Monday, October 8, 2012

Resensi Buku Selamatkan Palestina


Judul Buku       : Selamatkan Palestina (Sebuah Catatan Perjalanan Relawan Medis Bulan Sabit Merah Indonesia Menembus Jalur Gaza.
Penulis             : dr.Basuki Supartono,SpOT,FICS,MARS
Penerbit           : BSMI
Tebal               : 100 halaman
Tahun Terbit    : 2009

Serangan Zionis Israel kepada negeri Palestina pada tanggal 27 Desember 2008 silam merupakan serangan tragis kepada ribuan umat muslim di Paestina. Serangan yang menurut para Zionis Israel adalah balasan atas roket HAMAS yang terlebih dahulu menyerang Israel selatan yang hanya menewaskan dua serdadu Israel mereka balas dengan invansi kepada ribuan umat muslim di Palestina. Sungguh sebuah alasan yang tidak rasional. Diperkuat dengan gambar sobekan dan coretan bahasa Ibrani dan lambang bintang Daud di AL-Qur’an menandakan bahwa perang Hamas-Zionis Israel bukan sekedar perang,tapi merupakan kebencian terhadap ras dan agama lain (gambar hal. 4). Agresi tersebut telah menuai ribuan korban jiwa bahkan mayoritas dari korban serangan tersebut adalah kaum anak-anak yang tidak berdosa,anak-anak yang tidak tau-menau mengenai mengapa tanah kelahiran mereka menjadi sasaran bom Israel. Berbagai kecaman keras dari berbagai negara,termasuk Indonesia terhadap Israel juga pemboikotan terhadap produk Israel,Amerika dan sekutunya pun bermunculan dari berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia sendiri.Aksi ini dilakukan untuk menekan  kedua negara tersebut.


Alasan tersebutlah yang menggerakan hati penulis dan tim BSMI untuk membantu korban agresi Israel di Gaza. Langkah awal untuk melancarkan bantuan tersebut adalah dengan mengadakan penggalangaan dana yang disambut baik oleh rakyat Indonesia. Dan telah disepakati pula untuk perjalanan menuju Gaza terbagi menjadi dua tahap, yakni menyalurkan bantuan langsung ke Gaza dengan penulis bersama dr Agoes sebagai tim Aju,yang berangkat bersama rombongan dari Departemen Kesehatan (Depkes). Dilanjutkan dengan mengirimkan 10 orang anggota BSMI termasuk penulis yang merupakan yang tenaga ahli dari bidang medis.


Keberangkatan pada tahap pertama pun dimulai pada awal tahun 2009, perjalanan ini pun sempat mengalami kabar yang tidak mengenakkan dari UNRWA (sebuah lembaga bentukan PBB untuk bantuan kemanusiaan di Palestina)  di Yordania bahwa rombongan tidak dapat munuju Gaza dikarenakan kondisi Gaza yang sulit,seluruh infrastuktur lumpuh, dan pintu perbatasan juga tidak dibuka,mencoba untuk berdamai dengan keadaan akhirnya rombongan menyerahkan bantuan dari pemerintah RI dan meneruskan perjalanan dengan berbekal amanah dari rakyat yang harus di kirimkan langsung ke tanah Gaza,mereka pun melanjutkan perjalanan menuju Mesir satu-satunya jalan untuk menuju negeri para syuhada, namun lagi-lagi rombongan harus menelan kekecewaan dikarenakan keputusan final pemerintah Mesir untuk tidak mengijinkan delegasi dari Indonesia melewati perbatasan Rafah-Mesir yang diperbolehkan hanyalah obat-obatan,peralatan dll (dalam hal ini adalah bantuan (hal. 18). Akhirnya tim menyerah dan menyerahkan bantuan kepada pemerintah Mesir dengan syarat bantuan ini pun harus sampai kepada anggota Harmas di Rafah.


Didalam perjalanan tahap satu ini penulis banyak mendengar kabar mengenai kebiadaban Israel terhadap Palestina yakni rumah sakit yang mestinya menjadi tempat berlindung yang aman pun ikut dibombardir (hal. 18-19). Yang semakin membuat keyakinan kesepuluh relawan medis pada keberangkatan tahap kedua lebih mantap untuk membantu para korban di negeri syuhada itu.


Perjalanan pada tahap kedua pun tidak luput dari berbagai kendala, dari mulai ambulans yang dipesan pihak BSMI belum jadi pada waktu yang ditentukan, sampai kendala menembus ketiga pintu gerbang  dari Rafah sampai Gaza yang di jaga ketat oleh petugas perbatasan Mesir. Setelah melalui lika-liku perjalanan yang tidak mudah tersebut senyum lega pun mengembang dari setiap raut wajah relawan yang akhirnya sampai di tanah Gaza. Para relawan BSMI  pun berkunjung ke sejumlah rumah sakit, bangunan rusak akibat bom Israel dan mengunjungi kediaman almarhum Syekh Ahmad Yassin sang pendiri Hamas. Didalam kunjungannya para relawan melihat dengan sangat jelas bukti kebiadaban Israel. Keunggulan buku ini pun terlihat dari cara penulis memaparkan setiap katanya berdasarkan fakta juga dilengkapi dengan foto yang menggambarkan kekejian Israel, hasil penjualan buku ini pun seluruhnya disumbangkanuntuk dana Palestina. Sungguh buku yang wajib dibaca seluruh umat muslim di dunia. #WN


Comments System

Disqus Shortname