Monday, December 8, 2014

Kurangi Interaksi dengan Ponsel, Tiga Mahasiswa Singapura Ciptakan Aplikasi Khusus

Ketiga mahasiswa ini tampaknya sadar betul negaranya 'dikepung' generasi muda pecandu internet dan ponsel pintar. Mereka pun berupaya memberikan solusi dengan menciptakan sebuah aplikasi yang diklaim bisa menjauhkan orang-orang dari ponsel pintar mereka. Bagaimana tidak, dari hasil survei yang diungkap di awal tahun 2014, Singapura dan Hong Kong didapuk sebagai negara dengan tingkat penggunaan ponsel pintar tertinggi di Asia Pasifik. 87 persen penduduk Singapura memiliki  ponsel pintar, padahal penduduknya saja hanya 5,4 juta jiwa. 

Hal ini mendorong Libern Lin, FangLingqing dan Lester Yap, mahasiswa dari Republic Polytechnic, Singapura mengembangkan sebuah aplikasi untuk ponsel pintar yang diberi nama Apple Tree. Aplikasi ini dirancang khusus agar setiap orang lebih banyak menghabiskan waktu untuk berinteraksi dengan keluarga dan teman-temannya,Dari pada hanya memelototi ponsel mereka saja. Apa yang bisa dilakukan aplikasi ini? Jadi ketika rekan-rekan pengguna ponsel terlihat sibuk sendiri dengan ponsel masing-masing, meskipun hanya sekadar untuk mendengarkan mp3,

Maka ponsel pengguna akan lumpuh seketika. Dan bila penggun  bisa menahan godaan untuk tidak ikut main ponsel, maka sebuah pohon apel virtual akan tumbuh  di layar ponsel mereka. Makin lama pengguna mampu menahan diri untuk tidak, memegang ponselnya, maka pohon apel tadi akan 'berbuah'.Eits, ini bukan sembarang 'buah apel'. Di balik buah apel digital ini tersimpan sebuah insentif yang nantinya dapat dikumpulkan oleh pengguna lalu 'dipanen'  dan ditukarkan dengan hadiah tertentu. Tentu saja, makin lama pengguna mengabaikan ponselnya, makin rimbun 'pohon apel' miliknya. 

"Ide untuk membuat aplikasi ini datang ketika teman-teman saya menyarankan agar saat kami bertemu, ponsel-ponsel kami harus dikumpulkan jadi satu agar    kami bisa lebih banyak berinteraksi secara langsung," tutur salah satu penemu, Lin seperti dikutip dari BBC , Rabu (19/11/2014). Tampaknya ide itu memberikan keuntungan tersendiri bagi Lin dan kedua rekannya. Tak tanggung-tanggung, Lin, Lingqing dan Yap pun diganjar sebuah penghargaan bergengsi di Singapura yang bernama Splash Awards dan mengantongi hadiah sebesar 30.000 dollar Singapura (24.000 dollar AS atau sekitar Rp 291.5 juta). Bukan hanya itu saja, ketiganya juga diminta menyempurnakan aplikasi tersebut agar pada bulan Maret 2015, Apple Tree dapat diluncurkan ke publik sebagai bagian dari perayaan ulang tahun Singapura yang ke-50. 

Tingginya penggunaan ponsel di Asia Pasifik juga mendorong salah satu kota di Tiongkok, yaitu kota Chongqing untuk membuat jalur khusus yang bisa digunakan oleh para pengguna smartphone. Namun belum diketahui secara pasti apakah jalur itu benar-benar bermanfaat atau hanya menimbulkan malapetaka bagi sesama pengguna ponsel  yang bisa saja bertabrakan saat sama-sama menggunakan jalur tersebut. (Afif)

Sumber : Detik

Comments System

Disqus Shortname