Majalahinspirasi.net-
UKM Teater Sapu Lidi (TSL) beberapa hari lalu baru saja menghadiri undangan siaran
radio di Radio Republik Indonesia (RRI) pada program PRO2JAK 105.0 FM, tepatnya pada
hari kamis, 21 januari 2016 yang berlokasi di gedung RRI lantai 6 studio 2,
jakarta pusat. Siaran radio yang berdurasi 1 jam dari pukul 16.30-17.30. Mereka di undang oleh Badan Eksekutif Mahasiswa sebagai bentuk persembahan
terakhir kepengurusan mereka selama mengabdi satu tahun ini.
Anggota TSL yang hadir di studio yaitu
Rinjani, Rachma, Fadil, Nuraini, dan Esther, selain itu hadir pula rekan dari
UKM Badaris yaitu Iqbal, dan Agus. BEM memang tidak hanya mengundang TSL saja,
berbagai ormawa pun turut dilayangkan undangan siaran radio dengan batas
maksimal 5 orang ini.
“Selain bentuk partisipasi kami terhadap
undangan BEM di akhir pengabdiannya,
tentunya kami tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk siaran radio pada program
PRO2JAK RRI, karena pastinya akan menambah pengalaman juga buat kami, serta
media memperkenalkan profil Teater kami”, ujar Rinjani ketua TSL. Namun lain
hal nya dengan apa yang dialami oleh SEMA Depok.
Tim inspirasi ketika menyambangi
sekretariat SEMA Depok menemui Muhammad Ravi Syafrizal. “Mengenai undangan
siaran radio dari BEM kami tidak bisa hadir, dikarenakan telatnya BEM
melayangkan undangan kepada pihak kami, mendadak dan waktu konfirmasi kehadiran
pun hanya tinggal beberapa menit, maka kami putuskan tidak hadir walau sebenarnya
ingin sekali hadir” ujar nya yang menjabat bendahara umum itu.
Amalia Husna, sekretaris umum SEMA Depok
yang menerima undangan membenarkan kejadian itu. “Saya menerima undangan itu
melalui Whatsapp, tercatat pada pukul 06.22 pagi, namun saya baru baca pukul
06.55 pagi dikarenakan saya dirumah sedang ada kesibukan, tidak sempat melihat
telpon genggam, sedangkan konfirmasi hadir hanya sampai pukul 07.00 pagi”
pungkasnya. “Tentu sebelum konfirmasi pun harus berdasarkan keputusan bersama
dengan anggota yang bersedia hadir” tambahnya lagi. SEMA Depok menyayangkan hal
seperti ini terjadi dan berharap tidak terulang lagi pada masa jabatan baru BEM
periode 2016. (Yusuf)