Monday, November 10, 2014

Bullying Berpengaruh Kepada Perkembangan Psikologis Anak

Majalahinspirasi.net - Kasus bullying sampai saat ini masih sulit dihentikan, keberadaannya terus ada dari waktu ke waktu. bullying adalah salah satu perilaku agresif yang berulang dalam batasan waktu tertentu yang dilakukan seseorang atau kelompok dalam kondisi dimana antara pelaku dan korban tidak ada keseimbangan kekuatan.Pelaku dan korban sudah jelas batasannya, pelaku yang lebih berkuasa dan korban nya memang yang tidak berdaya. Bullying terjadi secara berulang dalam batasan waktu yang tidak dapat diprediksi.

Secara umum bullying digolongkan antara bullying fisik dan non-fisik. Bullying fisik merupakan tindakan kekerasan fisik seperti memukul dan menendang. Sementara bullying non-fisik bisa juga disebut bullying secara verbal yang berupa ejekan, julukan dan penghinaan. Namun korban bullying fisik dampaknya tidak hanya sebatas dampak fisik tapi juga dampak psikologis. Bahkan banyak korban bullying non-fisik yang berdampak lebih luar biasa dibanding hanya sekedar luka fisik. Ada dua jenis dampak yang terjadi pada perkembangan psikologis anak akibat bullying, yaitu dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang.

Dampak bullying jangka pendek tentunya dampak yang terlihat sekarang. Dampak dampak tersebut antara lain adalah anak yang cenderung malu, menarik diri dari lingkungan, emosi yang tidak stabil, rendahnya self-esteem, juga prestasi sekolah menurun yang bila digali lebih dalam ternyata karena efek emosional yang merupakan masalah psikis. Dalam sosialisasi, anak cenderung menarik diri dari lingkungan dan takut bertemu orang lain yang menyebabkan anak sulit bergaul. Dampak-dampak diatas terjadi ketika korban tidak mampu keluar dari lingkungan bully dan pada akhirnya dia meminta bantuan atau lingkungan yang peka untuk membantu.

Anak-anak umumnya masih fokus ke diri sendiri, sehingga ketika terjadi sesuatu seperti saat ia dipukul atau disakiti, ia belum bisa melihat bahwa itu adalah kesalahan orang lain, ia berpikir hal-hal tersebut terjadi karena kesalahannya dan cenderung menyalahkan diri sendiri, itulah penyebabnya mengapa timbul dampak-dampak seperti pemalu, menarik diri, dan self-eseem yang rendah. Bullying yang terus menerus bisa berdampak panjang bahkan hingga dewasa. Macam-macam dampak jangka panjang tersebut antara lain seperti gangguan depresi, panic-disorder/panic yang tiba-tiba, kecemasan yang berlebihan dan suatu saat dapat teringat kembali memory saat ia menjadi korban bullying sehingga ia menghidar dan hal tersebut menyebabkan ia tidak berfungsi optimal di lingkungan kerja.

Bullying yang berkepanjangan meninggalkan pikiran negatif yang menetap pada diri seseorang, sehingga perpengaruh pada performanya dalam keseharian. “Tidak semua korban bully berdampak jangka panjang, tergantung apakah dalam proses hidupnya ia berhasil menemukan coping skill yang sesuai.” Kata Listyo Andini, M Psi. Coping skill adalah kemampuan seseorang untuk mengatasi perasaan negatif, atau alat dalam diri dimana ketika seseorang dihadapi masalah, ia tidak terfokus kedalam masalah namun bergerak mengatasinya.

Dampak lainnya adalah dampak balas dendam. Seseorang yang dulunya adalah korban bully, seiring waktu bertambah ia bisa menjadi pelaku bully terhadap orang yang lebih lemah darinya. Inilah salah satu penyebab mengapa masalah bullying terus ada dari waktu ke waktu.Dampak bullying yang terberat adalah keinginan untuk bunuh diri. Keinginan tersebut timbul ketika masalah bullying tidak terselesaikan dan terus menerus berulang, sehingga ketidakberdayaan korban bully menganggap ia tidak layak hidup dan percaya bahwa dia lahir untuk itu. 
Pendekatan oleh orang tua untuk menangani anak korban bullying :
1.     Membangun komunikasi yang positif antara kedua belah pihak.
2.      Berbagi pengalaman.
3.    Menghibur dan mengalihkan anak dari stress.
4.    Meningkatkan rasa percaya diri dengan memotivasi. ( Vina)


Comments System

Disqus Shortname