Monday, December 3, 2012

PEMIRA Oh.....PEMIRA



Inspirasi – Dimasa perpanjangan waktu pembukaan pendaftaran untuk calon peserta PEMIRA BSI, 3 Desember 2012, kantor pendaftaran Presma dan Wapresma BSI yang berlokasi di Sekretariat MPM, Salemba 22 masih nampak lenggang.

Dari perwakilan 30 elemen mahasiswa yang berada di IKBM belum ada satu elemen pun atau hasil koalisi yang memajukan calonnya. Meski sebenarnya dari beberapa informasi yang didapat sudah banyak agenda konsolidasi ataupun rapat darurat yang dilakukan oleh beberapa elemen secara hidden maupun terang-terangan, guna menyusun strategi dan membaca peta politik yang tengah tercipta dalam kancah percaturan perebutan kekuasaan sebagai Presiden Mahasiswa (PRESMA) BSI 2013.

Menanggapi soal kondisi ini, Jaka Janwar selaku Wapresma BSI 2012 turut ambil suara, “Bukan gag ada yang berani mencalonkan, hanya saja calon yang ada bisa jadi sedang memberi kesempatan kepada rekan-rekan yang lain yang ingin mencalonkan diri juga, saling menghargai intinya,”

Akan tetapi, proses berlama-lama menuggu sambutan maupun lahapan satu atau beberapa elemen yang beraksi  untuk memberikan berkas administratif ke KPUbsi, banyak hal yang akhirnya luput dari pandangan kita semua, yakni sebuah keprofesionalitasan KPUbsi dan MPM (Majelis Permusyawarat Mahasiswa) sebagai kepanitian PEMIRA. Dalam hal ini, aktor pengatur skenario tersebut akan terus berada diposisi yang diayunkan untuk membuat perubahan dan mengundurkan jadwal yang telah disepakati dengan alasan ketiadaan calon yang mendaftar.

 “Banyak syarat yang memberatkan seperti IPK 3.00, mungkin juga anak-anak IKBM sekarang makin apatis dan hedonis, bisa jadi karena memang tidak ada yang bernyali,” tutur ketua KPUbsi Muhamad Taufik N A, organisatoris yang juga berprofesi sebagai Aslab di BSI Fatmawati.

Peningkatan sosialisasi dalam sarana publikasi PEMIRA oleh KPUbsi ini perlu juga dijadikan koreksi. “Kalo bisa sosialisasi pencarian calon PRESMA juga bisa masuk ke kelas-kelas, bukankah kita sedang mencari Presiden Mahasiswa bukan Presiden IKBM saja”, masukan dari seorang ketua Senat Kramat 168 berdarah Papua. Ada hal menariknya juga yakni sesuai yang tertera dalam AD/ART KPUbsi calon Presma dan Wapresma adalah mahasiswa yang telah menjadi anggota biasa di elemen yang tergabung dalam IKBM BSI, bukan mahasiswa umum.

Kemudian atas segala kendala yang ada, hanya menyeruakan prasangka dan alibi yang berdampak dengan kondisi mangkirnya pendaftaran calon Presma dan Wapresma BSI. Seperti agenda yang sudah dilakukan pada Sabtu lalu itu. Dan bisa saja berulang meski dengan penambahan waktu pendafataran ini hingga Selasa mendatang.

Dengan demikian, kondisi ini munculkan pertanyaan klasik, apakan sebuah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) BSI yang mewadahi Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa (IKBM) dengan banyak kepala-kepala organisatoris di dalamnya, tidak mampu memaksimalkan paham batas waktu yang disepakati dan ditetapkan oleh KPUbsi dalam memberikan progress yang baik bahkan untuk hal terkecil yakni pencarian bakal calon untuk pemimpinnya? Kemudian yang terjadi ialah harus meniadakan keprofesionalitasan dan membuat cacat sisi lembaga independen pengaturnya (KPUbsi-red).

Butuh sebuah ketegasan dan sikap yang bersumber bukan dari pengaruh golongan ataupun segala hal yang memberatkan, butuh dukungan dan motivasi serta kekuatan untuk sama-sama mengkoreksi dan membangun demi kebaikan dan perbaikan dari lini terkecil hingga mencapai ruang lingkup skala besar yang kemudian akhirnya memunculkan sosok-sosok berkarakter dalam pembangunan jiwa-jiwa organisatoris yang professional dari ranah arena pembelajaran politik kampus. Salam semangat dan tetaplah bergerak. (DZ) 

Comments System

Disqus Shortname