Thursday, August 9, 2012

Barang Bekas Meningkatkan Kepedulian Lingkungan

Apakah rumah anda mempunyai barang bekas? , tentu jawabannya ya. Barang bekas yang kita punya dirumah, dikantor ataupun tempat laainnya. Biasanya dibuang agar tidak memenuhi atau mengotori ruangan. Namun tidak untuk sekolah alam cikeas. Barang-barang bekas justru menjadi ajang pembelajaran dan dimanfaatkan untuk warga sekitar. Gerakan menabung sampah ini sudah dilakukan sekitar 5 tahun, dan tujuannya untuk melatih anak agar peduli terhadap baik lingkungan maupun sosial. Dan tentunya membentuk karakter anak, agar lebih mandiri dan menjadi pemimpin yang baik.

Setiap pekannya murid dan wali murid wajib mengumpulkan barang bekas pada hari selasa dirumahnya untuk dibawa ke sekolah. Barang-barang bekas tersebut antara lain, Baju, Tas, Sandal, buku dan masih banyak lagi. Setelah dikumpulkan barang tersebut dijual ke masyarakat sekitar. " Baju bekas, barang-barang bekas, larinya ke unit ecoshop, buka seperti toko " tutur Maisyafriana salah satu guru sekolah alam cikeas.

Yang menarik lagi ialah ecoshop ini dikelola dan dijual oleh anak-anak kelas 3 SD. Mereka menjual, mensortir, dan menyusun barang-barang bekas yang ada, setelah itu dibawa ke echosop."Biasanya orang awam melihat anak kelas 3 sd manja, disini enggak karena sudah mandiri" kata Kunti Indra Karmadewi, wakil direkrur sekolah alam cikeas. Namun sayangnya hanya dilaksanakan seminggu sekali setiap hari kamis. Adapun harganya sangat murah. Rp.5000 sampai dengan Rp.15.000. Omsetnya bisa Rp.200.000 sampai Rp.300.000/minggu.

Disamping itu kegiatan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Dilakukan dengan mengelola pupuk organik dari materi yang sudah disediakan oleh sekolah alam. Dan dilaksanakan oleh siswa. Harga 1 pupuk yang sudah jadi satunya mencapai Rp.15.000. Penghasilan dari produk yang sudah terjual biasanya disalurkan ke panti asuhan, dan beberapa lembaga kemanusiaan. Sejauh ini pemasaran produk-produk barang bekas hanya sekitar pemukiman sekolah alam cikeas. Dan siswapun membuat brosur sebelum hari H dibukanya ecoshop, dan dibagikan ke warga.

"Rasa kepedulian lebih ditingkatkan untuk warga sekitar melibatkan mereka karena setidaknya sekolah berada dilingkungan mereka, dan bisa ikut berpartisipasi membantu keamanan sekolah juga, dan sekolah alam lebih terbuka ke lingkungan sekitar" Pesan Kunti Indra Karmadewi saat diminta pesan terhadap sobatbumi.(sobatbumi.com)

Comments System

Disqus Shortname