Inspirasi-Memasuki
periode ujian semester, mahasiswa semester awal sudah berjejer
rapi memadati lorong-lorong koridor kampus di depan pintu ruangan kelas
masing-masing, semua nampak lengkap dengan laptop dan segala keperluan
yang disiapkan, pakaian hitam-putih juga menjadi seragam wajib yang
dikenakan saat masa ujian.
Sekian
banyak mahasiswa dengan berbagai macam gayanya, ada yang
terlihat nampak tenang dan asik memainkan laptopnya, beberapa juga
nampak
mengulang-ulang materi yang pernah dibahas
dikelas,
segala perlengkapan tempur dan peralatan sepertinya juga telah
dipersiapkan.
Tengah demikian, banyak juga ditemukan di lapangan bahwa
tak sedikit mahasiswa yang iseng menempatkan slide materi dan bahan
yang diujikan di dalam laptopnya agar tersembunyi, jadi jika para
pengawas
mulai lengah saat mengawas aksi “ngintip” ( jawaban) mulai dilancarkan.
Lagipula hal tersebut tidak terlalu sulit karena memang ditempatkan
di laptop yang sudah akrab dengan empunya.
Zulfah,
mahasiswa jurusan PR mengakui bahwa banyak teman-teman sekelasnya
yang memang melancarkan aksi serupa “mumpung ada kesempatan,” jawabnya
singkat. Ditambah sistem ujian online memang sangat mempermudah aksi
tersebut.
Di kesempatan berbincang dengan direktur BSI Bapak Ir.Naba Aji Notoseputro,
beliau memaparkan “Upaya pelaksanaan sistem ujian online, semata-mata
penilaiannya bukan hanya pada hasil ujian tersebut melainkan sebuah
pembelajaran akan integritas diri para mahasiswa pelaksana ujian online.
Jika mahasiswa menyadari akan pentingnya sebuah nilai kejujuran
sebagaimana
haknya. Mereka tidak akan mencoba untuk melakukan hal curang, karena
prilaku tersebut adalah sama dengan upaya pembibitan korupsi didalam
dirinya.”
Tak sedikit para mahasiswa yang juga
mengeluhkan sulitnya untuk login kedalam menu ujian yang disediakan.
Dengan waktu menunggu yang agak lama saat ujian dimulai dan
sering mengalami eror.
Ujian online
nampaknya agak merepotkan bagi sebagian dosen khusunya bagi dosen honorer saat mengawasi ujian online dikelas, masih
ada beberapa yang 'canggung' sering lupa password, lupa kode Wifi,
ataupun
lupa kode soal yang diujikan. Meskipun sudah kerap diadakan pelatihan
dan sosialisasi untuk pelaksanaan ujian online.
Menanggapi
beberapa keluhan akan hal tersebut pihak lembaga menjawab
bijak, ”Kesalahan seperti lambatnya login itu ada banyak faktor,
diantaranya
penggunaan modem dan kartu seluler yang kurang baik sinyal dan
jaringannya,
dan kami beserta BTI-BSI juga senantiasa berusaha untuk memperbaiki sistem
ujian online dengan lebih baik.”
Segala upaya
perbaikan untuk meningkatkan kualitas di kampus cyber
akan terus digalakan demi terciptanya mutu akademisi di BSI yang lebih
baik dalam upaya mencerdaskan anak bangsa. Hadapi dengan sikap
positif segala apa yang ada, dan mulailah berlaku jujur dari diri
sendiri
dan dari hal yang paling kecil. Semangatlah.# Desi Zoehriyah