BSI Kramat 18 & Salemba 22, merupakan wilayah teriorial
dari Senat Mahasiswa AMIK BSI Kampus B yang kini dikenal dengan nama SEMA B.
Tahun 1996 Sema B akhirnya didirikan sebelum sempat bergabung dengan Sema
Fatmawati dan Sema 168 menurut versi senior Sema B, hingga saat ini eksistensi
(baca keberadaan) Sema B seakan masih ingin menunjukkan kontribusinya di dalam
menjembatani aspirasi mahasiswa terhadap kebijakan lembaga, serta melaksanakan
program program kerja sebagai wadah pengembangan diri anggota maupun masyarakat
kampus. Lebih dari 15 generasi telah di lahirkan dan ratusan kegiatan pun telah direalisasikan
bersama. Pergantian kepemimpinan melalui pemilihan umum pun setiap tahun diadakan
guna mencari bibit unggul calon pemimpin bangsa yang nantinya akan berkiprah
terlebih dahulu di Sema B dengan ilmu serta kontribusinya.
Senin 24 Juni 2013 nanti adalah pemilihan umum yang kesekian
kalinya dilaksanakan oleh tim Formatur Sema B periode 2011. Setelah 1 periode
ini, banyak sudah kinerja yang telah diberikan Reni Astuti & Nofri (Ketua
& Wakil Sema B) beserta jajaran kepengurusannya kepada publik seiring
dengan berkembangnya keilmuan serta teknologi yang ada di kampus. Banyak
seminar serta pelatihan IT digelar, Bakti Sosial sebagai wujud nyata tridharma
yakni pengabdian masyarakat telah dijalankann, hingga kegiatan yang bersifat
memicu serta memacu potensi kreatifitas mahasiswa seperti panggung musik,
futsal dan lain-lain, juga telah diselenggarakan. Dan
selanjutnya kita masih menunggu siapakah yang nanti akan menggantikan Posisi Ketua Senat sebagai motor
penggerak prestasi organisasi yang lebih preogressif selanjutnya.
Meski demikian, ternyata sangatlah sulit bagi ketua serta anggotanya untuk
lebih memfokuskan diri k permasalahan yang lebih objektif yakni "pengaruh
kondisional kampus terhadap kualitas pendidikan mahasiswa" yang mana oleh
senat seharusnya dapat di preasure ke lembaga untuk dicarikan
solusinya. Tahun demi tahun berlalu namun hingga kini keluhan mahasiswa yang datang
masih relatif banyak, dikarenakan ketidak nyamanan mereka terhadap perangkat
perangkat kampus seperti :
Tenaga Pengajar
Dari aspek akademik, BSI memang cukup kompetitif untuk
menghasilkan diploma-diploma yang siap ditempatkan sebagai wirausaha, karyawan, guru dan lain-lain. Hal tersebut
ditunjang oleh biaya semester yang relafif terjangkau serta menyediakan asupan
ilmu yang cukup mumpuni. Namun, secara teknis entah mengapa sebagian mahasiswa
masih mempermasalahkan kemampuan beberapa tenaga pengajar yang dinilai belum
memiliki wawasan mendalam di perkuliahannya. Dugaan belum tersertifikasinya
para dosen, sehinga metode yang di terapkan cenderung monoton serta terkadang
melenceng dari topik pembahasan, membuat mahasiswa semakin merasa kurang
bersemangat untuk mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Hal ini diharapkan mampu disuarakan oleh senat mahasiswa sebagai mediator aspirasi
kepada lembaga sehingga nantinya bersama pihak lembaga, sema dapat memberikan
konklusi yang konkrit sebagai jawabannya.
Fasilitas Primer dan Sekunder
Selain metode belajar, faktor krusial lainnya berupa pengadaan
fasilitas primer (baca utama) seperti laboratorium, ruangan kelas, admin dan lain-lain juga dirasa masih belum efektif baik dinilai dari aplikasi juga jangkauan sinyal
wifi yang masih minim membuat informasi masih begitu sulit untuk dicerna.
Disamping itu faktor lainnya yakni sekunder (baca
pendukung/pelengkap) misalnya sarana tolet yang sering rusak, musholla yang
kurang aman dan nyaman, lahan parkir sempit hingga perpustakaan yang jauh,
masih menjadi problematika kompleks bagi mahasiswa.
Kedua faktor di atas belum ditambah masalah lain seperti
portal online BSI yang kadang susah diupdate informasinya, sampai pada
pelayanan admin yang kadang kurang bersahabat serta masalah masalah lainnya
juga di harapkan mampu di pertimbangkan calon Ketua Sema B berikutnya sebagai
langkah kerja nyata penaggulangan masalah tersebut, dan harus mengingat bahwa
Sema B menaungi 2 kampus secara bersamaan. Kemunculan sosok pemimpin baru di
harapkan mampu menjadi problem solver bagi masyarakat kampus khususnya
mampu mengatasi setiap keluhan dari mahasiswa dan juga mampu membawa senat
lebih dekat dengan mereka.
Akhir kata, sebagai satu satunya senat mahasiswa BSI
yang menaungi 2 cabang kampus, semoga dengan terlaksananya pemilihan Ketua senat
baru Senin nanti, visi juga misi dari Ketua dan Wakil yang terpilih adalah pure memprioritaskan masalah yang fundamental bagi setiap
elemen di kedua kampus tersebut, guna mendorong birokrasi untuk menciptakan
lulusan yang produktif, kreatif, inofatif juga berwawasan intelektual luas dan
dapat bersaing dengan kampus besar lainnya, sehingga nama besar almamater BSI
bisa di kenal luas secara positif kedepan. Pertanyaannya, apakah kampus mampu di
ubah?