Wednesday, February 3, 2016

Mahasiswa : HER Naik Hingga 100% Tapi Server Sering Gangguan




Kembali mahasiswa mengeluh dengan masalah kenaikan biaya perbaikan nilai atau her untuk mahasiswa angkatan 2015 lembaga BSI menaikan biaya yang semula hanya Rp.26.000 per mata kuliah kini menjadi Rp.50.000 khusus untuk angkatan tahun masuk 2015, sedangkan angkatan di atasnya masih dengan biaya yang lama yaitu Rp.26.000. Ini merupakan kenaikan yang cukup signifikan karna naik hampir 100%, bila di ingat kembali sistem operasional ujian her kampus yang berbasis online seharusnya tidak membutuhkan biaya sebesar itu. Karena selain tidak di barengi dengan fasilitas web yang baik dan masih sering mengalami gangguan saat melakukan ujian online yang tentu sangat membuat ketidak nyamanan bagi mahasiswa.
    Selain web yang masih kurang perbaikan yang terus mengalami masalah dengan servernya dan pemberitahuan kenaikan ini juga sangat mendadak lewat akun twitter milik BSI informasi yang kurang menyebar bagi mahasiswa, informasi yang tidak pada tempatnya ini membuat mahasiswa angkatan 2015 harus melakukan transfer kembali sesuai dengan kekuranganya karna mereka melihat uang pendaftaran HER pada tanggal 30 januari yaitu Rp.26.00 saat di lihat kembali pada tanggal 2 februari terjadi perubahan nominal menjadi Rp. 50.000. Kenaikan ini membuat mahasiswa kelas ekonomi menengah merasa keberatan di saat harus membayar uang semester yang hanya di beri tempo 1 bulan, di tambah lagi dengan beban biaya perbaikan nilai ini. Sedangkan mengenyam pendidikan tinggi di swasta jika IPK tidak tinggi akan sulit melamar pekerjaan, ini menimbulkan pertanyaan bagi mahasiswa karena tidak adanya alasan logis dari lembaga sedangkan tahun-tahun sebelumnya tidak pernah ada kenaikan setinggi ini.

Mekanisme HER sebenarnya membawa manfaat positif bagi tersendiri mahasiswa agar mereka tidak menganggap remeh nilai, tidak berfikir bahwa HER itu gampang dan murah, selain itu agar mahasiswa juga mau berusaha lebih giat lagi dalam memperoleh nilai. Banyak mahasiswa yang tetap tidak setuju atas kenaikan ini. Dan jika memang lembaga mempunyai maksud agar mahasiswa harus lebih giat lagi belajar, lembaga harus juga meningkatkan fasilitas web dan sistem ujian online agar sebanding dengan biaya yang telah di keluarkan.

    Ujian her di peruntukan bagi mahasiswa yang nilainya belum mencapai setandar atau mendapat nilai D & E sedangkan untuk nilai C optional boleh melakukan perbaikan atau tidak. Kicauan-kicauan pun ramai dalam akun twitter milik BSI  “Naiknya jauh banget kalo 50ribu per matkul, kalo 3 matkul udah 150ribu cuman buat her, sayang banget” Tweet dari mahasiswa ASM  BSI semester 4.
Mahasiswa BSI bukanlah orang-orang ekonomi atas melainkan ekonomi menengah, dan hampir rata-rata adalah pekerja yang 8-12 jam waktunya di habiskan di kantor dan bahkan bekerja dengan terkena shift dampaknya mahasiswa tidak dapat mengikuti mata kuliah selama satu minggu demi harus membayar uang kuliah dan biaya hidup. dalam penilaian di BSI tebagi-bagi menjadi 10% absensi, 20% nilai tugas, 30% UTS, dan  40% UAS, namun fakta berbicara lain, nilai absensi yang hanya 10% dapat berubah menjadi 50% penilaian dari dosen masing-masing mata kuliah. Secara sistem memang belum bisa di sebut benar, harus perlu di perhatikan kembali oleh lembaga dan mahasiswa di beri kenyamanan dengan layanan web, informasi yang jelas, ujian online, dan lain-lain.
Dalam hal ini Her adalah cara untuk melakukan perbaikan bagi mereka yang ingin memperbaiki nilai dan salah satu syarat agar mahasiswa dapat mengikuti Tugas Akhir (TA), lembaga seharusnya tidak mempersulit atau memberatkan mereka yang ingin lebih baik, demi dirinya, almamaternya dan juga bangsanya.(Alvan)
 


Comments System

Disqus Shortname