Monday, June 17, 2013

Menuju Pemira Sema B 2013, Akankah ada Perubahan di Kampus ? ?

Oleh : Putra Mahkota

BSI Kramat 18 & Salemba 22, merupakan wilayah teriorial dari Senat Mahasiswa AMIK BSI Kampus B yang kini dikenal dengan nama SEMA B. Tahun 1996 Sema B akhirnya didirikan sebelum sempat bergabung dengan Sema Fatmawati dan Sema 168 menurut versi senior Sema B, hingga saat ini eksistensi (baca keberadaan) Sema B seakan masih ingin menunjukkan kontribusinya di dalam menjembatani aspirasi mahasiswa terhadap kebijakan lembaga, serta melaksanakan program program kerja sebagai wadah pengembangan diri anggota maupun masyarakat kampus. Lebih dari 15 generasi telah di lahirkan dan ratusan kegiatan pun telah direalisasikan bersama. Pergantian kepemimpinan melalui pemilihan umum pun setiap tahun diadakan guna mencari bibit unggul calon pemimpin bangsa yang nantinya akan berkiprah terlebih dahulu di Sema B dengan ilmu serta kontribusinya.

Senin 24 Juni 2013 nanti adalah pemilihan umum yang kesekian kalinya dilaksanakan oleh tim Formatur Sema B periode 2011. Setelah 1 periode ini, banyak sudah kinerja yang telah diberikan Reni Astuti & Nofri (Ketua & Wakil Sema B) beserta jajaran kepengurusannya kepada publik seiring dengan berkembangnya keilmuan serta teknologi yang ada di kampus. Banyak seminar serta pelatihan IT digelar, Bakti Sosial sebagai wujud nyata tridharma yakni pengabdian masyarakat telah dijalankann, hingga kegiatan yang bersifat memicu serta memacu potensi kreatifitas mahasiswa seperti panggung musik, futsal dan lain-lain,  juga telah diselenggarakan. Dan selanjutnya kita masih menunggu siapakah yang nanti akan menggantikan Posisi Ketua Senat sebagai motor penggerak prestasi organisasi yang lebih preogressif selanjutnya.

Meski demikian, ternyata sangatlah sulit bagi ketua serta anggotanya untuk lebih memfokuskan diri k permasalahan yang lebih objektif yakni "pengaruh kondisional kampus terhadap kualitas pendidikan mahasiswa" yang mana oleh senat seharusnya dapat di preasure ke lembaga untuk dicarikan solusinya. Tahun demi tahun berlalu namun hingga kini keluhan mahasiswa yang datang masih relatif banyak, dikarenakan ketidak nyamanan mereka terhadap perangkat perangkat kampus seperti :

Tenaga Pengajar
Dari aspek akademik, BSI memang cukup kompetitif untuk menghasilkan diploma-diploma yang siap ditempatkan sebagai wirausaha, karyawan, guru dan lain-lain. Hal tersebut ditunjang oleh biaya semester yang relafif terjangkau serta menyediakan asupan ilmu yang cukup mumpuni. Namun, secara teknis entah mengapa sebagian mahasiswa masih mempermasalahkan kemampuan beberapa tenaga pengajar yang dinilai belum memiliki wawasan mendalam di perkuliahannya. Dugaan belum tersertifikasinya para dosen, sehinga metode yang di terapkan cenderung monoton serta terkadang melenceng dari topik pembahasan, membuat mahasiswa semakin merasa kurang bersemangat untuk mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Hal ini diharapkan mampu disuarakan oleh senat mahasiswa sebagai mediator aspirasi kepada lembaga sehingga nantinya bersama pihak lembaga, sema dapat memberikan konklusi yang konkrit sebagai jawabannya. 

Fasilitas Primer dan Sekunder

Selain metode belajar, faktor krusial lainnya berupa pengadaan fasilitas primer (baca utama) seperti laboratorium, ruangan kelas, admin dan lain-lain juga dirasa masih belum efektif baik dinilai dari aplikasi juga jangkauan sinyal wifi yang masih minim membuat informasi masih begitu sulit untuk dicerna.
Disamping itu faktor lainnya yakni sekunder (baca pendukung/pelengkap) misalnya sarana tolet yang sering rusak, musholla yang kurang aman dan nyaman, lahan parkir sempit hingga perpustakaan yang jauh, masih menjadi problematika kompleks bagi mahasiswa.

Kedua faktor di atas belum ditambah masalah lain seperti portal online BSI yang kadang susah diupdate informasinya, sampai pada pelayanan admin yang kadang kurang bersahabat serta masalah masalah lainnya juga di harapkan mampu di pertimbangkan calon Ketua Sema B berikutnya sebagai langkah kerja nyata penaggulangan masalah tersebut, dan harus mengingat bahwa Sema B menaungi 2 kampus secara bersamaan. Kemunculan sosok pemimpin baru di harapkan mampu menjadi problem solver bagi masyarakat kampus khususnya mampu mengatasi setiap keluhan dari mahasiswa dan juga mampu membawa senat lebih dekat dengan mereka.

Akhir kata, sebagai satu satunya senat mahasiswa BSI yang menaungi 2 cabang kampus, semoga dengan terlaksananya pemilihan Ketua senat baru Senin nanti, visi juga misi dari Ketua dan Wakil yang terpilih adalah pure memprioritaskan masalah yang fundamental bagi setiap elemen di kedua kampus tersebut, guna mendorong birokrasi untuk menciptakan lulusan yang produktif, kreatif, inofatif juga berwawasan intelektual luas dan dapat bersaing dengan kampus besar lainnya, sehingga nama besar almamater BSI bisa di kenal luas secara positif kedepan. Pertanyaannya, apakah kampus mampu di ubah?

Comments System

Disqus Shortname