Monday, October 8, 2012

Cerita Malam Jumat


Oleh : Reny Widyanti Suasana malam yang sepi. Genangan air sangat jelas terlihat pasca hujan yang
turun beberapa saat yang lalu. Komplek perumahan yang berada disudut daerah
yang dikelilingi oleh kebun singkong membuat siapa saja yang berada di daerah itu
memakan waktu yang lumayan banyak untuk sampai ke jalan utama.

Blok C yang berada disudut perumahan itu selalu memberikan suasana
tersendiri disetiap malamnya. Ditambah lagi hawa dingin malam ini yang membuat
bulu kudukku berdiri dengan cepat merangsang ke seluruh tubuhku.

20.30 WIB, waktunya untuk kembali kerumah tercinta. Melangkah keluar
pagar sebuah tempat menyalurkan kegemaranku itu, terasa sedikit berbeda
dibandingkan dengan biasanya. Hawa dingin yang tidak biasa, ditambah lagi suasana
sepi nan sunyi seperti sebuah perumahan tak berpenghuni. Langkah kakiku kian
kupercepat setelah kuingat bahwa...

Diujung jalan, ku berharap segera bertemu dengan seorang tukang ojeg!
Sesampainya diujung jalan, tak seorang pun yang berada diluar rumah.

"Gileeeeeeee... Sepi banget. Komplek perumahan apa komplek pemakaman?"

Kutengok ke kanan dan kekiri yang ada hanya hembusan angin yang kembali
membuat bulu kudukku berdiri. Tak lama sebuah cahaya lampu motor terlihat dari
ujung jalan, sontak langkahku terhenti menunggu sang empunya motor menghampiri.
Dekat, makin dekat, semakin dekat, dan lebih dekat... Namun tak seperti yang
kuharapkan. Bukan tukang ojek, melainkan seseorang berbaju koko dan bersarung
yang baru saja selesai sholat di masjid.

Suasana kian mencekam saat terdengar suara anak ayam.

"Nah loh! Kata nyokap kalo ada suara anak ayam malem-malem, berarti..."

Langkah kembali kupercepat. Tiba-tiba dari arah belakang kembali terdengar suara
mesin motor yang sedang melaju. Langkahku langsung terhenti dan dengan segera

ku menolehkan kepalaku kearah sumber suara tersebut berasal. Ketika kulihat tak ada
seorang pun dibelakang sana dan ketika kubalikan pandanganku kembali, seorang
gadis berambut panjang memakai kaos berwarna bir dan bercelana hot pants yang
menaiki sebuah motor matic berwarna biru dongker berada didepanku.

"Mau bareng ka? Sekalian mau jemput mama didepan" Menawarkan.
"Boleh nih?" Tanyaku basa-basi.
"Boleh ko" Jawabnya datar.

Kunaiki motor yang ia bawa. Perlahan namun pasti, gadis yang tak ku ketahui
namanya itu membawaku keluar dari komplek perumahan itu.

Sepanjang perjalanan menuju jalan utama, kami saling diam. Rasanya kepala
ini tak henti-hentinya melihat kearah sekeliling. Ketika melewati sebuah rumah yang
memiliki kebun cukup luas, kembali terdengar suara anak ayam. Kali ini benar-benar
sangat dahsyat rasa takutku. Suara anak ayam dimalam hari, seorang gadis berambut
panjang yang membawaku dengan motor maticnya dan hawa malam yang sangat
dingin mencekam amat sangat terasa kali ini.

Comments System

Disqus Shortname