Inspirasi – Bertempat di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Selo, desa
yang berada di dua kaki gunung Merapi dan gunung Merbabu pada 25 November 2012
dilaksanakan penutupan serangkaian acara Ekspedisi25, pendakian 25 gunung dan
pendidikan/pengajaran di 25 titik desa terpencil yang diselenggarakan untuk
menyambut ulang tahun BSI ke-25.
Agenda upacara yang dibuka dengan
tarian topeng ireng oleh anak-anak dari SDN 1 Selo, sangat atraktif dan luar
biasa mengesankan. Kesenian yang berasimilasi dengan budaya lokal Jawa Tengah
ini adalah tarian rakyat kreasi baru hasil metamorphosis yang memadukan syiar
agama islam dan ilmu beladiri atau pencak silat di daerah Merapi Merbabu. “Persiapan
untuk hari ini cuma dua hari, mba” ungkap lugas Adnan, kelas 6 SD salah seorang penari topeng ireng. Tim penari topeng ireng dari SDN 1 Selo ini
memang kerap memenangkan perlombaan tari-tarian sekecamatan, jadi waktu
persiapan yang minim tidak juga mengurangi performance mereka saat naik pentas.
Kostum berwarna-warni yang unik dengan bulu-bulu dikepala dan kerincing kaki,
sangat semarak sekali dikenakan oleh tim yang terdiri dari anak kelas 5 dan
kelas 6 ini.
Pada Jum’at 23 November 2012.
Seluruh tim pendakian dari segala Penjuru berkumpul bersama-sama untuk
menaklukan puncak merapi dan menancapkan pancang berkibarnya bendera Bina
Sarana Informatika di 25 gunung di Indonesia selama 25 hari. Serta para pejuang
pendidikan yang mengajarkan dan berbagi pengetahuan di 25 titik sekolah-sekolah
di desa terpencil juga digenapkan.
Sambutan yang luar biasa untuk
para pengajar tim ekspedisi25 di seluruh sekolah-sekolah daerah terpencil selama
25 hari ini baik yang disampaikan secara langsung kepada lembaga Bina Sarana
Informatika atau pun yang tidak terjamah sangat mendapatkan apresiasi dari
masyarakat sekitarnya. “Untuk target dan sasaran serta tujuan yang diharapkan,
ternyata mahasiswa kita (BSI) mampu menjalankan tugas dengan baik” tutur Pak Syamsul selaku kepala Pudir III saat
mendapatkan sambutan ramah saat menjumpai tokoh masyarakat maupun kepala sekolah.
“Berharap ekspedisi25 ini mendapatkan feedback yang baik, baik itu untuk
mahasiswa yang ikut ekspedisi agar banyak belajar, banyak memahami tentang
kemasyarakatan, sosial. Juga untuk tim pendakian bisa melihat betapa begitu
luas dan begitu makmur negara kita sehingga mengetahui bahwa bumi Allah sangat
luasnya dan diri kita begitu kecil dan tidak ada apa-apanya, sehingga agar
selalu diri kita merendah hati dan tidak merasa sombong”.
Kegiatan ini juga berharap agar
menjadi nilai tambah untuk para guru-guru pengajar di sekolah-sekolah daerah. Bahkan
sampai ada guru disekolah yang sampaikan “Saya jadi datangnya bisa agak telat,
karena ada anak BSI yang menghandle”. Ini suatu bukti kepercayaan guru-guru
setempat juga terhadap mahasiswa BSI.
“Walaupun silabus yang kita buat
juga sering tidak bersesuaian dengan kurikulum di sekolah tapi semua bisa
bersinergi dan tetap memberikan yang bermanfaat untuk membantu pengajaran dan
menggali pengalaman sebanyak-banyaknya”, ungkap Ferdy, koordinator pendidikan ekspedisi25. Beliau juga menambhakan ekspedisi25 BSI ini juga betul-betul
menunjukan wajah IKBM (Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa) BSI.
Nanti kita masih punya satu tugas,
tanggal 25 November ini memang berakhirnya ekspedisi25 tapi bukan berarti tugas
segenap panitia selesai, karena ada output yang akan dihasilkan yakni
mengumpulkan temuan-temuan pengalaman yang harus digali agar tercipta berupa
berita dan tulisan “Harapannya paska ekspedisi25 kepada panitia ini harus
tetap bekerja untuk output yang dihasilkan bersama yakni sebuah buku dan catatan
perjalanan ekspedisi25.”
"Di usia 25 tahun bukanlah sesuatu yang pendek banyak proses yang sudah dilewati
dan dirasakan BSI untuk terus memajukan dan mengembangkannya, agar BSI senantiasa
mawas diri agar dapat bekerjasama juga
dengan perguruan tinggi bahkan hingga ke negara-negara lain juga. Sehingga usia 25 tahun ini
tidak menjadi BSI terlena, karena pastinya akan selalu ada tantangan yang lebih
besar dari apa yang sudah BSI berikan untuk bangsa ini, sehingga kinerja dosen,
staff, dan lembaga dan mahasiswa sendiri akan menjawab segala pertanyaan masyarakat akan kualitas BSI. Dengan ekspedisi25 ini juga BSI berharap mampu menghadirkan dan mempersembahkan kepada masyarakat sebagai upaya pengabdian BSI selama 25 tahun ini," harap Pak Syamsul mewakili
segenap elemen dan lembaga yang terus berupaya membangun untuk BSI. Selalu
semangat, selalu optimis, selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas
sebaik-baiknya sehingga masyarakat tetap bisa bergema untuk ‘kuliah? BSI Aja’.
(DZ)