Friday, August 12, 2016

Pagelaran Budaya Dan Festival Di Atas Awan




Majalahinspirasi.net - Salah festival yang direkomendasi oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya adalah Dieng Culture Festival (DCF) 2016 pada 5-7 Agustus. Segudang sajian menarik ditampilkan dari penampilan Cak Nun dengan Kyai Kanjeng, pesta kembang api, hingga jamasan, pencukuran rambut dan pelarungan rambut anak gimbal khas Dieng, hingga Jazz Atas Awan. “Ada perpaduan seni tradisi, budaya dan musik modern yang membuat festival ini lebih berkelas. Anak muda masuk, orang paruh baya pun juga masuk. Ada wayang, juga pentas Lengger yang khas daratan tinggi Dieng yang memiliki ketinggian kisaran 2000 meter dari permukaan laut," ungkap Hari Untoro Drajad, Staf Ahli Menpar Bidang Multikultural dalam kutipan tempo.
Acara tahunan ini cukup banyak menarik wisatawan untuk datang dan menikmati beberapa berbagai kesenian dan kebudayaan asal Dieng, pada kali ke-7 DCF 2016 ini tebesar yang pernah di selenggarakan dari tahun-tahun sebelumnya. “Acaranya sukses besar. Kalau dihitung semua wisatawan yang datang sekaligus menikmati wisata sekitar 90.000-an wisatawan. Tiket habis. Penginapan penuh semua. DCF memberi berkah besar bagi warga sekitar Dieng,” ujar Ketua Paguyuban Wisata Dieng Pandawa, yang juga Ketua DCF VII, Alif Fauzi, Minggu 7 Agustus 2016. Dari paparan Alif, Jazz Di Atas Awan dan pemotongan rambut anak gembel menyedot perhatian paling besar dari wisatawan. Area khusus yang disiapkan di depan Candi Arjuna penuh sesak oleh lautan manusia. Nyaris tak ada tempat kosong saat DCF berlangsung.


“Kami sudah menyediakan 4.000 tempat khusus. Itu full semua. Di luar itu lebih banyak lagi. Ini DCF paling heboh,” katanya. Minggu sore 7 Agustus 2016, prosesi pemotongan rambut anak gembel memang menyedot perhatian yang sangat besar. Puluhan ribu wisatawan dari berbagai daerah maupun mancanegara berbaur dengan wisatawan lokal. Semua setia mengikuti prosesi ruwatan yang diikuti 11 anak berambut gimbal itu. Dari mulai kirab budaya dari rumah tetua adat Dieng, Mbah Naryono, hingga prosesi perjalanan menuju kompleks Candi Arjuna, semuanya selalu dikawal puluhan ribu wisatawan.
Acara makin terasa meriah setelah di area parkir kompleks Candi Arjuna, 11 anak berambut gimbal itu disambut sejumlah pemimpin daerah. Dari mulai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet, Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno, dan tamu undangan lainnya, terlihat hadir di prosesi sakral tadi.
Adinda Wijayanty Putry (4), putri pasangan Mahfudz dan Linda Susanti, mendapat giliran pertama untuk dipotong rambut gimbalnya. Warga Kota Depok, Jawa Barat itu minta rambutnya dipotong langsung oleh Mbah Naryono.
"Pencukuran rambut gimbal harus melalui suatu ruwatan. Tidak boleh sembarangan dicukur. Kalau sembarangan, rambut gimbal itu tumbuh kembali. Bahkan akan semakin menggimbal. Sangat sakral. Ini menjadi daya tarik tersendiri,” katanya. Melihat potensi tadi, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo langsung mengambil ancang-ancang untuk membenahi Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah. (AFM)  
Sumber : tempo & viva

Comments System

Disqus Shortname