Majalahinspirasi.net - Kasus bullying sampai saat ini masih sulit
dihentikan, keberadaannya terus ada dari waktu ke waktu. bullying adalah
salah satu perilaku agresif yang berulang dalam batasan waktu tertentu yang
dilakukan seseorang atau kelompok dalam kondisi dimana antara pelaku dan korban
tidak ada keseimbangan kekuatan.Pelaku dan korban sudah jelas batasannya, pelaku
yang lebih berkuasa dan korban nya memang yang tidak berdaya. Bullying terjadi secara
berulang dalam batasan waktu yang tidak dapat diprediksi.
Secara umum bullying digolongkan
antara bullying fisik dan
non-fisik. Bullying fisik merupakan
tindakan kekerasan fisik seperti memukul dan menendang. Sementara bullying non-fisik bisa
juga disebut bullying secara
verbal yang berupa ejekan, julukan dan penghinaan. Namun korban bullying fisik dampaknya
tidak hanya sebatas dampak fisik tapi juga dampak psikologis. Bahkan banyak
korban bullying non-fisik yang
berdampak lebih luar biasa dibanding hanya sekedar luka fisik. Ada dua jenis
dampak yang terjadi pada perkembangan psikologis anak akibat bullying, yaitu dampak jangka
pendek dan dampak jangka panjang.
Dampak bullying jangka
pendek tentunya dampak yang terlihat sekarang. Dampak dampak tersebut antara
lain adalah anak yang cenderung malu, menarik diri dari lingkungan, emosi yang
tidak stabil, rendahnya self-esteem,
juga prestasi sekolah menurun yang bila digali lebih dalam ternyata karena efek
emosional yang merupakan masalah psikis. Dalam sosialisasi, anak cenderung
menarik diri dari lingkungan dan takut bertemu orang lain yang menyebabkan anak
sulit bergaul. Dampak-dampak diatas terjadi ketika korban tidak mampu keluar dari
lingkungan bully dan pada akhirnya dia
meminta bantuan atau lingkungan yang peka untuk membantu.
Anak-anak umumnya masih
fokus ke diri sendiri, sehingga ketika terjadi sesuatu seperti saat ia dipukul
atau disakiti, ia belum bisa melihat bahwa itu adalah kesalahan orang lain, ia
berpikir hal-hal tersebut terjadi karena kesalahannya dan cenderung menyalahkan
diri sendiri, itulah penyebabnya mengapa timbul dampak-dampak seperti pemalu,
menarik diri, dan self-eseem yang
rendah. Bullying yang terus menerus bisa berdampak panjang
bahkan hingga dewasa. Macam-macam dampak jangka panjang tersebut antara lain
seperti gangguan depresi, panic-disorder/panic yang tiba-tiba, kecemasan yang
berlebihan dan suatu saat dapat teringat kembali memory saat
ia menjadi korban bullying sehingga
ia menghidar dan hal tersebut menyebabkan ia tidak berfungsi optimal di
lingkungan kerja.
Bullying yang
berkepanjangan meninggalkan pikiran negatif yang menetap pada diri seseorang,
sehingga perpengaruh pada performanya dalam keseharian. “Tidak semua
korban bully berdampak jangka
panjang, tergantung apakah dalam proses hidupnya ia berhasil menemukan coping skill yang sesuai.”
Kata Listyo Andini, M Psi. Coping
skill adalah kemampuan seseorang untuk mengatasi perasaan negatif,
atau alat dalam diri dimana ketika seseorang dihadapi masalah, ia tidak
terfokus kedalam masalah namun bergerak mengatasinya.
Dampak lainnya adalah dampak balas dendam.
Seseorang yang dulunya adalah korban bully,
seiring waktu bertambah ia bisa menjadi pelaku bully terhadap
orang yang lebih lemah darinya. Inilah salah satu penyebab mengapa
masalah bullying terus ada dari
waktu ke waktu.Dampak bullying yang
terberat adalah keinginan untuk bunuh diri. Keinginan tersebut timbul ketika
masalah bullying tidak
terselesaikan dan terus menerus berulang, sehingga ketidakberdayaan
korban bully menganggap ia tidak
layak hidup dan percaya bahwa dia lahir untuk itu.
Pendekatan oleh orang tua untuk
menangani anak korban bullying
:
1. Membangun komunikasi
yang positif antara kedua belah pihak.
2. Berbagi pengalaman.
3. Menghibur dan
mengalihkan anak dari stress.
4. Meningkatkan rasa
percaya diri dengan memotivasi. ( Vina)