Sunday, September 16, 2012

Narkoba : Penjajah Tanpa Wajah


Narkoba : Penjajah Tanpa Wajah

Oleh : Abdul Hajad
Koord.Dept. Litbang Komando BSI periode 2010-2012

Pasca proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 oleh Presiden Soekarno, sudah 67 tahun Indonesia memang telah merdeka dari penjajahan bangsa asing. Indonesia memang telah meredeka secara fisik (kebebasan),  akan tetapi secara genoksida (pembantaian) Indonesia belum merdeka. Karena banyak rakyat Indonesia terutama para pemuda yang dibunuh secara membabi buta. Berdasarkan data yamg dirilis oleh GRANAT (Gerakan Nasional Anti Narkotika) ada 50 orang meninggal dalam satu hari akibat penyalahgunaan narkoba. Ada hal lain yang mesti diperjuangkan kembali secara bersama demi menggapai kemerdekaan yang hakiki selanjutnya yaitu menyelamatkan generasi muda Indonesia dari pembunuh sadis yaitu penjajah tanpa wajah yang bernama narkoba.

Narkoba merupakan musuh utama saat ini yang harus dilawan bersama dengan tegas dan keras bagi seluruh komponen bangsa ini baik dari tingkatan elites (government) ataupun masyarakat keseluruhan (society). Semua harus bekerja sama dan bahu membahu ikut andil dalam perang angkat senjata melawan penjajah tanpa wajah ini (narkoba) dibumi tercinta Indonesia. Dengan perkembangan kasus yang beredar dan berdasarkan data-data real yang ada juga dilihat dari realitas faktual dimasyarakat saat ini. Seakan membuat kita harus tersadar dan bangkit untuk bergerak bahwasannya penjajahan yang dilakukan narkoba dinegeri ini sudah tidak bisa dianggap hal yang remeh dan biasa-bisa saja, karena eskalasinya dari waktu-kewaktu sudah semakin meluas.

Korban narkoba yang mayoritas generasi muda dari tahun ketahun terus meningkat tajam prevelensinya. Berdasarkan data yang dirilis oleh BNN sepanjang tahun dari 2009-2011 pengguna narkoba dikalangan remaja mengalami peningkatan drastis ygang cukup tinggi. Bahkan berdasarkan informasi yang beredar saat ini narkoba tidak hanya beredar dikalangan remaja saja tetapi sudah mulai menyerang ditingkatan anak-anak sekolah dasar. Ini membuktikan bahwasannya penjajahan yang dilakukan narkoba sudah sangat luas eskalasinya dan berimplikasi sangat besar dampak bahayanya pada masa depan negeri ini dibandingkan dengan penjajah sesungguhnya sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 1945. Sudah seyoganya kita menyadari akan dampak dan bahaya yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba dan peredarannya dimasyarakat kita terutama dikalangan remaja.

Semua pihak harus ikut bertanggung jawab dan terbebani dengan kondisi yang ada saat ini. Semua elemen lapisan masyarakat bangsa ini harus bergerak bersama secara massif dan progressif guna memfokuskan sedikit waktunya untuk mengkaji permasalahan ini secara bersama untuk perbaikan generasi muda Indonesia pada masa depan, dan juga mencari strategi, metodologi ataupun tindakan-tindakan preventif yang solutif dan produktif bagaimana meminimalisasi meluasnya penjajahan yang dilakukan narkoba dinegeri ini.

Entah kenapa padahal jika dilihat saat ini upaya pencegahan dan penyelamatan juga kampanye tentang bahaya narkoba sudah cukup gencar dilakukan pemerintah dibawah naungan BNN (Badan Narkotika Nasional) dengan melakukan berbagai macam sosialisasi dan publikasi, mempersempit ruang gerak peredaran narkoba juga penangkapan para Bandar narkoba dari kelas teri hingga kelas kakap dari yang nasional sampai yang internasional. Akan tetapi eskalasi penyebaran dan peredaran narkoba semakin hari semakin meningkat tajam, upaya-upaya massif yang dilakukan pemerintah belum mampu mencegah atau bahkan  hanya untuk meminimalisasi saja kasus-kasus penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja belum bisa.

Melihat kondisi seperti ini sudah barang tentu kita semua menyadari akan dampak yang dihasilkan jika kasus penyalahgunaan narkoba ini tidak segera dicarikan solusinya. Narkoba tidak hanya menyerang dilapisan bawah masyarakat kita saat ini, akan tetapi lapisan ataspun ikut menjadi korbannya. Dikalangan elites seperti pengusaha dan investor (pemilik modal), apartur pemerintah seperti kepolisian, ABRI dan juga para pejabat pemerintahan seperti menteri dan anggota dewan ikut terjebak menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Belum lagi masyarakat kelas bawah dan menengah seperti mahasiwa dan buruh. Bisa dipastikan serangan narkoba melebihi serangan para penjajah sesungguhnya yaitu penjajahan dengan senjata. Narkoba lebih progressif secara eskalasi serangan dalam pergerakannya dibandingkan penjajah sesungguhnya.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, narkoba sering dijadikan alternatif dalam pemecahan masalah dan penghilang rasa jenuh dalam lingkup pergaulan kondisi remaja indonesia saat ini. Kondisi yang labil, kurangya kontrolisasi dari orang tua, minimnya nilai-nilai spiritual yang ditanamkan dan juga sangat sedikitnya pencerdasan sejak dini sehingga akses informasi kepada para remaja saat ini tidak maksimal.

Peredaran narkoba yang semakin hari semakin meluas jangkauannya apabila tidak segera dilakukan pencegahan dan perlawanan secara bersama tentu akan sangat bahaya bagi masa depan negeri ini. Bayangkan akan jadi apa Indonesia dimasa depan jika para remajanya sebagai generasi penerus dikemudian hari dimana maju dan mundurnya bangsa ini akan ditentukan dari kontribusi dan kerja keras berupa ide dan pemikiran juga gerakan moral dan intelektualnya diamana merekalah yang akan menjadi pilar-pilar kebangkitan peradaban dimasa depan.

Di usia-usia produktif masa muda yang seharusnya menjadi fase atau tahapan pembentukan lapabilitas, pengembangan bakat dan potensi dan juga pengupgradedan diri bagi mereka tetapi malah diracuni oleh zat-zat berbahaya yang bisa menghancurkan bakat juga potensi mereka, membahayakan kesehatan dan menimbulkan kefrustasian atau keputusasaan bahkan kematian. Bisa dipastikan akan lahir generasi-generasi pesakitan, miskin ide, para pecandu yang layu dan terbelakang bukan generasi-generasi unggul berkompeten yang siap bersaing dengan bangsa lain diera globalisasi. Sudah saatnya kita sadar dan bangkit bergerak bersama melawan penjajah tanpa wajah yaitu narkoba, untuk Indonesia yang lebih baik.

Comments System

Disqus Shortname