Monday, August 13, 2012

Multiply Ditutup, Protes Pengguna Dimana-mana



Setelah diusulkan, Multiply akhirnya memutuskan menutup layanan blog-nya. Penutupan itu akan dilakukan pada 1 Desember mendatang yang membuat seluruh pemilik blog akan tidak bisa mengakses layanan tersebut.Selain blog, Multiply juga menutup layanan berbagi foto/video yang mereka miliki. Ini sebagai bentuk fokus mereka setelah bertransformasi menjadi platform e-commerce.

Pengumuman penutupan layanan blog Multiply ini disampaikan langsung oleh CEO Multiply Stefan Magdalinski. "Mulai 1 Desember, dengan sangat menyesal, kami tidak akan dapat lagi mendukung aktivitas Multiply dalam bentuk penyediaan layanan jejaring sosial dan berbagi konten (foto, video, blog, dan lainnya)," tulis Stefan pada sebuah pernyataan di situs perusahaan tersebut.

Untuk proses migrasi ke situs lain dan pengambilan foto, video, dan konten lainnya, Stefan menyebutkan, Multiply tengah mempersiapkannya dan menjamin prosesnya akan sangat mudah.Berkaitan dengan status berlangganan Multiply Premium, pihak Multiply akan mengembalikan saldo yang tersisa.

Pengumuman penutupan ini hanya berimbas pada pengguna Multiply yang hanya menggunakan layanan blog dan photo sharing. Untuk pengguna layanan toko online dari Multiply, tak ada perubahan.Pada tahun 2011 Multiply resmi mengubah fokus menjadi sebuah platform jual beli dengan model Marketplace berfitur lengkap. Langkah ini dilanjutkan dengan pemindahan kantor pusatnya dari Amerika Serikat ke Indonesia.



500 lebih penandatangan petisi. 
Tidak heran banyak protes terkait keputusan ini . Salah satu yang dilakukan adalah dengan menggalang petisi agar Multiply tidak menghapus jejaring sosial dari Multiply. Hingga saat ini sudah terkumpul 500 lebih penandatangan petisi.

Tidak hanya itu, mereka juga membanjiri postingan yang memuat pengumuman resmi soal penutupan layanan blog ini. Beragam komentar baik dari pengguna luar negeri dan dalam negeri terus bermunculan yang menentang keputusan yang dianggap justru membuat merugikan Multiply.

“Rencana penutupan blog ini mengingkari janji Multiply kepada pengguna setianya bahwa blog akan tetap menjadi bagian dari MP. Padahal e-commerce yang selama ini tumbuh  subur di MP justru membutuhkan social networking tools semacam blog, foto, video karena transaksi mereka terjadi dengan dasar saling mengenang terlebih dahulu. Tanpa Bloggers, Sellers yang ada di MP pasti akan berpaling menuju semacam eBay, Amazon, kaskus atau FB, beberapa situs ecommerce tanpa blogging yang lebih mumpuni,” kata salah satu pengguna Multiply, Irma Anzia. saat diwawancarai majalah teen.

Kekhawatiran juga muncul dari kalangan sellers yang selama ini memanfaatkan Multiply untuk berjualan.

“Saya seller yang bermula sebagai blogger dan saya ada account tersendiri untuk itu.Cara jualan kita disini lain….bisa share, saling nyampah dan OOT  disana sini, itulah yang bikin kita nyaman berjualan di MP ini, bukan semata mata cari uang saja, kita punya teman, sahabat, bahkan teman teman di MP ini menurut saya sangat luar biasa, komunitas di MP ini “beda” itulah yang membuat kita nyaman selama ini,” kata salah satu pemilik toko online mokashop seperti yang dikutip dari situs the multiply blog.


Gerakan Tolak Penutupan Blog
Untuk mendukung gerakan tolak penutupan blog ini, sejumlah pemilik toko online bahkan siap melakukan boikot stop transaksi via marketplace.  Aksi boikot juga sudah dilakukan oleh beberapa blogger yang menggerakkan stop posting selama 72 jam.

“Saya tetap berharap kalau blog ini tidak diakhiri begitu saja. Jujur saya sangat kecewa dengan keputusan yang diambil. Tak cuma Indonesia, tapi pengguna Multiply di berbagai penjuru duniapun sudah menyuarakan kekecewaannya yang berat. Entah mereka peduli atau tidak, yang jelas kami blogger dan online seller sama-sama berjuang agar tidak ditutup fitur ini,” keluh Bambang Priantono yang sejak 2004 akrab dengan Multiply.

(Inspirasi dari berbagai informasi)

Comments System

Disqus Shortname