Setelah kurang lebih enam bulan melaksanakan proses perkuliahan, kini musim ujian semester untuk mahasiswa BSI akan segera tiba, tentunya untuk memperoleh hasil yang maksimal berbagai persiapan pun pasti telah dilakukan. Dimulai dari melengkapi catatan setiap mata kuliah sampai memberi catatan kepada rekan kelas untuk saling bekerja sama saat pelaksanaan ujian tersebut.
Banyak terjadinya tindakan kecurangan yang diperbuat para mahasiswa saat pelaksanan ujian merupakan salah satu bukti bahwa pembelajaran yang sampai saat ini dilakukan tidak menjadikan kualitas individunya lebih baik. Padahal jauh- jauh hari sebelum pelaksanaan ujianpun selalu ada peringatan untuk tidak berlaku curang. Hingga banyak yang bertanya- tanya sistem pendidikannyakah yang harus ditinjau kembali, tenaga pendidik yang harus diberdayakan ataukah kita sebagai mahasiswa yang tidak memiliki keberanian untuk bertindak jujur dalam setiap keadaan, meskipun akan menjadi keadaan yang sangat buruk jika menerima hasil ujian dengan nilai E karena tidak ikut-ikutan mencontek saat ujian.
Setelah dirusak oleh para pejabat negara yang seharusnya menjadi panutan untuk seluruh rakyatnya kini kejujuran menjadi barang langka dan mahal harganya, semua orang hampir mengetahui bahwa para pejabat negara yang melakukan tindakan korupsi adalah orang yang dikenal dengan intelektual yang tinggi, itulah keadaan dimana kecerdasan intelektual bukan lagi sebab kemajuan suatu bangsa yang tanpa diimbangi dengan kecerdasan spiritual yang mantap.
Sebagai lokomotif perubahan mahasiswa harus mampu membudayakan kembali sikap jujur sampai hal kecil sekalipun, termasuk tidak mencontek saat ujian. Yang pada dasranya ujian diadakan adalah untuk mengukur kemampuan yang ada, adapun jika hasinya kurang memuaskan adalah menjadi pecut untuk memperbaikinya kembali.(ND)