Saturday, February 11, 2012

Pelantikan BEM BSI

Diakui bahwa undangan yang tersebar untuk agenda pelantikan BEM hari ini, Rabu 8 Februari 2012 merupakan hasil keputusan internal MPM. Tanpa adanya kordinasi baik dengan elemen-elemen IKBM, meski telah mengantongi intruksi dari pihak lembaga pudir III BSI. Namun, hal tersebut membuat persiapan acara sangatlah minim dan pada akhirnya terpending untuk batas waktu yang belum ditentukan. Dan mengakibatkan legalisasi SK (Surat Keputusan) pemindahan jabatan dari BEM lama ke BEM baru belum bisa terlaksana juga.

Inspirasi-Jakarta. Pukul 11.00 WIB di ruang 301, kampus Kramat 18 Jakarta Pusat. Susunan acara pelantikan BEM BSI 2012-2013 baru dibuka. Meski sebelumnya tertera pada undangan yang disebar melalui pesan singkat (SMS) adalah pukul 09.00, hal ini mungkin merupakan suatu kebiasaan buruk yang masih akut (baca: jam karet) yang bersemayam ditubuh para organisatoris pada umumnya. Kemudian sambutan-sambutan oleh Ketua KPU, Pudir III, dan BEM lama. Dan kemudian acara pembacaan sumpah jabatan oleh Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa terpilih yang dibimbing oleh Syamsul Alamsyah (selaku ketua MPM).

Dalam sambutan Presma BSI terpilih (Syaiful Ulum) dan Wapresma BSI terpilih (Jaka Januar) menyatakan harapannya sebagai badan eksekutif mahasiswa dan pemegang amanah yang besar, berharap agar para elemen IKBM yang terdiri dari para Senat diseluruh cabang BSI dan UKM-UKM yang ada untuk mampu membangun kekuatan kolektif demi membangun sinergi dan kontribusi yang baik untuk kemajuan organisasi di kampus BSI kedepannya. Jadi, tidak hanya sekedar percaya dalam suara pemilihan saja, melainkah benar-benar bisa mempercayakan secara totalitas sehingga setiap elemen juga dapat menghasilkan kerja terbaiknya dan mendukung sepenuh jiwa.

Ditengah perhelatan acara, Imam Choirul Roziqin (ketua BEM lama) dipersilahkan untuk memberikan sambutan terakhirnya, sebelum benar-benar melepas masa jabatan kepresidenan mahasiswanya. Hal ini dikarenakan keterlambatan beliau untuk bisa hadir pada awal pembukaan acara. Dengan mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan, “Apa yang saya lakukan selama ini sudah semaksimal mungkin walaupun masih banyak kesalahan dan karena itu saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan ini, selama saya menjabat menjadi ketua BEM telah 80% parameter keberhasilan tugas yang sudah terselesaikan, meski secara direct impact mampu dirasakan seluruh elemen ataupun tidak,” ungkapnya secara jelas. Diantara program-program kepengurusan yang telah dilaksanakannya yakni : Kunjungan BEM ke sekretariatan IKBM dan ORMAWA diseluruh cabang BSI dengan plakat sebagai simbolisasinya, Mahasiswa Bersuara, Seminar Proklamasi dan anti korupsi yang dihadiri oleh perwakilan KPK, Footsal IKBM, Hari Membaca, Website BEM BSI, Seminar Motivasi, dan Event Bersama. Meski ada juga beberapa program yang memang belum bisa terlaksana yakni Hari Menulis.

Namun, sebelum mengakhiri sambutannya. Dari UKM Chalandra angkat bicara, dalam momentum yang tidak terprediksi sebelumnya terjadi penolakan sertijab yang akan dilaksanakan pada hari itu. Hal ini ditinjau, bahwa BEM lama belumlah menyelesaikan LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban) satu tahunnya secara tertulis dan memenuhi aturan administrasi yang baik. Hal ini menjadi koreksi besar, khususnya terhadap MPM selaku panitia pelaksana. “Saya mengakui, bahwa hal ini memang merupakan kesalahan besar MPM”, ungkap Hajad (selaku ketua komisi III MPM, administrasi dan perundang-undangan MPM). Mahasiswa jurusan Komputer Akuntansi di BSI Ciledug ini juga turut menjelaskan panjang lebar tentang kondisi internal MPM yang minim kordinasi, hal tersebut bisa terkait tentang permasalahan politik kampus. Namun, beliau juga memaparkan bahwa sakit yang mendera MPM bukanlah semata-mata pada lembaga MPM nya melainkan cukup dari orang-orang yang berada didalam MPM itu sendiri, hal ini dirasa bahwa banyak orang-orang MPM yang mengaku sebagai organisatoris sejati namun tidak paham akan fungsi dan amanah bagaimana menjalankan perannya, selain itu juga diakui bahwa memang banyak personil MPM yang tengah berada di semester akhir sehingga tugas dan amanah kadang terbengkalai untuk mengurus TA (tugas akhir). “Saya juga berharap kedepannya ada sebuah pendelegasian dan pensortiran terbaik dari ORMAWA kampus BSI dalam rangka mengutus orang-orang yang akan bergerak di MPM nantinya, yakni orang-orang yang memiliki sebuah pemahaman organisasi yang baik,” ungkap organisatoris MPM ini, yang direncanakan akan terjadi pelengseran MPM juga pada 15 Februari mendatang.

Akhirnya agenda pelantikan BEM BSI hari ini terpending hingga hari Sabtu mendatang, meski secara substansial sudah ada penandatangan SK dari lembaga pudir III BSI namun penyerahannya masih tertunda, sampai kepengurusan BEM tahun lalu bisa memenuhi kewajibannya dalam melengkapi segala administrasi dan pelaporan pertanggungjawaban secara tertulis. Namun sebenarnya kondisi ini, akhirnya menjadi dilematik sendiri untuk BEM yang baru, karena mereka sudah disodorkan agenda Mubes IKBM Maret mendatang yang notabene butuh persiapan ekstra khususnya dalam pembentukan struktur Mubes yang memang membutuhkan pelegalisasian yang lebih dibanding hanya sebuah kemenangan belaka.

Hal ini seharusnya bisa dijadikan cambukan keras untuk BEM dan MPM selaku lembaga tertinggi di IKBM BSI, yang secara struktural adalah cerminan untuk kepengurusan jajaran elemen IKBM dibawahnya, bukan akhirnya menjadi tidak terkondisikan dengan baik seperti ini. Apalagi dari beberapa info terkait, ternyata hal ini juga merupakan kebiasaan jelek yang sempat diturunkan oleh 2 tahun kepengurusan belakangan, yakni rencana pelaksanaan sertijab lebih awal daripada penyerahan LPJ tahunan. Tidak hanya itu, persiapan yang matang juga menjadi urgensi yang harusnya lebih dikedepankan untuk persiapan yang lebih memadai dari pihak BEM maupun MPM khususnya dalam hal pelaporan masa jabatan. Semoga masing-masing menjadi evaluasi dan koreksi untuk kedepannya agar menjadi lebih baik.

Kemudian, jadikanlah setiap masalah sebagai penggugah. Jadikan batas untuk berpikir cerdas. Jadikan tujuan untuk membuka jalan pikiran. Bukankah justru yang terbaik dan menarik itu adalah ketika kita bisa menemukan hikmah di balik masalah. Sebab orang-orang besar justru dari masalah, meski memang akhirnya mereka bukanlah orang-orang yang berfokus pada masalahnya melainkan termasuk orang-orang yang pandai menggali hikmah dibalik masalah itu sendiri untuk mendisain sejarahnya. cintaku kepada negri ku,bangga ku pada almamater ku. Hidup Mahasiswa…Your browser may not support display of this image. Desi Zoehriyah dan Wenny Saraswati Ningsih

Comments System

Disqus Shortname