Sunday, November 3, 2013

Siapa yang Mau Belajar ?

MajalahInspirasi.net- Rentetan dari sebuah pemberitaan MajalahInspirasi.net mengenai Retaknya Kesolidan di tubuh organisasi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) sebagai struktural tertinggi IKBM. Mengundang reaksi, baik berupa komentar-komentar yang bersarang di grup IKBM maupun sebuah Blog dari Menkominfo BSI. Dari beberapa artikel yang disampaikan di blogger menkominfobembsi.blogspot.com berisi sebuah keberatan akan pemberitaan MajalahInspirasi.net dan jawaban bahwa di dalam tubuh BEM BSI masih dalam kondisi baik-baik saja.

Hingga dirilisnya sebuah video yang berisi rekaman suara Deri Waluyo, yang tercatat sebagai anggota UKM LPM Inspirasi BSI tengah meminta maaf atas nama dirinya pribadi dan organisasi LPM Inspirasi sendiri atas pemberitaan yang telah dipublikasikan di MajalahInspirasi.net di hadapan IKBM dan seluruh anggota SEMA Baru Pemuda.

Untuk berita yang saya tidak tahu, saya memang mempublish berita itu di grup IKBM. Tetapi saya tidak tahu menahu, yang saya tahu sumber berita itu adalah dari Bang Ddn. Terkait kasus sebelumnya itu tentang Dewan Syuro Badaris, dan yang paling berani adalah Msr, “ jelas suara Deri.

Bener…yang paling berani itu Sr, yang berani itu Sr, ane kaga berani.” Ungkap suara Deri dengan nada yang terdengar ketakutan.

Entah sebetulnya apa yang terjadi dan bagaimana kondisi Deri Waluyo saat itu, mengapa juga suaranya tersendat dan seperti terdengar dengan nada ketakutan karena tekanan, karena beliau memang  termasuk mahasiswa dalam kategori unik dan memiliki suatu penyakit epilepsy di dalam dirinya. Mengapa juga harus Deri yang dijadikan pembelaan dan sumber yang harus ditekan oleh lembaga mahasiswa pemegang jabatan struktural. Siapa yang dapat menjamin bahwa pengakuan Deri dalam kondisi yang terbaik, siapa yang bisa menjamin bahwa psikologis Deri betul-betul dalam kondisi terbaik, dan sebuah tuduhan intervensi kepada pihak yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan pemberitaan yang telah dibuat seperti mencari kambing hitam dari teguran yang tak dapat diterima.

Wahai kaum yang menamakan diri sebagai MAHAsiswa, pemegang pangkat tertinggi dengan ke MAHA-an nya yang berarti segala-galanya. Tidakkah tersadar bahwa menamakan diri sebagai MAHASISWA adalah calon-calon intelektual muda, cerdas dalam bertindak, tegar dalam cobaan, sabar dalam menempuh study, terus berpikir positif dan mengendalikan diri, santun dalam ucapan, serta yang terpenting meningkatkan diri dalam hal iman dan taqwa. Menjadi MAHASISWA adalah pembelajar sejati selalu bersedia dan bertanggungjawab dalam mengambil setiap tindakan, ucapan, bahkan keluh kesah. Cukup hanya ALLAH sajalah sebagai niatan, cukup hanya kepada Allah sajalah kami berserah, cukup hanya kepada Allah sajalah semua dikembalikan. Tersadarlah bahwa organisasi, jabatan, kepentingan, harta, maupun segala apa yang melekat sebuah titipan akan ada masa di mana keadilan yang sebenar-benarnya bisa digaungkan dan dipertanggung jawabkan yakni di pengadilan Yaumil Mahsyar.


Wahai kaum yang menamakan diri sebagai mahasiswa, kalian adalah harapan yang INDAH bagi orang tua. Kalian adalah jundi-jundi pembelajar paling militant untuk mengasah diri dan kemampuan, teruslah bergerak, teruslah berkarya, teruslah mencipta, teruslah berupaya untuk mengambil hikmah sebanyak-banyaknya, teruslah menebarkan manfaat sebanyak-banyaknya. Jika ada hal menggangu di sekelilingmu, tetapkanlah dirimu dan ingatkan bahwa dirimu adalah raja bagi setiap ucapan, tindakan, dan segala apa yang kau keluarkan. Ambil kebermanfaatan karena hikmah (ilmu) adalah hartamu yang hilang, temukanlah meski kau mendapati dari seorang paling buruk sekalipun jika itu kebaikan dan kebenaran. Salam Inspirasi. (A01)

Comments System

Disqus Shortname