Saturday, November 10, 2012

Generasi Muda Indonesia Terkontaminasi, Apa Jadinya?


Inspirasi - Generasi muda adalah harapan bangsa dimasa mendatang, merupakan sebuah ungkapan yang sangat diidamkan oleh para pejuang yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia pada masanya. Namun apa jadinya bila generasi muda Indonesia yang harusnya menjadi penopong bangsa dimasa depan terkontaminasi dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma-norma dan kepribadian bangsa?

Belajar merupakan sebuah kewajiban anak bangsa dalam berpartisipasi memajukan bangsa Indonesia. Selain itu kepribadian bangsa yang terlihat dari sikap anak bangsa itu yang menjadi cermin akan masa depan bangsa Indonesia. Pergaulan dan keseharian yang mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang harus sangat diperhatikan kepada para generasi bangsa. Terutama era globalisasi seperti sekarang ini, pemuda-pemudi Indonesia hampir kehilangan jatidiri mereka karena derasnya pergaulan negara barat yang sangat menggiurkan.

Dimulai dengan pergaulan yang tidak kompetitif, seorang remaja bisa terjerumus pada hal-hal yang melanggar norma-norma yang berlaku. Berbohong, merokok, menggunakan NARKOBA sampai dengan Free Sex. Berbicara seputar ROKOK, sekarang tidak hanya remaja yang berusia 18 tahun keatas yang mengkonsumsi barang berzat adiktif tersebut. Namun bocah atau remaja berusia mulai dari 13 tahun atau setara dengan siswa Sekolah Mennegah Pertama (SMP) sudah berani mengkonsumsi barang tersebut.

Tak perlu dipungkiri lagi, hal tersebut terjadi karena kurangnya perhatian dan pengawasan dari lingkungan sekitar, seperti orangrtua, guru, dan orang-orang terdekatnya. Selain itu faktor pergaulan juga yang menjadi salah satu penyebab utama para remaja dibawah umur tersebut mencoba mengkonsumsi rokok. Bermula dari keinginan mereka untuk mencoba suatu hal yang baru sampai menjadi suatu gaya hidup atau kebiasaan yang harus mereka lakukan.

Seperti yang diungkapkan oleh seorang pelajar SMP didaerah Bogor, ia berpendapat bahwa sehari tanpa rokok itu seperti ada seseuatu yang kurang. Bocah yang berumur sekitar 14 tahun itu juga mengungkapkan bahwa apabila ia tidak merokok, ia akan diasingkan dan dijauhi oleh teman-teman sepergaulannya.  Dari hal tersebut sudah sangat terlihat jelas, hasutan dari teman atau orang-orang terdekat sangat mempengaruhi kebiasaan seseorang.

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa rokok mengandung bermacam-macam zat-zat berbahaya bagi tubuh manusia. Misalmya seperti zat TAR yang berbahaya bagi paru-paru karena mengandung senyawa karbonmonoksida. Tak hanya itu, tapi juga terdapat Nikotin, Acrolin, Amonia, Formic Acid, Hydrogen Cyanida dan berbagai macam zat-zat berbahaya yg lainnya sehingga membuat siapa saja yang mengkonsumsinya menjadi ketagihan. Rokok tidak hanya berbahaya bagi konsumennya saja tapi orang yang berada disekitarnya pun dapat terkena akibatnya.

Sekarang apa jadinya bila generasi muda Indonesia menderita penyakit-penyakit yang terdapat pada rokok tersebut? Dampak yang akan dialami oleh para remaja-remaja kita akan sangat berpengaruh pada kesehariannya. Perilaku dan pola pikirnya pun akan berbeda dengan remaja-remaja normal lain yang tidak berkelut dengan rokok. Walaupun disetiap instansi pendidikan maupun ditempat-tempat umum sudah digencarkan ‘Bahaya Merokok’ entah mengapa masyarakat Indonesia (khususnya perokok) tetap menjadikan rokok sebagai suatu kebutuhan yang harus dipenuhi.

Bercermin dari hal tersebut sangatlah jelas bahwa generasi muda harus diperhatikan lebih lagi, karena apa yang akan terjadi dimasa depan semuanya ada ditangan generasi penerus bangsa yaitu pemuda/pemudi Indonesia. Jauhkan mereka dari hal-hal yang bersifat melenceng dan tidak sesuai dengan seharusnya untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. (RW)

Comments System

Disqus Shortname