Pada Jum’at 23 November 2012. Seluruh tim pendakian dari segala Penjuru berkumpul bersama-sama untuk menaklukan puncak merapi dan menancapkan pancang berkibarnya bendera Bina Sarana Informatika di 25 gunung di Indonesia selama 25 hari. Serta para pejuang pendidikan yang mengajarkan dan berbagi pengetahuan di 25 titik sekolah-sekolah di desa terpencil juga digenapkan.

Sambutan yang luar biasa untuk para pengajar tim ekspedisi25 di seluruh sekolah-sekolah daerah terpencil selama 25 hari ini baik yang disampaikan secara langsung kepada lembaga Bina Sarana Informatika atau pun yang tidak terjamah sangat mendapatkan apresiasi dari masyarakat sekitarnya. “Untuk target dan sasaran serta tujuan yang diharapkan, ternyata mahasiswa kita (BSI) mampu menjalankan tugas dengan baik” tutur  Pak Syamsul selaku kepala Pudir III saat mendapatkan sambutan ramah saat menjumpai tokoh masyarakat maupun kepala sekolah. “Berharap ekspedisi25 ini mendapatkan feedback yang baik, baik itu untuk mahasiswa yang ikut ekspedisi agar banyak belajar, banyak memahami tentang kemasyarakatan, sosial. Juga untuk tim pendakian bisa melihat betapa begitu luas dan begitu makmur negara kita sehingga mengetahui bahwa bumi Allah sangat luasnya dan diri kita begitu kecil dan tidak ada apa-apanya, sehingga agar selalu diri kita merendah hati dan tidak merasa sombong”.

Kegiatan ini juga berharap agar menjadi nilai tambah untuk para guru-guru pengajar di sekolah-sekolah daerah. Bahkan sampai ada guru disekolah yang sampaikan “Saya jadi datangnya bisa agak telat, karena ada anak BSI yang menghandle”. Ini suatu bukti kepercayaan guru-guru setempat juga terhadap mahasiswa BSI.

“Walaupun silabus yang kita buat juga sering tidak bersesuaian dengan kurikulum di sekolah tapi semua bisa bersinergi dan tetap memberikan yang bermanfaat untuk membantu pengajaran dan menggali pengalaman sebanyak-banyaknya”, ungkap Ferdy, koordinator pendidikan ekspedisi25. Beliau juga menambhakan ekspedisi25 BSI ini juga betul-betul menunjukan wajah IKBM (Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa) BSI.

Nanti kita masih punya satu tugas, tanggal 25 November ini memang berakhirnya ekspedisi25 tapi bukan berarti tugas segenap panitia selesai, karena ada output yang akan dihasilkan yakni mengumpulkan temuan-temuan pengalaman yang harus digali agar tercipta berupa berita dan tulisan “Harapannya paska ekspedisi25 kepada panitia ini harus tetap bekerja untuk output yang dihasilkan bersama yakni sebuah buku dan catatan perjalanan ekspedisi25.”

"Di usia 25 tahun bukanlah sesuatu yang pendek banyak proses yang sudah dilewati dan dirasakan BSI untuk terus memajukan dan mengembangkannya, agar BSI senantiasa mawas diri agar dapat bekerjasama juga dengan perguruan tinggi bahkan hingga ke negara-negara lain juga. Sehingga usia 25 tahun ini tidak menjadi BSI terlena, karena pastinya akan selalu ada tantangan yang lebih besar dari apa yang sudah BSI berikan untuk bangsa ini, sehingga kinerja dosen, staff, dan lembaga dan mahasiswa sendiri akan menjawab segala pertanyaan masyarakat akan kualitas BSI. Dengan ekspedisi25 ini juga BSI berharap mampu menghadirkan dan mempersembahkan kepada masyarakat sebagai upaya pengabdian BSI selama 25 tahun ini," harap Pak Syamsul mewakili segenap elemen dan lembaga yang terus berupaya membangun untuk BSI. Selalu semangat, selalu optimis, selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas sebaik-baiknya sehingga masyarakat tetap bisa bergema untuk ‘kuliah? BSI Aja’. (DZ)   

Comments System

Disqus Shortname