Forum diskusi berjalan alot dan baru berakhir sekitar pukul 18.20 WIB setelah keputusan dikembalikan kepada MPM. Selama forum berlangsung beberapa masukan diberikan oleh perwakilan elemen IKBM untuk solusi keberlangsungan Pemira BSI.
KPU BSI yang dalam hal ini sebagai penyelenggara pemilu dinyatakan gagal dalam menjalankan tugasnya. kegagalan KPU tidak hanya dari minimnya aplikasi pencalonan yang masuk tapi berdasarkan kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di intern KPU itu sendiri. Gugurnya pasangan calon dari Cengkareng dan Woltter dengan alasan kelengkapan administrasi sempat dipertanyakan forum. "Kalo misalnya mereka nggak lulus administrasi kenapa mereka bisa lolos ke tahap test tertulis dan wawancara?" ujar salah satu peserta Forum. Ketidakkompakan KPU pun terlihat selama acara berlangsung dimana Leo selaku Ketua KPU saling menyalahkan dengan koordinator acara KPU, Bayu terkait hal verifikasi data calon.
Ketidakberesan ditubuh KPU ini membuat beberapa elemen IKBM mengusulkan untuk membubarkan KPU dan membentuk KPU baru. seperti yang diungkapkan Budi, perwakilan Senat Keramat 18 "kalo KPU nya aja udah cacat kayak gini gimana kedepannya nanti?" Budi juga sempat memaparkan kronologis tahapan rekrutmen calon Presma dan Wapresma di KPU yang penuh dengan keganjalan. Ada 3 solusi yang dilempar ke forum berdasarkan usulan dari beberapa elemen IKBM. Pertama, pembubaran KPU. Kedua, sosialisasi calon tunggal dan opsi terakhir meloloskan semua pasangan calon. Kebuntuan forum dalam mencapai kata mufakat sempat beberapakali ditengahi oleh Lembaga yang diwakili oleh Pak Slamet. Beberapa elemen menolak pembentukan KPU baru dengan alasan pembentukan KPU baru akan terkendala masalah waktu dan dana.
Kebijakan pengambilan keputusan forum dikembalikan kepada MPM dengan hasil keputusan sosialisasi calon tunggal. Dengan begitu, pasangan Andri-Noval resmi menjadi Presma dan Wapresma BEM BSI. Untuk mekanisme kedepannya, MPM yang diwakili Adi Darmawan selaku komisi III MPM mengatakan, "nanti langsung di sertijab dan sosialisasi perkampus kampus istilahnya memperkenalkan calon tunggal yang terpilih ini kepada mahasiswa umum".
Tommy-Yunus pasangan calon dari Cengkareng mengungkapkan bahwa mereka legowo dengan keputusan MPM tersebut. " Tapi kita meragukan legalitas mereka karena tidak adanya demokrasi kepada kalangan mahasiswa umum" ujar Tommy.
Sosialisasi calon tunggal yang otomatis tidak adanya proses demokrasi Pemira di BSI menuai kekecewaan di kalangan mahasiswa."Kecewa sih soalnya gak seru gak ada pemira, lagian kita ingin ada pencoblosan langsung sebagai pembelajaran proses demokrasi apalagi ini menjelang pemilihan presiden nanti kan" ujar Nurjanah, salah satu mahasiswa AKOM BSI.*(017)