Friday, January 2, 2015

Ustadz YM : Kita Negara Mayoritas Tapi Kok Kayak Minoritas

Jakarta, 31 Desember 2014 - Masjid At-Tin telah bersiap untuk menggelar acara Zikir Nasional 2014, acara ini terselenggara atas kerja sama Republika sebagai sponsor utama dengan PRISMA At-Tin (Pemuda Remaja Islam Masjid Agung At-Tin ) acara ini dihadiri oleh sederet da'i kondang seperti Ustadz Yusuf Mansur, KH. Hasyim Muzadi, Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifuddin.

Acara ini digagas dengan tema Zikir Nasional dalam menyambut pergantian tahun 2015. Masyarakat turut antusias dalam menghadiri acara ini walau dari pagi hujan sampai sore hari tidak menyurutkan masyarakat untuk hadir dalam acara ini, fasilitas yang disediakan panitia pun cukup bagus, dari parkir yang cukup luas dan sarana tempat untuk pengunjung melakukan i'tikaf pun cukup luas di karenakan memang luas Masjid At-Tin cukup untuk menampung hampir seribuan jamaah

Pengunjung mulai ramai selepas ba'da Maghrib selain hujan sudah mulai reda dan salah satunya ialah diisi oleh komunitas ODOJ ( One Day One Juz ) dan juga shalawatan yang dipimpin oleh Syakir Daulay .

Selepas ba'da Isya pengunjung sudah mulai ramai di awali dengan sambutan Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifuddin "Alhamdulillah, kita ini adalah sebagian orang-orang yang dipilih oleh ALLAH SWT untuk berkumpul dan berzikir disini karena pada hakikatnya zikir itu bukan hanya bisa di lakukan sendiri tapi bersama-sama pun juga bisa semoga kita bisa senantiasa terus bersyukur atas apa yang di berikan oleh ALLAH kepada kita" tuturnya.

Ada hal unik dari apa yang disampaikan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin yaitu dalam sambutannya ia tidak terlebih dahulu menyapa para Ulama yang hadir disitu melainkan para pejabat tinggi negara yang hadir dulu yang ia sapa, ia pun langsung merespon dan meminta maaf sebesar-besarnya kepada para Ulama dan Ustadz yang hadir.



Setelah itu giliran Ustadz Yusuf Mansur yang memberikan tausiah kepada jamaah yang hadir dalam tausiahnya YM sapaan akrab Ustadz Yusuf Mansur menyindir orang-orang yang tetap merayakan acara tahun baru di tengah berdukanya masyarakat Indonesia akhir-akhir ini setelah peristiwa longsor yang terjadi di Banjarnegara dan sekarang jatuhnya pesawat AirAsia tujuan Surabaya-Singapura turut menjadi perhatian

"Kita ini negara yang mayoritasnya dalah umat Muslim dengan hampir 87 % lebih, tapi kok disini kita serasa jadi minoritas dibandingkan mereka di luar? berapa banyak yang hadir di sini di bandinkan mereka yang merayakan tahun baruan? padahal saya yakin mereka itu adalah hampir sebagian Muslim tapi karena mereka nggak paham kalau itu adalah bukan tradisi Islam dan disinilah peran kita sebagai sesama Muslim agar saling mengingatkan " ingatnya

Acara semakin meriah ketika jam sudah hampir menunjukkan pukul 12 malam suara petasan dan kembang api hilir mudik menyala menyaingi gema takbir dan zikir

Sungguh ironis, Negara yang katanya dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia tapi sayang kuantitas ternyata tidak sebanding dengan kualitas justru mereka hanyut dalam kemaksiatan dan menggadaikan aqidah mereka demi apa yang namanya Tahun Baru (Hartandi)

Comments System

Disqus Shortname