Wednesday, December 24, 2014

PEMIRA 2015 Terkesan Terburu-buru ?

PEMIRA (Pemilu Raya kembali digelar untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa BSI periode 2015 – 2016. Setelah tahun lalu tidak diadakan pemira karena hanya ada 1 calon yang menjadi kandidat sehingga terjadi aklamasi.  Akan tetapi KPU tidak pernah belajar dari tahun –tahun sebelumnya hingga persiapan pesta demokrasi tingkat BSI kali ini terkesan terburu-buru. Mungin KPU lupa jika tahun lalu PEMIRA tidak diadakan sehingga mahasiswa tidak tahu kapan terakhir kampus BSI mengadakan PEMIRA.
Banyak komentar dari kalangan mahasiswa yang tidak tahu fungsi PEMIRA (Pemilu Raya) tentang pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Badan Executive Mahasiswa di kampus Bina Sarana Informatika. Banyak mahasiswa yang sesampainya dikampus langsung diarahkan untuk ikut mencoblos calon pasangan yang ada disurat suara tanpa mereka tahu itu siapa dan untuk apa mereka memilih. Seorang mahasiswi dari kampus BSI Bekasi yang ditemui beberapa hari yang lalu mengatakan bahwa” ada pemilihan badan executive mahasiswa tapi aku tidak tau kapan dan siapa calonnya” Eka Nur Wulandari.
Beberapa orang yang tahu tentang PEMIRA yaitu para hanya SEMA atau UKM yang mendelegasikan anggota untuk menjadi bagian dari komisi pemilihan umum. Bukankah seharusnya mahasiswa bisa aktif untuk tahu siapa yang calon memimpinnya? Sehingga dapat menuntut janjinya dalam visi dan misi yang disampaikan.
Siapa yang salah di pemira kali ini ? mahasiswa yang terlalu sibuk dengan tugas nya sehingga tidak peduli dengan pemilihan badan tertinggi dikampus yang harusnya menerima aspirasi mahasiswanya. Ataukah KPU (komisi pemilihan Umum) yang jauh-jauh hari tidak mengadakan sosialisasi yang baik dan terkesan terburu-buru ?
Hal tersebut sangat ironis mereka yang mencalonkan diri sebagai calon pemimpin di puncak kepemimpinan IKBM BSI membutuhkan suara yang banyak dari mahasiswa malah jarang memperkenalkan dirinya. Mereka hanya dapat memaksakan unutk memilih salah satu calon dengan berdalih karena kampus mereka sama.

Lalu untuk apa mahasiswa harus memilih jika mereka tidak mengenali calon yang akan dipilih? Apakah mereka ikut berpartisipasi menggunakan hak suara hanya karena kenal muka, kenal nama atau karna mereka berasal dari kampus yang sama. Lalu apakah sudah ada kriteria seorang pempin didiri orang-orang yang belum tentu kita ketahui dan  siapkah kita mempunyai pemimpin yang seperti itu ? (Vio & Vina)

Comments System

Disqus Shortname