Thursday, May 28, 2015

BEM SI Bergerak, Jokowi Kabur ke Malang

Jakarta - Seluruh BEM SI ( Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia ) menggelar aksi di depan Istana Negara Republik Indonesia pada 21 Mei 2015 aksi ini sebagai bentuk dari solidaritas semua mahasiswa Indonesia atas janji-janji politik Jokowi yang tidak kunjung terrealisasi.
Gabungan mahasiswa yang mengikuti aksi #CulikJokowi ini lebih dari 2000 peserta dan lebih dari 50 kampus dari seluruh IndonesiaPukul 10.00 Mahasiswa mulai longmarch dari silang Monas menuju Istana Negara dengan harapan Jokowi mau menerima mereka dan berdialog secara terbuka.

Yang bertugas sebagai Kordinator Aksi kali ini dari UNJ ( Universitas Negeri Indonesia ) setiap Presiden BEM dari masing-masing kampus juga di persilahkan untuk menyampaikan orasinya
“sekarang harga bahan pokok terus naik, subsidi di hapus oleh pemerintah! Ini dzalim saudara-saudara” tegas Hamdan selaku Presiden BEM BSI.

Dalam aksi ini banyak juga kampus yang berasal dari luar pulau Jawa, ada yang datang dari Madura, Sumatera, Sulawesi, Surakarta dan bahkan Papua.“Kami datang kesini sebagai bentuk solidaritas kami sebagai mahasiswa, kami datang jauh-jauh dari Madura hanya untuk menuntut Jokowi mundur dari jabatannya, kita lihat harga BBM terus naik dan bahkan kami mendengar isu bahwa batas minimal harga BBM adalah Rp. 10.000, ini sudah jelas kalau Jokowi adalah antek asing dan tunduk pada kekuatan asing, kami ingin dia keluar dan berdialog secara terbuka dengan kami” tegas Presiden BEM dari Madura ini.

Gabungan aksi tiba sekitar pukul 11.00 di depan Istana Negara, polisi sudah membuat barisan barikade seolah-olah kami ini adalah teroris dan penjahat yang harus di kawal.
Setelah itu Mensesneg Andi Pratikno meminta 50 perwakilan dari seluruh BEM untuk ikut masuk ke Istana dan berdialog tertutup, yang lainnya tetap menggelar aksi dan mengobarkan orasi-orasi yang membuat para polisi gerah, sempat terjadi aksi saling dorong dengan polisi disebabkan tertalu ketatnya polisi menjaga daerah aksi yang membuat mahasiswa semakin lama semakin terhimpit ruangnya, namun aksi ini tidak sampai terjadi baku hantam setelah korlap mampu memenangkan massa.

“Mungkin sudah kita ketahui, bahwa Jokowi sedang ada di Malang dan tidak ada di Jakarta, sekali lagi ini membuktikan bahwa Jokowi adalah seorang pengecut dan banci saudara-saudara” tegas Presiden BEM dari UNJ

Semoga pak Jokowi dapat mendengar suara kmai yang mewakili seluruh rakyat Indonesia. Agar masyarakat dapat hidup sejahtera sebagai mana yang di ucapkan Jokowi sebelum menjadi orang nomer satu di negara ini. (Bambang)

Comments System

Disqus Shortname