Tuesday, June 5, 2012

Ini Alasan Pemerintah RI Tak Usir Dubes Suriah


Sebagian negara di Eropa kompak mengusir dubes asal Suriah yang bertugas di negara mereka masing-masing. Indonesia tak mengikuti kebijakan yang diambil sebagai protes atas kekerasan militer Suriah yang menewaskan seratusan warga sipil tersebut. Apa alasannya?

"Bukan dalam arti kita setuju (pembantaian), bukan. Komunikasi untuk menyampaikan ketidaksetujuan kita. Kalau nggak ada orangnya (Dubes Suriah) di sini, kepada siapa kita menyampaikan kegusaran kita?" jelas Menlu Marty Natalegawa di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Selasa (5/6/2012).

Menurut Marty, langkah pengusiran bagi sebagian negara mungkin baik untuk melampiaskan rasa emosi dan ketidaksukaan. Namun dalam kondisi seperti sekarang ini, langkah utama yang perlu dilakukan adalah komunikasi.

Karena itu, upaya diplomasi yang dilakukan pemerintah saat ini dianggap tepat untuk tetap bisa mengkomunikasikan keprihatinan, desakan dorongan dan tuntutan. Sikap ini diklaim sudah tegas dan proporsional.

"Sejak setahun lalu RI sangat tegas. Apa lagi? Tegas dalam mengecam dan mengutuk setiap aksi kekerasan terhadap warga sipil yang tidak berdosa," tegasnya.

Pria berkacamata ini juga menegaskan, sudah pernah menarik Dubes RI di Suriah selama beberapa bulan. Namun sejak 10 hari terakhir, dubes tersebut dikembalikan ke Suriah agar bisa mengurus WNI yang ditugaskan PBB sebagai bagian pemantau proses gencatan senjata di sana.

"Kan baru kembali ke Jakarta dan kami kirim lagi ke sana. Seorang dubes harus berada di tempat untuk proses yang berjalan selama ini," ucap Marty.

Seperti sebelumnya Prancis, Jerman dan Inggris mengusir dubes Suriah yang bertugas di negara mereka. Alasannya adalah kekerasan yang terus terjadi di negara kaya minyak tersebut.



(detik/mad/lh)

Comments System

Disqus Shortname