Thursday, July 26, 2012

Indonesia, Lebih Peduli Ariel Ketimbang Etnis Rohingnya


Jakarta--Masih terdengar hangat baru-baru ini. Pembebasan Ariel peterpan dari jeruji besi atas hukuman yang ia jalani. Hampir seluruh media yang ada di Indonesia, baik cetak maupun eletronik memberitakan kejadian ini sebagai headline. Belum lagi berita-berita simpatik yang menggambarkan kerinduan Indonesia akan hadirnya kembali musisi yang terjerat kasus video porno ini.  Mulai dari berita fans yang rela menjual motornya demi bertemu Ariel, hingga  sesama kalangan artis yang sukacita menyambut bebasnya ia.

Padahal tidak jauh dari negara kita di myanmar, ada kasus saudara-saudara kita. Etnis Muslim Rohingnya, Arakan masih mengalami penderitaan berkepanjangan. Mereka berharap negara-negara Muslim seperti Indonesia membantu menekan rezim junta militer Myanmar. Sayangnya tidak satupun media Indonesia yang secara gamblang memberitakan penderitaan etnis rohingnya.

Menurut Dr Heru Susetyo dari Pusat Informasi dan Advokasi Rohingya-Arakan (PIARA) dalam diskusi publik bertema, “Muslim Rohingya: Lukamu adalah Luka Kami Semua”, di Universitas Indonesia, Senin (23/7). sebagai negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia seharusnya bisa berbuat lebih dari Muslim Malaysia yang lebih konkrit begerak meski hanya berpenduduk 16 juta jiwa. Tapi faktanya tidaklah demikian.

“Kita lebih sibuk mengurus Ariel daripada Muslim Rohingya,” ujar pakar hukum tersebut.

Selama ini berbagai metode juga dilakukan pemerintah Myanmar agar orang Rohingya keluar dari Arakan. Mulai dari pemerkosaan struktural, pembatasan pernikahan, hingga membatasi kehamilan. Namun Muslim Rohingya tidak bisa berbuat banyak.

“Siapa yang mau melawan, karena mereka minoritas,”  Kata Heru yang juga alumni UI Fakultas Hukum.

“Saya pernah melihat tempat pengungsian mereka di Thailand, di sana anak-anak mereka belajar mengaji, soal keislaman jangan anggap sebelah mata, mereka punya semngat luar biasa” tandasnya

Comments System

Disqus Shortname