Thursday, September 19, 2013

MATAPENA, Komunitas Mahasiswa Pecinta Pendidikan Anak



MajalahInspirasi.net - Tingkat kepedulian sebagian mahasiswa kepada pendidikan anak kurang mampu atau anak jalanan mulai ditunjukkan oleh mahasiswa Bina Sarana Informatika. Pasca kegiatan ‘Ekspedisi 25 Tahun BSI, Mengukir Prestasi Membangun Negeri’, rekan-rekan mahasiswa dari bidang Pendidikan Desa Terpencil mereka berinisiatif untuk meneruskan hasil kerja mereka pada saat ekspedisi tersebut. Maka pada tanggal 24 Desember 2012, didirikanlah sebuah komunitas mahasiswa peduli pendidikan bagi anak-anak kurang mampu yang di beri nama Matapena.

Komunitas yang sebelumnya bernama Maha Pena tersebut merupakan komunitas independent atau berdiri sendiri tanpa bantuan dari pihak lembaga BSI. “Mata Pena itu menyimbolkan ujung pena (pulpen) sebagai awal mula ilmu pengetahuan” perjelas Ilham, yang merupakan Ketua Umum dari Matapena. Sekarang ini Mata Pena sudah mempunyai kurang lebih 40 orang anggota aktif yang terdiri dari mahasiswa/i BSI se-Jabodetabek, SMKN 31 Jakarta, mahasiswa/i UNJ, dan mahasiswa/i UIN.

Adapun kegiatan rutin yang menjadi program kerja dari Matapena, yang tiap bulannya terbagi menjadi 4 pertemuan dan tiap pertemuannya pun memiliki agenda kegiatan yang berbeda. Minggu pertama ada kegiatan social di KAPH (Kelompok Asuh Pelita Hati) di TPS Lebak Bulus, Jakarta. Diminggu kedua ada kegiatan pelatihan keguruan untuk anggota dan pengurus dari Matapena itu sendiri. Sedangkan di minggu ketiga diadakan kunjungan ilmiah ke berbagai tempat-tempat yang pastinya memiliki unsure pengetahuan. Diminggu terakhir atau minggu keempat Matapena mengadakan observasi ke sekolah-sekolah tertinggal atau komunitas social lainnya yang pastinya sejalan dengan tujuan Matapena.




Sampai saat ini Matapena telah bekerja sama dengan beberapa pihak untuk mengumpulkan anak-anak yang nantinya akan menjadi peserta mereka, diantaranya yaitu KAPH (Kelompok Asuh Pelita Hati) yang ‘merangkul’ sekitar 150 orang, dan Warung Baca yang memiliki anak asuh sekitar 30 orang. Ketika ditanya tentang respon atau tanggapan lembaga tentang komunitas ini, sang ketua mengatakan bahwa sejauh ini mendapat tanggapan positif karena meneruskan kegiatan ekspedisi dan secara tidak langsung Matapena ini membawa nama baik BSI.

Setiap perjalanan pasti pernah menghadapi kesulitan dalam pelaksanaannya, begitu pun dengan komunitas yang satu ini. Jarak dan waktu menjadi kendala di awal pembentukan Matapena karena lokasi antara satu anggota dengan yang lain cukup jauh. Sedangkan yang menjadi kendala sampai sekarang ini adalah materi atau dana yang terbatas dan hanya mengandalkan dana dari Divisi Dana Usaha untuk melakukan kegiatan entrepreneur.

Untuk hal kerjasama dengan pihak lain selain yang disebutkan diatas, Matapena telah menggelar kerjasama dengan salah satu perusahaan asuransi Indonesia untuk pendirian Sekolah Alam yang sampai saat ini masih dalam status pending. Selain itu salah satu stasiun televisi Indonesia, TRANSTV pernah bekerja sama untuk kegiatan shooting sebuah Reality Show bersama D’Masiv, namun sayangnya acara tersebut gagal tayang dikarenakan kesepakatan dalam penayangannya tidak sesuai.

Kedepannya Matapena mempunyai tujuan untuk mencetak generasi pengajar muda yang kreatif dan inovatif. “Kalau ada temen-temen yang ingin bergabung dengan Matapena syaratnya mudah, yaitu harus memiliki motivasi untuk menjadi seorang pengajar serta memiliki tingkat kepedulian yang tinggi”, ucap Ilham. (A03)

Comments System

Disqus Shortname