Friday, April 5, 2013

Pendidikan itu Subyek, bukan Objek Produk Industri


Inspirasi – Jaya Suprana, pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Seorang tokoh inspiratif, unik, sosok seorang yang disebut kelirumologi, budayawan, dan pengusaha. Tim inspirasi menjumpai beliau di gedung BSI Kapin Kalimalang, Jakarta Timur.

“Pendidikan yang saya pelajari seni rupa dan seni musik di Jerman yang sistem pendidikannya dianggap terbaik. Saya justru berterima kasih kepada guru besar saya yang selama saya belajar disana tidak mengajarkan saya karena dia membiarkan saya tumbuh menjadi Jaya Suprana tidak menjadikan saya objek produk industri pendidikan. Karena pendidikan yang baik adalah person one person. Dan saya beruntung sekali memiliki beberapa guru yang menjadikan saya subyek.”

Gurunya pun tidak pernah memberikan kurikulum, dengan kredit pointnya. Karena seburuk-buruknya manusia tetap ciptaan Tuhan. Sehebat-hebatnya dan sedahsyat-dahsyatnya sistem dan kurikulum hanyalah ciptaan manusia. Dan pertanyaannya, apakah harus ciptaan manusia yang tunduk kepada ciptaan Tuhan. Ataukah ciptaan Tuhan yang tunduk kepada buatan manusia. Beliau berpesan yakni junjunglah tinggi ciptaan Tuhan. Selama kita menempatkan sistem diatas ciptaan Tuhan, maka kebobrokan tersebut yang akan terus terjadi.

Disekolah musik yang beliau miliki, kurikulum yang dibuat berdasarkan kemampuan dan bakat setiap murid, bukan murid yang menyesuaikan kurikulum. Sehingga banyak murid-murid beliau yang memiliki kemampuan lebih hebat dari Pak Jaya. Guru yang baik adalah guru yang menciptakan muridnya jauh lebih baik dari gurunya.

Saya sejak dulu mengajarkan kebahagian untuk diri saya sendiri. Namun ketika saya memiliki semua penghargaan, prestasi, dan kebanggaan saya tidak mendapatkan kebahagian sebenarnya yang ada hanya setelah saya melakukan konser besar dengan standing applous luar biasa ketika itu saya malah mendapatkan kehampaan dan ingin melakukan konser lagi dan konser lagi dan terus seperti itu tidak adanya kepuasaan, kemudian hilang begitu saja. Lah ini apa? Kenapa tidak cukup puas dan kemudian sudah. Ternyata itu bukan kebahagian. Kebahagian itu justru hal yang membuat kita terharu yakni membuat kebahagian untuk orang lain, “ cerita Pak Jaya.

Saya katakan kepada segenap mahasiswa BSI. Kalian harus bersyukur dapat bergabung disebuah lembaga bernama BSI. Selaku Pendiri MURI, BSI adalah sebuah lembaga yang paling berambisi dan obsesi untuk menciptakan rekor. Rekor adalah sebuah inovasi, kreatifitas, dan inspirasi untuk menciptakan karya dan karsa yang terbaik dibidang keahlian masing-masing. Manfaatkanlah masa pendidikan kalian sebaik-baiknya untuk menciptakan karya dan karsa bukan untuk diri kalian sendiri, bukan untuk BSI, melainkan untuk bangsa dan negara ini. 

Comments System

Disqus Shortname