Kita bisa lihat salah satu anak bangsa yang ada di pembuatan film box office sekelas “IRON MAN 3”, ini menunjukan bahwa kita kekurangan wadah untuk menampung bakat-bakat tersebut, sehingga mereka memilih untuk berkarya secara independence dan pihak asing lebih jeli melihat peluang untuk merekrut mereka ketimbang kita sendiri. Entah siapa lagi anak-anak bangsa ini yang mungkin akan bermunculan dibalik layar ranah perfilman Hollywood dan kita hanya bisa berdecak kagum tanpa pernah bisa menawarkan mereka untuk mengharumkan nama Indonesia di genre film Sci-fi. Terakhir, sepertinya tidak etis bila kita hanya menulas dan mengkritik tanpa memberi solusi.
Karena tidak bisa dipungkiri bahwa dunia film adalah adikarya manusia yang secara berkesinambungan berkembang dari dulu hingga sekarang, berani keluar dari zona nyaman adalah hal yang harus dicoba para sineas kita untuk bisa membuat trobosan terbaru dalam industry yang marak digandrungi banyak kalangan ini, seperti penyakit lama Indonesia yaitu ‘latah’, maka sakali film sejenis ini dibuat dan meledak dipasaran, tanpa diperintahkan dua kali para sponsor akan terjun langsung mencari pundi-pundi yang kita sediakan. Karena berusaha untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa dalam aspek apapun merupakan kewajiban kita bersama yang harus dicoba. Semoga suatu saat genre film ini bisa menjadi pilihan selain drama dan laga di biosko-bioskop kesayangan kita. (Oleh Gilang Handani)